Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Nasib Kru Bus di Solo Ada Larangan Mudik, Sampai Jual Kambing & Kayu, Buat Menyambung Hidupnya

Para kru bus antar kota dalam provinsi (AKDP) harus memutar otak guna memenuhi kebutuhan keseharian mereka.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Para penumpang yang menunggu di Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, Jumat (7/5/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Para kru bus antar kota dalam provinsi (AKDP) harus memutar otak guna memenuhi kebutuhan keseharian mereka.

Apalagi, jumlah penumpang mengalami penurunan drastis saat pemberlakuan masa pelarangan mudik 2021. Bahkan sampai tidak ada penumpang yang diangkut.

Itu membuat mereka semakin merana dan bahkan tidak bisa merayakan Lebaran. Membeli baju pun tinggal angan.

Pengurus bus jurusan Solo - Wonogiri, Catur mengatakan beberapa diantara mereka bahkan sampai menjual ternak untuk memenuhi kebutuhan.

"Dua tahun ini dikatakan, selama pandemi, dua lebaran kru dan pengurus bus tidak bisa lebaran. Tidak bisa belikan anak-anak baju lebaran," kata Catur kepada TribunSolo.com, Jumat (7/5/2021).

Baca juga: Kejujuran Desi Si Penjual Amplop Kantor Pos Solo : Kembalikan Uang Rp 16 Juta yang Tercecer di Jalan

Baca juga: Orang yang Uangnya Hilang Ternyata Sopir BI Solo, Total Rp 24 Juta, Tapi yang Ditemukan Rp 16 Juta

"Beberapa kru memang punya sambilan jadi petani. Tapi bagi yang tidak punya, mereka sampai menjual apapun yang mereka punya," tambahnya.

Seperti yang dilakukan Tukiran, seorang kernet bus jurusan pulang pergi Solo-Wonogiri.

"Saya sampai jual kambing, sapi, dan jualan kayu-kayu mahoni batangan. Kayu - kayu batangan yang dijual tidak sampai Rp 3 juta," ucap dia.

"Saya juga sampai jual kambing jantan muda saya. Itupun cuma laku Rp 2 juta," tambahnya.

Tukiran hanya bisa pasrah dengan keadaan. Penghasilan dari kernet pun masih seret gegara pandemi Covid-19.

"Gimana lagi. Ini kondisi parah. Sepi sekali," ujarnya.

Merintih Nasibnya  

Pengurus bus Solo-Wonogiri, Catur mengungkapkan jumlah penumpang bus turun hingga 90 persen.

Baca juga: Mudik Dilarang, Rosalia Express Tawarkan Diskon Besar Untuk Kirim Paket & Sepeda Motor

Baca juga: Imbas Larangan Mudik di Sragen, Kondisi Terminal Tipe B Pilangsari Kosong, Tak Ada Bus Keluar Masuk

Salah satu pemicunya larangan mudik yang membuat bus-bus antar kota antar provinsi (AKAP) berhenti beroperasi.

Apalagi, mayoritas bus AKDP Solo - Wonogiri bergantung dengan penumpang bus AKAP, khusunya jurusan Surabaya dan Semarang. 

"Setelah ada pengumuman berhenti, penumpang tahu dan takut. Sebelum tanggal 5 Mei saja, penurunan sudah terasa," kata Catur kepada TribunSolo.com, Jumat (7/5/2021).

"Penumpang tambah kritis. Yang pasti tambah tidak ada penumpang," tambahnya. 

Setidaknya 10 penumpang, ungkap Catur, bisa diangkut sebelum adanya larangan mudik. 

Baca juga: Larangan Mudik di Solo, Gibran Sebut Bakal Koordinasikan Mudik Lokal dengan Pusat: Sementara Boleh

Dari pantauan TribunSolo.com, sejumlah bus AKDP di Terminal Tipe A Tirtonadi Kota Solo tidak ada penumpang. 

Kursi-kursinya kosong, tidak ada yang menduduki. 

"Kalau kosong (langsung) pulang, tidak balik lagi," ucap Catur. 

Menurunnya jumlah penumpang membuat pemasukan para kru bus berkurang drastis. 

Bahkan, mereka hatus tombok ratusan ribu rupiah untuk operasional, misalnya, biaya bahan bakar. Sekali isi, bus AKDP biasanya menghabiskan biaya Rp 400 ribu. 

"Itu bervariasi tergantung tadi bawa penumpang tidak, kalau bawa tomboknya kisaran Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu. Biasanya patungan," ujarnya. 

Baca juga: Larangan Mudik di Solo, Gibran Sebut Bakal Koordinasikan Mudik Lokal dengan Pusat: Sementara Boleh

Catur mengungkapkan, sejumlah perusahaan otobus juga melakukan pengurangan armada yang beroperasi.

Jam operasionalnya juga tidak penuh, ditentukan pengurus perusahaan otobus. 

"Bus Al-Amin, misalnya, ada 10 armada, tapi yang jalan cuma 3 armada," ungkapnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved