Raja Keraton Solo Meninggal Dunia
Raja Keraton Solo PB XIII Wafat, Tedjowulan Akan Dilibatkan dalam Pembahasan Penerus Takhta
Hamentri Tedjowulan disebut akan terlibat dalam pembahasan penerus PB XIII. Ini diungkapkan adik mendiang PB XIII, Gusti Nino.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Ryantono Puji Santoso
Ringkasan Berita:
- PB XIII, Raja Keraton Solo, wafat dan proses penentuan penerus takhta kini dibahas keluarga besar keraton.
- Gusti Nino menegaskan KGPHPA Tedjowulan akan dilibatkan dalam musyawarah pemilihan Pakubuwono XIV.
- Anak dari permaisuri Kanjeng Ratu Asih, yakni KGPH Purboyo, disebut memiliki peluang besar menjadi penerus sesuai aturan adat.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Adik mendiang PB XIII, KGPH Suryo Wicaksono atau yang akrab disapa Gusti Nino menyebut proses penentuan raja penerus masih akan dibahas secara internal.
Sementara dari sisi administratif pemerintahan, Gusti Nino mengingatkan bahwa masih ada nama Hamentri Tedjowulan, yang dahulu memiliki keabsahan hukum dari Kementerian Dalam Negeri pada masa dualisme kepemimpinan di Keraton Surakarta beberapa tahun silam.
“Dari sisi pemerintah, sebenarnya masih ada Mahamenteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPHPA Tedjowulan, yang dulu memegang surat Kemendagri nomor empat puluh sekian. Saat itu muncul perjanjian dua raja, di mana Hangabei tetap menjadi raja dan Tedjowulan sebagai hamentri atau wakil raja. Tapi kenyataannya peran itu tidak difungsikan sebagaimana mestinya,” papar Gusti Nino.
Ia menambahkan, ke depan, keputusan terkait siapa yang akan naik takhta sebagai Pakubuwono XIV akan dibahas melalui musyawarah antara keluarga besar, pihak KGPHPA Tedjowulan, permaisuri Kanjeng Ratu Asih, para sesepuh, dan dewan adat keraton.
Baca juga: Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat: Jokowi dan Gibran Tak Melayat Bersama
Dalam hal ini, nama Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Purboyo, putra dari Kanjeng Ratu Asih Winarni, disebut memiliki peluang besar untuk menjadi penerus.
“Sementara beliau sudah mengangkat permaisurinya, Kanjeng Ratu Asih, dan anaknya adalah Purboyo. Jadi nanti kita tunggu bagaimana hasil musyawarah antara Tedjowulan, istri Sinuhun, Hangabei, lembaga dewan adat, dan para sesepuh,” ujar Gusti Nino.
Gusti Nino berharap proses pemilihan raja penerus PB XIII dapat berjalan dengan damai dan tidak memunculkan perpecahan seperti yang pernah terjadi pada masa lalu.
“Mudah-mudahan tidak ada dualisme lagi. Semua bisa dimusyawarahkan dengan baik demi menjaga marwah dan kelestarian Keraton Kasunanan Surakarta,” tutupnya.
Empat Istri
Gusti Nino mengatakan, proses penentuan raja penerus akan mengikuti angger-angger atau aturan adat internal keraton yang telah berlaku secara turun-temurun.
“Secara adat turun-temurun, penggantinya itu mengikuti aturan internal kerajaan atau angger-anggernya. Biasanya berasal dari istri yang sudah diangkat menjadi permaisuri,” jelas Gusti Nino, Minggu (2/11/2025).
Ia membeberkan, PB XIII memiliki empat istri, dan keempatnya dikaruniai anak laki-laki.
Namun dari keempat istri tersebut, hanya satu yang secara resmi telah diangkat sebagai permaisuri, yakni Kanjeng Ratu Asih atau Kanjeng Ratu PB XIII.
Berdasarkan tradisi, anak dari permaisuri inilah yang memiliki hak utama sebagai calon penerus takhta.
Pakubuwono XIII
KGPH Purbaya
Raja Solo Wafat
Keraton Solo
Solo
TribunBreakingNews
Multiangle
Breaking News
Tedjowulan
| Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat: Jokowi dan Gibran Tak Melayat Bersama |
|
|---|
| TATA CARA Masyarakat Beri Penghormatan Terakhir bagi Raja Keraton Solo PB XIII : Berbusana Jawa |
|
|---|
| Raja Solo PB XIII Wafat, Wapres Gibran Pesan Jaga Suasana Damai dan Sejuk |
|
|---|
| Momen Jokowi Ikut Salat Jenazah Sinuhun PB XIII di Keraton Solo, Ungkap Duka Cita Mendalam |
|
|---|
| Jokowi Melayat Sinuhun Pakubuwono XIII di Keraton Solo, Datang Malam, Satu Mobil dengan Respati Ardi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.