Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Keracunan Massal di Karanganyar

Korban Keracunan Takjil di Karangpandan Berangsur Membaik, Kini Tinggal 29 Orang Dirawat di RS

Korban keracunan takjil di Dusun Tukringin, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar berangsur membaik.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Muhammad Irfan
Kondisi ruang ICU yang dipadati pasien keracunan di Puskesmas Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Minggu (9/5/2021) malam. 

Bupati Karanganyar, Juliyatmono memastikan hal tersebut.

"Nanti akan kita tanggung semua pengobatan dari warga yang keracunan," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (10/5/2021).

"Akan kita data terlebih dahulu dimana saja mereka dirawat, karena saya masih memantau situasi terbaru," ujarnya.

Baca juga: Viral Video Anak Memaki dan Dorong Ibu hingga Tersungkur di Wonogiri, Didatangi Dinas, Ini Hasilnya

Baca juga: Kisah Mbah Widodo, Tua Tetap Kerja Jual Bensin Keliling Solo, Semangat Meski Dapat Rp 1 Ribu Sehari

Dirinya juga berharap agar para korban keracunan dapat menikmati hari lebaran dengan baik di rumah masing-masing.

"Nanti selain pengobatan kita juga akan membantu di rumah mereka masing-masing, agar bisa menikmati hari raya," ungkapnya.

PLT Dinas Kesehatan Karanganyar, Purwati menganggarkan biaya pengobatan masyarakat yang menjadi korban dari anggaran KLB (kejadian luar biasa).

"Akan kami ambilkan dana KLB Pemda," terang dia.

Saat ini ada 56 orang yang dirawat di seluruh fasilitas kesehatan Karanganyar dari Puskesmas Karangpandan, RSUD Karanganyar dan satu klinik swasta.

"Ada satu yang dirawat di Klinik Fatimah di Kecamatan Matesih," jelasnya.

Dinkes Ambil Sampel

Bahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar mulai melakukan pengambilan sampel terhadap sisa takjil.

Pengambilan sampel itu dilakukan sejak Minggu (9/5/2/2021) hingga kini Senin (10/9/2021).

Purwati menerangkan, pihaknya mengambil sampel dari sisa dan alat pemasak takjil secara detail.

"Kami akan mengecek semua perkakas dan semua bahan masak yang digunakan," katanya.

"Waktu itu mereka memasak sayur kacang, tempe dan es buah," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved