Berita Sragen Terbaru
Jangan Senang Dulu, Angkutan Barang Tak Bisa Bebas Masuk Sragen, Waspadi Bisa Digunakan untuk Mudik
Temuan truk sayur bawa muatan pemudik di daerah lain membuat kewaspadaan petugas di Kabupaten Sragen.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Temuan truk sayur bawa muatan pemudik di daerah lain membuat kewaspadaan petugas di Kabupaten Sragen.
Kanit Laka Lantas Polres Sragen, Ipda Irwan Marviyanto menerangkan, selain penyekatan pemudik diberlakukan selama 24 jam, juga ketelitian.
Terlebih di daerah lain ada yang memiliki modus truk barang membawa pemudik, sehingga tidak hanya kendaraan pribadi yang diperiksa.
"Termasuk angkutan barang," terang dia kepada TribunSolo.com, Jumat (7/5/2021).
Menurut Irwan, kendaraan angkutan barang dari luar kota dapat diputarbalikkan, jika tidak memiliki tujuan yang jelas.
Baca juga: Nasib Agus, Pemuda Asal Klaten yang Terjaring Razia Mudik, Ternyata Jadi Lamaran dan Sampai Madiun
Baca juga: Pemudik Positif Bawa Virus Covid-19 Mulai Berjatuhan di Solo : Dilarikan ke Donohudan & Rumah Sakit
"Tapi kita humanis, kita seleksi, kalau memang tujuannya jelas, kita lakukan tes swab, jika negatif kita persilahkan" jelasnya.
Bagi kendaraan yang berhasil lolos, identitas hingga kapan pemudik akan kembali, dicatat oleh petugas agar mudah dilakukan pemantauan.
"Antisipasinya kita catat mereka, alamat yang dituju, nomor telfon, tujuan masuk ke Sragen, di Sragen sampai kapan," terang dia.
Sementara saat ini tercatat ada 10 kendaraan asal Jawa Timur diputar balikan petugas saat melewati pos pantau Sambungmacam.
Kendaraan sebagian besar berasal dari Ngawi dan Madiun, namun juga ada yang berasal dari Probolinggo dan Jombang.
"Hari pertama sekitar 10 kendaraan (yang diputar balik), baik kendaraan pribadi maupun barang, yang tidak dilengkapi dokumen perjalanan," katanya.
Kelabuhi Petugas
Larangan mudik Lebaran 2021 tak membuat sejumlah masyarakat kehabisan akal.
Terbukti, masih ditemukan warga yang nekat pulang ke kampung.