Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Keracunan Massal di Karanganyar

Isak Tangis Pecah, Sambut Jenazah hingga Pemakaman Korban Keracunanan di Karangpandan : 'Ibu, Ibu'

Tangis keluarga pecah sambut jenazah Sudarmi (71), korban keracunan takjil di rumah duka hingga pemakaman, Senin (10/5/2021).

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Fristin Intan
Jenazah Sudarimi korban keracunan makanan takjil di Dukuh Puntukringin RT 2 RW 8, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Senin (10/5/2021). 

Mereka mengalami gejala yang sama yaitu, kondisi panas dingin, muntah dan diare.

Korban tersebut dirawat di dua tempat yaitu RSUD Karanganyar dan Puskesmas Karangpandan.

Kronologi Lengkap

Puluhan warga Dukuh Puntuk Ringin, Desa Gendu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar dilarikan ke puskesmas karena keracunan makanan, Minggu (9/5/2021).

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, ternyata kejadian nahas bermula dari acara buka bersama anak - anak TPA di Masjid At Taubah, Sabtu (8/5/2021) sore.

Anak-anak itu berasal dari RT 02 dan 03, RW 08, Dukuh Puntuk Ringin.

Kepala Desa Gerdu, Veri Kurnyanto mengungkapkan, mereka mendapat takjil nasi oseng kacang panjang, dan es buah buatan warga setempat.

Polisi olah TKP di Masjid At Taubah yang menjadi lokasi santap bersama makanan sehingga warga diduga keracunan di Desa Gerdu, Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Minggu (9/5/2021) malam.
Polisi olah TKP di Masjid At Taubah yang menjadi lokasi santap bersama makanan sehingga warga diduga keracunan di Desa Gerdu, Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Minggu (9/5/2021) malam. (TribunSolo.com/Adi Surya)

Baca juga: Tak Hanya 1 RT, Korban Keracunan di Karangpandan Bertambah : Diduga Santap Nasi Oseng Kacang Panjang

Baca juga: Kesaksian Warga Karangpandan, Apa Keracunan Akibat Takjil Atau Bukan? : Korban Berjatuhan 65 Orang

"Sebagian tidak dimakan di situ. Ada yang dibawa pulang dan ada yang dimakan orang tua," kata dia kepada TribunSolo.com.

Mereka awalnya tidak merasakan gejala apapun seusai memakan takjil.

Gejala mulai terasa, Minggu (9/5/2021) pagi hari, karena beberapa orang mengeluh bergejala mual, muntah, dan diare.

Kasus pertama bermula dari ibu Ketua RW 08.

Ia sempat mengeluh sakit pusing hingga mual dan dibawa ke Rumah Sakit Fatimah Matesih untuk perawatan lanjutan pagi hari.

"Setelahnya, disusul korban-korban lain yang mengeluhkan gejala yang sama," aku dia.

Mereka awalnya memeriksa ke bidan desa setempat dan mendapat obat.

"Kondisi sempat membaik, tetapi gejala mual, pusing dan diare kembali dirasakan sekira pukul 17.00 WIB," terang dia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved