Ramai soal Puluhan WNA China Masuk ke Indonesia di Tengah Larangan Mudik, Ini Kata Pengamat
Pengamat Kebijakan Publik memberikan tanggapan soal puluhan WNA asal China masuk ke Indonesia.
TRIBUNSOLO.COM - Kedatangan puluhan WNA asal China menggunakan pesawat charter rupanya ramai jadi perbincangan publik.
Pasalnya kedatangan mereka bertepatan dengan kebijakan pemerintah yang melarang masyarakat untuk mudik.
Pengamat Kebijakan Publik, Jehansyah Siregar ikut menanggapi soal ramainya kabar ini.
Jehansyah menuturkan, secara kebijakan, dua hal tersebut berada dalam area kebijakan yang berbeda.
Baca juga: Puluhan WNA asal China Masuk RI Pakai Pesawat Charter, Fadli Zon: Mudik Dilarang, WNA Terus Datang
Baca juga: Diduga Hendak Dijemput Untuk Isolasi, Satgas Covid-19 Ricuh dengan WNA India di Jakarta Pusat
Namun, waktu yang sama menunjukkan seolah pemerintah memang membebaskan WNA dari China itu masuk ke Indonesia.
"Sementara kedatangan warga negara China itu sebenarnya isunya ketenagakerjaan."
"Namun karena datangnya mereka ke Indonesia di saat mudik, jadi memberikan persepsi ke masyarakat bahwa pemerintah seolah-olah membebaskan," kata Jehansyah, dalam tayangan Youtube tvOne, Sabtu (8/5/2021).

Jehansyah menilai berbagai isu yang muncul akibat kedatangan WNA China tidak bisa dihindarkan.
Untuk itu, ia menyebut seharusnya dari pihak ketenagakerjaan bisa ditahan dulu agar tidak muncul isu negatif.
"Ini yang dari sisi kebijakan ketenagakerjaan itu ya bisa ditahan dulu sesudah lebaran, sehingga tidak muncul isu," ungkap Jehansyah.
Jehansyah juga menyarankan, seharusnya pemerintah lebih terbuka dan menunjukkan para WNA China yang datang ini sudah melalui semua prosedur dengan ketat.
Hal itu untuk menunjukkan rasa keadilan kepada masyarakat.
Sebab, di satu sisi, pemerintah juga sedang memperketat larangan mudik di semua daerah.

"Sesudah datang ke bandara seharusnya bisa ditunjukkan bahwa mereka melalui semua prosedur dengan sangat ketat."
"Karena pada saat yang sama, pemerintah sedang merazia di semua titik-titik penyekatan itu," jelas Jehansyah.