Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Jangan Senang Dulu, Angkutan Barang Tak Bisa Bebas Masuk Sragen, Waspadi Bisa Digunakan untuk Mudik

Temuan truk sayur bawa muatan pemudik di daerah lain membuat kewaspadaan petugas di Kabupaten Sragen.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Suasana Jalan Raya Sukowati, Kabupaten Sragen pada di hari kedua larangan mudik, Jumat (7/5/2021). 

Dengan cara mengelabui petugas, 8 calon pemudik tujuan Garut, Jawa Barat, rela berada di antara muatan sayur-mayur.

Pemudik dari Jakarta ke Ponorogo ini nekat membawa keluarganya di belakang truk. Untuk mengelabuhi petugas mereka mengoreksi terpal pada bagian belakang truk.
Pemudik dari Jakarta ke Ponorogo ini nekat membawa keluarganya di belakang truk. Untuk mengelabuhi petugas mereka mengoreksi terpal pada bagian belakang truk. (KOMPAS.COM/SUKOCO)

Baca juga: Tak Hanya di Klewer,Warga Solo Juga Memburu Baju Baru di Mall, Meski Tahun Ini Tak Ada Mudik Lebaran

Baca juga: Ada 543 Pemudik Tiba di Solo, 1 Orang Positif Bawa Corona, Langsung Isolasi di Asrama Haji Boyolali

Penjagaan ketat yang dilakukan petugas di check point (lokasi pemeriksaan) kilometer 31 Jakarta-Cikampek akhirnya meminta sejumlah calon pemudik putar balik.

Aep Saefuloh yang mengendarai truk sayur dalam keterangannya mengaku tidak mengetahui jika ada larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah.

“Nggak tahu saya, belum tahu,” ujarnya Kamis (6/5/2021).

Dikonfirmasi Kompas TV, Aep Saefuloh menuturkan penumpang yang dibawanya sehari-hari berdagang di Pasar Cibitung.

Sementara itu, Alia calon pemudik yang menumpang truk sayur Aep Saefuloh mengaku membayar Rp50.000 untuk bisa mudik ke Karawang.

Namun tarif ini belum sepenuhnya, Alia mengatakan masih ada tarif-tarif untuk membayar calo yang harus disiapkannya.

“Tapi katanya sih bayar calon katanya, nggak ke sopirnya, ke orang lain,” ungkap Alia.

Terpisah, Direktur Lalu-lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan dalam 40 menit pertama pemeriksaan di hari mulai pemberlakuan, ada 46 kendaraan yang diminta putarbalik.

“Tadi selama kurang lebih 40 menit aja dari jam 23.00 sampai jam 00.40 itu ternyata sudah 46 kendaraan yang kita putarbalikkan,” kata Komisaris Besar Sambodo.

Komisaris Besar Sambodo menuturkan, calon pemudik yang diperiksa adalah mereka yang melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Jawa Barat dan Jawa Tengah.  

“Ada yang ke Jawa Barat, ada ke Jawa Tengah. Rata-rata memang mereka tidak mengaku mudik, tetapi punya tujuan tertentu,” ujar Kombes Sambodo.

“Tetapi kemudian tujuan itu tidak bisa dibuktikan dengan sebuah surat keterangan. Sehingga terpaksa kita keluarkan untuk kita putar balik,” lanjutnya.

Komisaris Besar Sambodo lebih lanjut menambahkan jajarannya akan bekerja 24 jam untuk memeriksa calon pemudik yang masih nekat pulang ke kampung halaman.

Hal tersebut dilakukan sejalan dengan kebijakan pemerintah yang meniadakan mudik untuk menekan penularan Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul: Nekat! Calon Pemudik yang Naik Truk Sayuran 'Diputarbalik' Petugas

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved