Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ini Tanggapan Pedagang Kaki Lima Malioboro Soal Harga Makanan Mahal yang Viral di Media Sosial

Ini ungkapan pedagang kaki lima malioboro yang sempat dituding soal harga makanan mahal di media sosial

Editor: Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Suasana kawasan Malioboro 

Selain itu juga melakukan sosialisasi secara massif kepada para wisatawan untuk membeli makanan atau minuman yang menyertakan daftar harga.

"Kami mendukung sepenuhnya langkah-langkah yang sudah diambil oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Kepada para wisatawan, kami juga mengimbau untuk tidak sungkan dan ragu bertanya sebelum memesan,"jelasnya.

Viral di Media Sosial

Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial curhatan netizen soal pedagang kaki lima 'nuthuk' atau menaikkan harga di luar batas.

Dia menyatakan kejadian itu terjadi di Malioboro.

Unggahan tersebut menyebar begitu cepat di berbagai medsos, mulai twitter, facebook, dan instagram.

Bahkan, pada Rabu (26/5/2021) siang, keyword Malioboro menjadi trending topik Twitter tanah air, sekaligus menampar jargon kota pariwisata.

Dalam konten itu, akun Tiktok bernama @aulroket secara gamblang mengeluhkan mahalnya harga pecel lele, yang dibanderol sampai Rp37 ribu.

Dengan rincian, Rp20 ribu untuk seporsi lele, Rp7 ribu nasi putih, serta Rp10 ribu untuk lalapan di sebuah warung lesehan.

"Gua nggak mau nyebut lah, pokoknya di deretan ini, kenapa kapitalis banget, hallo?

"Sejak awal, Pemkot sudah mendeklarasikan, bahwa yang melanggar dilarang berjualan di situ, ya. Jadi, kami sejauh ini belum menemukannya," tambah Heroe.

Baca juga: Viral Pedagang Pecel Lele Pasang Harga Tak Wajar di Malioboro, Pemkot Yogya Turun Tangan

Ia pun meyakini, meski selama libur lebaran silam kondisi Malioboro tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, para PKL dan komunitas tidak akan melakukan hal tersebut.

Sebab, mereka sadar, jika sekali saja dijumpai perilaku 'nuthuk', maka yang tercoreng adalah Malioboro.

Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Kawasan Malioboro, Sukidi menjelaskan, walaupun saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19, para pedagang masih dapat berpikir positif.

"Dalam arti persiapan menjelang musim libur lebaran tetap terkontrol. Baik itu tentang harga maupun pelayanan," jelasnya, kepada Tribun Jogja.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved