Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Demam Berdarah di Sukoharjo Meroket, Fantastis Seminggu Ada 16 Kasus Baru, 2 Orang Meninggal Dunia

Menurut Kepala Dinkes Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, kenyataan itu menjadi jumlah kasus terbanyak dalam 5 bulan terakhir.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Mikadago/ Pixabay.com/ tribunnews
Ilustrasi nyamuk berdarah. 

"Ini dilihat dari perilaku PSN-nya, dan kawasan bebas jentiknya. Ternyata kawasan itu (Kartasura) dibawah 85 persen, jadi ada spot-spot penularan DBD," tambahnya.

Pemantauan jenik nyamuk perlu dilakukan oleh kader dan masyarakat pemantau jentik di kawasan berisiko tinggi.

Baca juga: Ditanya Polisi, Bocah Pakai VW Tabrak Petugas di Klaten, Akui Panik Tak Punya SIM Makanya Tancap Gas

Baca juga: Penyebab Meninggalnya Mantan Suami Nita Thalia, Sempat Berjuang Lawan Covid-19 dan Demam Berdarah

Selain itu, penggunaan teknologi tepat guna dengan pemasangan ovitap (perangkap telur nyamuk) dari barang bekas untuk mengurangi populasi nyamuk.

Pihaknya juga meminta agar masyarakat melakukan tindakan PSN dan menjaga pola hidup sehat.

Dikatakan, gejala yang dialami oleh penderita DBD diantaranya adalah demam, mual, muncul bintik-bintik merah di lengan, nyeri otot ataupun sendi, dan sakit kepala.

Dia berpesan, apabila timbul gejala DBD, diharapkan segera melakukan pemeriksaan di pelayanan kesehatan setempat supaya tidak terjadi keterlambatan penanganan.

"Penyakit DBD bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani," jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved