Berita Karanganyar Terbaru
Bertahun-tahun Temani Warga Solo & Karanganyar, Giant di Palur Plaza Bakal Pamit, Kini Habiskan Stok
Di kawasan Solo Raya, ada satu-satunya Giant yang selama ini mengadu nasib di Plaza Palur, lantas seperti apa kondisinya?
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Bebarapa hari ini publik dihebohkan dengan rencana tutupnya gerai hypermarket Giant di Indonesia.
Di antaranya video viral beredar di media sosial isak tangis dari karyawan yang bakal kehilangan pekerjaanya di depan mata.
Mengingat PT Hero Supermarket Tbk memutuskan akan menutup seluruh gerai Giant mulai 31 Juli 2021 mendatang.
Di kawasan Solo Raya, ada satu-satunya Giant yang selama ini mengadu nasib di Plaza Palur, lantas seperti apa kondisinya?
Baca juga: Kabar Baik : Puluhan Warga Sumber Solo yang Kena Corona Pulang, Sempat Diisolasi di Asrama Donohudan
Baca juga: Temani Warga Solo 9 Tahun, Centro di Paragon Mall Pamit! Kini Resmi Tutup, Apa Terdampak Pandemi?
Giant merupakan hypermarket melegenda yang menjual produk sandang seperti makanan, kebutuhan sandang, alat rumah tangga dan sehari-hari.
Berdasarkan pantauan di Palur Plaza Jalan Raya Sragen-Solo KM 1, Desa Ngringo, Kabupaten Karanganyar, kondisinya tak ada perubahan.
Karena berada di dekat Solo, banyak warga di kawasan Jebres bisanya lebih memilih ke Palur Plaza sehingga menjadi kenangan tersendiri.
Saat ini masih beroperasi dan buka, sehingga ada kegitan jual beli di pusat perbelanjaan modern yang selama bertahun-tahun warnai warga Bumi Intanpari.
Beberapa barang masih dipajang dengan berbagai tawaran diskon hingga 70 Persen.
Sejumlah orang pun masih berdatangan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, namun memang nampak sepi pengunjung dan karyawan yang hanya sedikit.
Head of Controler Manajer Giant Palur, Agus Wiyaya mengatakan sampai saat ini memang cabang Palur masih beroperasi hingga waktu yang tidak bisa ditentukan.
“Ya wacana memang akhir bulan Juli akan tutup, tak hanya di Palur di beberapa cabang juga,” kat Agus kepda TribunSolo.com, Sabtu (29/5/2021).
“Tapi kita sampai saat ini juga masih menunggu dari pihak Giant pusat, kan masih beberapa bulan lagi, kita masih beroperasi seperti bisanya.” Ujarnya.
Dirinya menyampaikan gerai Giant di Cabang Palur Plaza pun masih beroperasi seperti biasa di pukul 09.00- 21.00 WIB.
“Kita juga ini melakukan penghabisan stok dengan menjual diskon-diskon,” ujarnya.
“Barang barang ada yang masih kami stok dan banyak kami berikan penawaran terbatas,” tambahnya.
Baca juga: Dicari : Ibu Muda Asal Sragen yang Hilang Tanpa Jejak, Kini Polisi Ikut Mencarinya & Memeriksa CCTV
Baca juga: Misteri Keberadaan Marinus Wanewar yang Belum Ikut Latihan Persis Solo Terungkap, Begini Kondisinya
Saat ditanyai nasib karyawan saat ini ia mengatakan memang belum bisa dipastikan nasib ke depannya.
“Karyawan saat ini masih tetap keja, tapi nanti apakah akan dipindah ke beberapa grosir ke Hero atau IKEA belum ada kejelasan,” paparnya.
“Tapi bisa jadi juga di PHK, kita juga masih nunggu komando dari pusat dan di sini juga harap-harap cemas,” tambahnya.
Meskipun demikian ia sampaikan dirinya berharap bersama seluruh karayawan agar bisa ditempatkan pihak pusat yang lebih pasti.
“Jika memang tutup mungkin nanti kebijakannya menunggu dari pusat saja,” paparnya.
“Kan kasian jika karyawan di PHK, ada yang berkeluarga,” tambahnya.
Sebagai informasi saat ini di Giant di Cabang Palur hanya memiliki 16 karyawan saja.
“Ya menyusut dari tahun ke tahun, dulu 3 bulan lalu karyawannya 23 orang,” aku dia.
Tutup Massal
Semua gerai Giant di Indonesia akan ditutup pada akhir 2021.
Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia Mirah Sumirat menjelaskan sekitar 7.000 karyawan yang terancam mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat penutupan ini.
"Saya mendapatkan informasi dari ketua umum serikat pekerja Hero Supermarket yang memang itu adalah anggota saya di ASPEK Indonesia, seluruh sisanya ini kurang lebih 7.000 [karyawan] seluruhnya akan di PHK. Jadi tidak akan ada Giant lagi," ujar Mirah dalam konferensi pers, Jumat (28/5).
Baca juga: Pakuwon Resmi Akuisisi Hartono Mall Solo Baru, Bakal Dikonsep Seperti Mall di Surabaya?
