Berita Klaten Terbaru
Sensasi Naik Gondola Sembari Menikmati Pemandangan Gunung Merapi di Klaten, Segini Harga Tiketnya
Destinasi wisata itu adalah gondola yang ada di Dusun Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Menikmati wisata dengan menyaksikan pemandangan pada umumnya sudah biasa.
Tapi berbeda cerita jika menikmati pemandangan di ketinggian dengan sebuah wahana yang hanya satu-satunya di Solo Raya.
Ya, kini di Kabupaten Klaten memiliki destinasi wisata baru yang jaraknya dari puncak Gunung Merapi sekitar empat kilometer.
Destinasi wisata itu adalah gondola yang ada di Dusun Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten.
Pengunjung akan merasakan sensasi naik gondola yang menggantung pada kabel sling sepanjang 150 meter.
Baca juga: Asal-usul Warung Apung di Rawa Jombor Klaten : Berdiri Setelah Soeharto Lengser, Kini Akan Diratakan
Baca juga: Wisatawan Kecele, Niatnya Cobain Wahana Baru Gondola di Girpasang Klaten, Malah Tutup Selama 2 Hari
Sementara di bawahnya ialah jurang dengan kedalaman kurang lebih 100 meter.
Anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis), Purnomo menjelaskan, kapasitas gondola tersebut hanya bisa diisi empat orang saja.
"Empat orang penumpang cukup membayar tiket Rp 60 ribu saja," tutur Purnomo kepada TribunSolo.com, Kamis (27/5/2021).
Kata dia, penumpang akan berada di gondola selama 10 menit.
"Itu sudah termasuk estimasi waktu pulang pergi," ujarnya.
Soal aspek keamanan, menurutnya, Pokdarwis sudah melakukan studi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membuka objek wisata gondola.
"Sebelumnya kami juga sudah berkoordinasi dengan pakar di bidang gondola untuk wisata ini," katanya.
Selain itu, pihaknya juga memberi asuransi kepada wisatawan yang naik gondola.
"Kami berikan asuransi untuk para wisatawan dan juga sudah ada MoU dengan Jasa Raharja. Kemarin yang tanda tangan Pak Lurah dan mulai berlaku awal Juni 2021 besok," jelasnya.
Bagi wisatawan yang masih sanksi soal keamanan saat berada di dalam gondola akan dipakaikan body harness, karabiner, serta helm pelindung.
Ia menambahkan, destinasi Girpasang mulai buka pukul 08.00 sampai 16.30 WIB.
Purnomo menyampaikan, konsep wisata gondola berawal dari warga sekitar yang memanfaatkan gondola untuk memperingkas waktu tempuh antara Dukuh Girpasang ke Dukuh Ngringin.
Baca juga: Detik-detik Pramugari Lion Air Disemprot Anggota DPRD Solo dari PDIP : Nyawa 150 Orang Tergadai Lho
Baca juga: Cerita Pengantin di Sukoharjo Nyanyi Indonesia Raya Sebelum Akad, Tanggal Nikah Jadi Penyebabnya
"Dulunya warga sini memakai gondola itu untuk membawa rumput sebagai pakan ternak," katanya.
Berawal dari hal itu, pihaknya mulai memikirkan konsep wisata gondola yang bisa mengangkut manusia.
"Kami mulai merintis wisata ini sejak 2012, butuh waktu lama untuk mewujudkannya. Tujuannya untuk mengenalkan dusun kami ke masyarakat karena kami punya potensi alam yang luar biasa," kata Purnomo.
Singkat cerita, Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten mengeluarkan surat wisata bahwa Desa Tegalmulyo layak jadi desa wisata.
"Surat itu keluarnya pada 2020 lalu," ucapnya.
Biaya untuk membuat gondola tersebut sebesar Rp 180 juta.
"Sumber dananya dari dana desa," katanya.
Selain itu, masih ada beberapa sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang pariwisata di Girpasang.
"Terutama soal air ya, karena di sini air cukup susah. Yang lainnya masalah penerangan, toilet, dan tempat sampah," ujarnya.
Sempat Tutup
Semua destinasi wisata di Kabupaten Klaten diminta tutup selama dua hari menyusul ditemukannya klaster Covid-19 saat 26-27 Mei 2021.
Menurut anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Girpasang, Desa Tegalmulyo, Klaten, Purnomo menilai instruksi tersebut diberitahu secara mendadak.
"Saya sendiri tahunya juga baru tadi malam," katanya.
Instruksi yang dikeluarkan secara tiba-tiba itu membuat sejumlah wisatawan yang ingin naik gondola harus gigit jari.
"Ya mau bagaimana lagi, kami juga sudah sosialisasi lewat berbagai platform termasuk sosial media."
"Tapi kan enggak semua wisatawan membuka sosial media," terangnya.
Dengan adanya larangan tersebut, gondola pun akhirnya tidak akan dioperasikan.
"Ya kami ikut saja apa aturan dari pemerintah," katanya.
Baca juga: Klaster Halal Bihalal di Sekarsuli Klaten Melonjak, Total Warga Positif Corona Capai 57 Orang
Baca juga: Update Pengungkapan Kasus Kebakaran Kantor BPN Klaten : Polisi Periksa 10 Saksi, Bagaimana Hasilnya?
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemkab Klaten untuk menutup semua destinasi wisata guna mencegah kenaikan kasus Covid-19 di Bumi Bersinar.
Sebab, tempat wisata berpotensi menimbulkan kerumunan.
"Yang datang ke tempat wisata bukan orang Klaten saja tapi ada orang dari luar daerah," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Klaten, Ronny Roekmito. (*)
