Berita Solo Terbaru
Temuan Pria Meninggal di Masjid Insan Mulia Solo, Polisi Sebut Kepala Berdarah: Diduga Jatuh
Seorang pria tanpa identitas ditemukan tergeletak di Masjid Insan Mulia, Jalan Duku RT 04 RW 6 Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo, Selasa.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Seorang pria tanpa identitas ditemukan tergeletak di Masjid Insan Mulia, Jalan Duku RT 04 RW 6 Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo, Selasa (25/5/2021).
Kapolsek Laweyan, AKP Bobby A Rachman mengatakan, penemuan pria meninggal di masjid tersebut sekitar pukul 15.45 WIB.
"Saksi yakni Takmir Masjid menemukan korban tersebut terjatuh dari lantai dua Masjid," jelasnya kepada TribunSolo.com pada Rabu (26/5/2021).
Baca juga: Pria Tanpa Identitas Meninggal di Serambi Masjid di Solo, Ditemukan Tergeletak Dekat Toilet
Baca juga: Akhir Kisah Tri, Si Tulang Punggung Keluarga yang Meninggal Akibat Kebakaran Gudang Tiner di Sragen
Saat ditemukan, pria tersebut sudah tidak bernyawa.
Korban menggunakan kaus berwarna hijau dan celana panjang berwarna hitam.
"Korban berlumuran darah dibagian kepala, dugaan sementara pria tersebut terjatuh," jelasnya.
Setelah mendapatkan laporan, pihak kepolisian langsung menuju masjid tersebut dan mengamankan barang bukti.
Baca juga: Sedihnya Kades Sambirejo Sragen, Terkulai Lemas di RS Sebelum Meninggal : Jangan Sepelekan Covid-19
"Kita amankan handphone dan sepeda, sampai sekarang belum diketahui identitas korban," ungkapnya.
Dari hasil penelusuran polisi, identitas korban juga belum diketahui.
"Riwayat telepon dan sms tidak ada yang bisa dihubungi, jadi sampai sekarang belum bisa menghubungi pihak keluarga," jelasnya.
Diketaui korban dibawa ke Rumah Sakit Moewardi Solo untuk mengetahui penyebab kematian korban dan mengganggu pihak keluarga.
Kesaksian Warga
Pria tanpa identitas ditemukan meninggal tergeletak di serambi Masjid Insan Mulia, Jalan Duku RT 04 RW 6 Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo, Selasa (25/5/2021).
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian tersebut sekitar pukul 15.30 WIB.
Pria tersebut ditemukan jemaah masjid sudah tergeletak dekat toilet.
Baca juga: Akhir Kisah Tri, Si Tulang Punggung Keluarga yang Meninggal Akibat Kebakaran Gudang Tiner di Sragen
Baca juga: Sosok ART Culik Bayi TNI, Punya Masa Lalu Pahit : Ternyata Salah Satu Anaknya Meninggal Dunia
Atas temuan tersebut, warga heboh dan berusaha membawanya ke rumah sakit.
Warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pria tanpa identitas tersebut bukan warga sekitar.
“Bukan warga sini, kami tidak tahu apakah orang lewat atau bagaimana,” ujarnya.
Polisi sudah datang dan membawa pria tanpa identitas tersebut ke rumah sakit.
Baca juga: Sempat Transfusi Plasma Konvalesen, Tapi Takdir Berkata Lain, Kades Sambirejo Sragen Meninggal Dunia
Kapolsek Laweyan, AKP Bobby A Rachman mengatakan, penemuan pria meninggal di Masjid itu benar terjadi.
"Saksi yakni Takmir Masjid menemukan korban tersebut di lantai satu Masjid," jelasnya kepada TribunSolo.com pada Rabu (26/5/2021).
Ia menambahkan saat ditemukan, pria itu sudah tidak bernyawa.
Pria tersebut juga tidak membawa identitas diri.
Saat ditemukan korban memakai kaus berwarna hijau dan celana panjang berwarna hitam.
"Korban berlumuran darah dibagian kepala dugaan sementara kakek tersebut terjatuh," jelasnya.
Korban Kebakaran Sragen Meninggal
Kebakaran dahsyat gudang penyimpanan tiner di Kabupaten Sragen benar-benar membawa korban jiwa, Selasa (25/5/2021).
Insiden kebakaran tersebut terjadi di Dukuh Sukorejo RT 23, Desa Duyungan, Kecamatan Sidoharjo pada Jumat (21/5/2021) sekira pukul 02.30 WIB.
Kini lima hari berselang, karyawan gudang yang sempat terkena kobaran api bernama Tri Maryanto (21) menghembuskan nafas terakhir di RS. Moewardi Solo.
Keluarga Korban, Wonda Anggoro mengatakan, almarhum berpulang pada pukul 12.30 WIB karena luka bakarnya yang mencapai 90 persen di sekujur tubuh.

Baca juga: Komisaris Blak-blakan, Kenapa Tega Pecat Si Cantik Michelle Kuhnle dari Jabatan Humas Persis Solo
Baca juga: Kesaksian Michelle Dipecat dari PR Persis Solo : Tanpa Alasan Jelas,Belum Ada Obrolan dengan Kaesang
"Iya meninggal, sempat dirawat lima hari ini," ujarnya kepada TribunSolo.com,
Menurut dia, kondisi kesehatan almarhum sebenarnya sempat menunjukkan perkembangan positif.