Baca juga: Bikin Geger Seisi Mall, Begini Kronologi Avanza Tubruk 3 Kendaraan di Bawah Jembatan CL-Matahari
Mirah mengatakan, manajemen dan serikat pekerja sudah melakukan negosiasi terkait hal ini, dan karyawan yang mengalami PHK tersebut akan ditempatkan di Hero Supermarket dan IKEA.
Namun, Mirah menilai hal ini tidak akan cukup mengingat hanya 5 gerai yang tersedia untuk menampung karyawan tersebut.
Menurut Mirah, Giant sudah melakukan PHK terhadap kurang lebih 7.000 karyawan sejak 2 tahun lalu.
Manajemen berargumen bahwa hal ini disebabkan Giant yang sudah merugi.
Alasan PHK kali ini pun disebabkan kerugian yang ditanggung Giant sudah mencapai Rp 1 triliun sejak 2 tahun lalu, ditambah dengan adanya pandemi Covid-19.
Meski begitu, Mirah pun meminta agar Manajemen Giant transparan terkait dengan alasan PHK.
"Kami meminta manajemen untuk terbuka, transparan. Jadi jangan hanya menyampaikan rugi saja, Begini logikanya, mereka berinvestasi di Indonesia bertahun-tahun, puluhan tahun, kemudian ketika menyatakan rugi hanya dalam waktu 1 tahun, tidak fair," jelasnya.
"Tidak fair bahwa mereka kemudian menutup gerainya dengan gagah berani, tanpa memandang lagi bagaimana mereka nanti setelah ini di situasi yang sulit ini mendapatkan pekerjaan atau tidak," terang Mirah.
Dijelaskan, hingga saat ini serikat pekerja di Giant masih melakukan negosiasi terkait hal ini.
Dia juga mengatakan persoalan ini akan disampaikan pada Kementerian Ketenagakerjaan.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta agar pemerintah mengambil langkah atas persoalan ini.
Tak hanya pada pemerintah, dia juga meminta pengusaha atau manajemen Giant turut mengambil langkah.
Beberapa langkah tersebut pertama, meminta manajemen menyerap pekerja yang di PHK ke unit usaha Hero Group.
Baca juga: Bertemu Pembunuh dan Pemerkosa Putrinya, Ibu di Kupang Menangis Histeris : Apa Salah Anak Saya?
Baca juga: Fakta di Balik Viral Pecel Lele Mahal, Penjual Bukan PKL Malioboro hingga Harga Sudah Terpampang
Dia berharap, serapan tenaga kerja yang di PHK tersebut bisa mendekati 75%.
Dia juga meminta agar manajemen memastikan hak-hak buruh diberikan, khususnya bagi mereka yang tidak bisa terserap dalam unit usaha Hero lainnya.
Tak hanya itu, dia juga meminta manajemen tidak tergesa-gesa mengambil keputusan berkenaan dengan hak-hak pekerja
"[Pembayaran hak buruh] Tidak boleh menggunakan omnibus law, karena serikat pekerja Hero Group dengan Manajemen Hero Group sudah mengikat perjanjian yang disebut perjanjian kerja bersama (PKB). PKB menurut UU nomor 13 tahun 2003 setara nilainya dengan UU itu sendiri. Dengan demikian bilamana manajemen menyimpang dari PKB, berarti sama saja melanggar UU," ujar Said.
Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk Patrik Lindvall sebelumnya menjelaskan pihaknya akan memfokuskan bisnisnya ke merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.
“Seperti bisnis mumpuni lainnya, kami terus beradaptasi terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah, termasuk menurunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia, sebuah tren yang juga terlihat di pasar global," kata dia.
"Kami tetap meyakini bahwa sektor peralatan rumah tangga, kesehatan dan kecantikan, serta keperluan sehari-hari untuk kelas atas memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi,” ia memastikan.
“Dalam kurun waktu dua tahun, kami menargetkan akan menggandakan empat kali lipat jumlah gerai IKEA kami dibanding tahun 2020, serta membuka hingga 100 gerai Guardian baru hingga akhir tahun 2022,” tambahnya.
Sebagai bagian dari fokus baru ini, PT Hero Supermarket Tbk. akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA, yang diharapkan dapat menambah aksesibilitas bagi pelanggan.
Gerai Giant lainnya akan dengan berat hati ditutup pada akhir Juli 2021, walaupun negosiasi terkait potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant kepada pihak ketiga masih berlangsung.
Selain itu, PT Hero Supermarket juga sedang mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.
"Kami akan memastikan bahwa proses komunikasi dengan seluruh karyawan kami yang terdampak oleh perubahan ini akan berlangsung dengan penuh empati dan rasa hormat. Kami juga akan memastikan proses yang adil bagi seluruh mitra bisnis kami," kata dia.
"Keputusan besar seperti ini tidaklah mudah, tetapi kami percaya keputusan ini perlu diambil untuk kepentingan jangka panjang PT Hero Supermarket Tbk. dan para karyawan kami yang berada di bawah naungan perusahaan,” ujarnya lagi. (tribun network/bar/san)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 7.000 Karyawan Terancam PHK, Manajemen Giant Diminta Transparan
