Berita Sragen Terbaru
Tragedi Kebakaran Toko Kelontong di Sragen, Bocah 6 Tahun Meninggal, Alami Luka Bakar
Kebakaran hebat yang menimpa satu unit Toko kelontong di Sragen menyisakan duka, Sabtu (08/05/2021) kemarin.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kebakaran hebat yang menimpa satu unit Toko kelontong di Sragen menyisakan duka, Sabtu (08/05/2021) kemarin.
Anak Siswanto, pemilik toko kelontong Chelsea, bernama Elricho Pian Helyanto (6) menghembuskan nafas terakhir setelah 10 jam mendapat perawatan di RSUD Sragen.
Elricho, yang masih berusia 6 tahun dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (08/05/2021) sekitar pukul 23.30 WIB.
Baca juga: Kebakaran Toko Klontong di Sragen, Polisi Sebut Disebabkan Anak-anak Main Korek Api Didekat Bensin
Baca juga: Kos di Semarang Alami Kebakaran, Renggut Nyawa Salah Seorang Penghuni yang Merupakan Pemandu Lagu
Berdasarkan data yang dihimpun TribunSolo.com, Elricho mengalami luka bakar dibagian wajah dan sebagian tubuhnya.
"Sebenarnya paling ringan saat itu, cucunya ini yang paling ringan sendiri, nggak ada 20 persen," kata Triyanto, Kepala Desa Ketro kepada TribunSolo.com, Minggu (09/05/2021).
Menurut Triyanto, meninggalnya Elricho, diduga karena kekurangan cairan, yang disebabkan naiknya suhu disekitar lokasi kejadian akibat besarnya kobaran api.
Baca juga: Kebakaran Hebat di Masaran Sragen, Mobil Innova dan Dua Motor Ikut Terbakar, Kerugian Rp 3 Miliar
"Pada saat itu karena suhu sangat tinggi, daun di radius 30 meter saja layu, mungkin (tubuh) dalam jangka sekian jam sudah mengalami perubahan fisik," jelasnya.
"(Sesak) iya, otomatis, kekurangan cairan, diinfus sudah nggak jalan," pungkasnya.
Elricho telah dimakamkan pada hari minggu, pukul 09.00 WIB di makam Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen.
Berawal dari Bermain Api
Pihak kepolisian menemukan fakta baru terkait kebakaran gudang bensin di Dukuh Pilangsari, Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen terbakar pada sabtu, (08/05/2021).
Gudang bensin milik Siswanto (40) juga dijadikan sebagai toko klontong.
Kapolsek Tanon, AKP Primadhana Bayu Kuncoro menjelaskan kejadian berawal saat Suwardi, 70 tahun, menuangkan bensin dari jirigen ke botol ukuran 1 liter.
"Pada saat yang sama anak Siswanto, bermain korek api, dan langsung menyambar ke BBM yang dituang oleh Suwardi," ungkapnya kepada TribunSolo.com, sabtu (08/05/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS: Diduga Karena Petasan, Gudang Bensin di Sragen Terbakar Hebat, 4 Orang Terluka
Baca juga: Sempat Dikabarkan Positif Covid-19, Kades Plesungan Karanganyar Sebut WN India Sudah Negatif
Baca juga: Viral Gadis Tak Sengaja Bertemu Ayahnya di Jalan saat Mudik ke Sragen, Ternyata Begini Kejadiannya
Baca juga: Ingat Sumber Selamat Tabrak Motor di Sragen yang Bikin Pensiunan PNS Meninggal? Ini Nasib Sopir Bus
Tak membutuhkan waktu lama, api cepat menyambar dan mengakibatkan rumah bagian tengah Siswanto yang berukuran 7x9 meter persegi ludes terbakar.
Dari kebakaran tersebut, sekitar 10% persen rumah milik tetangga Siswanto juga ikut terbakar.
"Kerugian ditaksir sekitar Rp 106.000.000," tambahnya.
Kebakaran kali ini menyebabkan 4 orang mengalami luka bakar dan telah menjalani perawatan di RSUD Sragen.
"2 korban merupakan orangtua Siswanto, anak Siswanto berusia 6 tahun, serta keponakan Siswanto berusia 10 tahun," pungkasnya.
Sempat Diduga Karena Petasan
Sebelumnya, warga sempat menduga kebakaran tersebut diakibatkan karena petasan.
"Katanya anaknya main petasan, mungkin meledak, menyebar apinya," kata tetangga korban berinisial S.
Akibatnya, gudang berisi bensin seketika terbakar hebat.
Nampang kepulan asap hitam menjulang tinggi dari lokasi kebakaran.
Bahkan, jalan di sekitar lokasi kebakaran sempat macet, karena peristiwa ini.
Baca juga: Jangan Senang Dulu, Angkutan Barang Tak Bisa Bebas Masuk Sragen, Waspadi Bisa Digunakan untuk Mudik
Baca juga: Cerita Kelahiran Sapi Berkaki 3 di Sragen, Pemilik Sebut Induknya Malah Ketakutan
Diketahui, empat orang menjadi korban dari peristiwa kebakaran hebat ini.
Empat orang yang mengalami luka bakar ini masih satu keluarga dengan pemilik gudang.
Dua orang diantaranya merupakan orangtua Wanto yang langsung dibawa ke Puskesmas terdekat karena mengalami luka bakar ringan.
"2 anaknya yang kecil juga terkena, dibawa ke (RSUD) Sragen," kata dia.

3 unit mobil pemadam kebakaran langsung dikerahkan ke lokasi kejadian, sehingga api segera padam kurang dari 1 jam.
"Cuma gudangnya, nggak sampai menyebar, terus pemadam datang, jadi tokonya utuh, nggak kena," tambahnya.
Dari kejadian tersebut, atap gudang luluh lantah dan hanya tersisa puing-puing bangunan. (*)