"Kondisi terakhir Alhamdulillah sudah bisa bicara, sudah bisa memanggil yang jaga, sudah bisa buka mata, udah membaik," terangnya.
Namun, berdasarkan pemeriksaan terakhir, kondisi Almarhum sempat mengalami kekurangan albumin atau zat yang penting untuk tubuh.
"Sebelum hasil pemeriksaan hari ini, itu kekurangan albumin, terus dikasih obat," tambahnya.
Adapun kepulangan jenazah ke rumah duka, disambut isak tangis keluarga, lantaran kepergian almarhum yang begitu cepat.
Tri menurut Wono semasa hidup almarhum dikenal sebagai orang baik dan rajin, serta bertanggung jawab.
"Selama saya kenal sama almarhum, beliau orangnya baik, pekerja keras, tanggung jawab dan dapat dipercaya," katanya.
Selain untuk dirinya sendiri, hasil kerja almarhum juga diberikan kepada kedua orangtuanya.
"Dia bekerja bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk kedua orangtuanya," tambahnya.
Perihal mengajukan tuntutan kepada pemilik gudang, pihak keluarga menunggu iktikad baik dari yang bersangkutan.
Baca juga: 5 Fakta Kebakaran Gudang Tiner di Sragen: Sebabkan Tiga Orang Alami Luka Bakar, hingga Penyebabnya
Baca juga: Sempat Ada Ledakan, Gudang Penyimpanan Tiner di Sragen Terbakar, 3 Orang Terluka Kena Kobaran Api
Pihak keluarga berharap, pemiliki gudang atau yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut
Yakni dapat membantu memenuhi kebutuhan orangtua almarhum yang telah menginjak lanjut usia serta pra sejahtera.
"Kalau mau menuntut atau nggak kita nanti bahas musyawarah sama pihak pabrik, bagaimana saja," jelasnya.
"Apakah pihak pabrik mau membantu kesehariannya orangtuanya, setidaknya memanusiakan manusia saja," tuturnya.
Tiga Orang Terbakar
Akibat kebakaran gudang penyimpanan tiner ada tiga karyawan terluka.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, mereka mengalami luka bakar berat yakni 80 sampai 90 persen.
Warga sekitar, Sukirman mengatakan, gudang tersebut baru difungsikan sebagai tempat menyimpan tiner selama 5 bulan ini.
"Baru 5 bulan buatnya itu," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (21/05/2021).
Baca juga: Kisah Nenek Sumo, Selamat dari Insiden Kebakaran Rumah di Klaten, Keluar Rumah saat Api Membesar
Baca juga: Belum Kering Tanah Makam Cucu, Kakek Korban Kebakaran Toko Kelontong di Sragen Menyusul Meninggal
"Pemiliknya (namanya) Nano, yang rumah sebelahnya, kalau disewa atau apa, saya kurang tahu," jelasnya.
Sebelum difungsikan sebagai gudang penyimpanan tiner, gudang tersebut pernah digunakan showroom mobil.
"Sebelumnya digunakan untuk pabrik kecap dan saos, sebelumnya lagi pernah jadi showroom mobil isuzu," pungkasnya.
Atas kebakaran tersebut, 3 karyawan mengalami luka bakar berat 80 persen hingga 90 persen yang langsung menjalani perawatan di RSUD Dr. Moewardi Solo.
Sempat Ada Ledakan
Sebuah gudang penyimpanan tiner di Dukuh Sukorejo RT 23, Desa Duyungan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen terbakar hebat.
Bahkan terbakarnya gudang sempat diwarnai suara ledakan pada Jumat (21/5/2021) pada pagi buta sekitar pukul 02.30 WIB.
Menurut Kapolsek Sidoharjo, AKP Agung Ari Purnomo, kejadian berawal dari seorang warga yang mendengar bunyi ledakan hingga 2 kali.
"Sekira pukul 02.30, pada saat pelapor atas nama Sutarno alias Nano berada dirumah mendengar suara ledakan keras sebanyak 2 kali," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
"Itu terjadi disamping rumahnya yakni sebuah gudang tiner," jelasnya.
Baca juga: Tracing Klaster Sumber Solo Diperbanyak Agar Tak Meluas, Sasar Keluarga Menantu Jokowi Selvi Ananda?
Baca juga: Ngerinya Kebakaran Warung Seafood Kiloan Pak De Solo : Api Muncul saat Staf Masih Tidur di Pagi Buta
Dari kejadian tersebut, terdapat 3 orang yang terkena luka bakar, yang langsung dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Masaran serta RS Moewardi, Solo.
Api berhasil dipadamkan 3 jam kemudian oleh pemadam kebakaran.
Setelah dilakukan olah TKP oleh polisi, tidak ditemukan konsleting arus listrik.
"Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan konsleting listrik, sedangkan penyebab kebakaran masih diperlukan pendalaman," tambahnya.
Atas kebakaran tersebut 1 unit truk tangki, 2 unit sepeda motor, serta 300 drum berisi tiner ludes dilahap si jago merah. (*)