Berita Solo Terbaru
Makna Malam Selikuran Keraton Solo, Ada Kirab Tumpeng & Abdi Dalem : Kemuliaan Malam Seribu Bulan
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar tradisi Malam Selikuran di bulan Ramadan, Minggu (2/ 5/ 2021) sekira pukul 20.00 WIB.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Adi Surya Samodra
"Sejak dulu sudah ada izin induk untuk Keraton Solo, jadi kalau ada kegiatan - kegiatan lainya sifatnya pemberitahuan," ungkap Ahyani kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Dinilai Lestarikan Budaya, Ketum PBNU Said Aqil Dianugerahi Gelar Keraton Solo Kanjeng Pangeran Arya
Baca juga: Sempat di Zona Orange, Kini Karanganyar Kembali ke Zona Merah Kasus Covid-19
Pembatasan jumlah orang yang mengikuti acara Tradisi Malam Selikuran menjadi salah satu protokol kesehatan yang harus dijalankan.
Kurang lebih 200 orang yang diperbolehkan mengikuti tradisi tersebut. Itu sesuai dengan pemberitahuan yang tertera.
"Nanti kita lihat kalau yang datang melebihi ketentuan yang disepakati yakni 200 orang dalam lingkungan Kraton dan Masjid Agung Solo akan kami bubarkan," ungkapnya.
Ahyani juga menegaskan protokol kesehatan harus dipatuhi keseluruhan, mulai pengunaan masker, penyediaan handsanitezer dan pengatur jarak harus sesui prosedur
"Jika ada yang melanggar prokes akan kami cabut izin, dampaknya pelarangan kegiatan selanjutnya," ujarnya.
Lonjakan Kasus
Sebelumnya, selama dua minggu terakhir ini terhitung dari 5-19 April 2021, ada penambahan ratusan kasus orang terpapar corona di Solo.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, dua minggu terakhir ini ada 232 kasus penambahan corona di Kota Solo.
Dia mengatakan, saat ini terdapat 166 orang menjalani isolasi mandiri dan 58 orang dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Gegara Tenaga Kebersihannya Positif Corona, Kantor Kelurahan Bareng Lor di Klaten Lockdown Lagi
Baca juga: Apa Kabar Corona Solo? Kasus Minggu Ini Bertambah Ratusan: Klaster Keluarga Jadi Catatan
"Sedangkan total kasus meninggal dunia mencapai 503 orang sampai saat ini," jelas dia, Rabu (21/4/2021).
Penambahan kasus ini diperkirakan lantaran masyarakat mulai mengabaikan protokol kesehatan.
"Sekarang di minggu ini banyak ditemukan kasus baru," ujar Siti.
Dia mengatakan, saat ini orang tanpa gejala (OTG) banyak mengabaikan statusnya.
“Ada juga yang kalau swab PCR-nya positif baru dirinya merasa positif tapi kalau rapid antigennya positif dirinya biasa aja,” tambahnya.