Berita Boyolali Terbaru
Mau Balik ke Jakarta Usai Rawat Orang Tua di Wonogiri, Rombongan Terjaring Razia Antigen di Boyolali
Puluhan pengendara terjaring dalam razia untuk mengantisipasi Covid-19 di depan kampus Universitas Boyolali.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Puluhan pengendara terjaring dalam razia untuk mengantisipasi Covid-19 di depan kampus Universitas Boyolali.
Mereka diberhentikan untuk dilakukan uji swab antigen secara Drive Thru di lokasi tersebut.
Kasat Bina Masyarakat (Binmas) Polres Boyolali, AKP Bambang Kadarisman mengatakan razia pemeriksaan ini dilakukan untuk mencegah persebaran Covid-19 saat arus balik.
"Razia ini sebagai upaya kami menekan dan memutuskan mata rantai penyebaran balik pasca lebaran," ucap dia kepada TribunSolo.com, Jum'at (28/5/2021).
Baca juga: Penasaran dengan Rel Layang Joglo Solo? Begini Kesaksian Pejabat RT di Permukiman yang Akan Tergusur
Baca juga: Tak Hanya Pemudik, Penumpang Bus Berisi Pelayat Asal Kartasura juga Kena Razia Antigen di Sukoharjo
Bambang mengatakan pemeriksaan tersebut dilakukan secara acak.
Dari razia tersebut, ia menyebutkan ada 47 kendaraan seperti 1 bus, 3 mobil travel dan 43 mobil pribadi yang berhentikan.
"Ada 34 pelaku perjalanan jauh yang tidak mempunyai surat sehat mengikuti swab antigen secara Drive Thru," kata dia.
Bambang mengatakan razia tersebut dilakukan untuk menyasar pengendara baik dari arah barat dan timur.
Kemudian, ia mengatakan dalam operasi tersebut banyak yang dari arah DKI Jakarta dan Jakarta.
"Dari hasil pemeriksaan, Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada temuan positif," ucap Bambang.
Salah satu pelaku perjalanan jauh, Margono mengatakan dirinya bersama keluarga berasal dari Ponorogo menuju ke Kendal.
Ia mengaku berencana akan ke tempat saudara untuk bersilaturahmi di tempat saudarannya.
"Karena saat lebaran kami hindari, dan baru hari ini kami ke tempat saudara dan ada operasi ini, Alhamdulillah hasilnya negatif," ujar Margono.
Penumpang bus yang diberhentikan, Sri Anjarsih mengatakan dirinya dari Wonogiri menuju ke Pulogadung.
Dia mengaku tak mempersalahkan dengan operasi tersebut karena dirinya sudah menerima vaksin.
"Orang tua meminta pulang karena sakit tua, ini mau balik ke Jakarta, saya sudah divaksin dan ikut swab, sehingga biasa saja," ucap Sri.
"Saya berharap Covid-19 segera cepat hilang, agar bisa beraktivitas seperti biasa," harapnya.
Razia Sasar Pelayat
Polres Sukoharjo bersama Dinas Kesehatan Kabupten (DKK) Sukoharjo kembali melakukan razia.
Klai ini digelar di Terminal Sukoharjo, Jumat (28/5/2021).
Sejumlah kendaraan plat luar kota diberhentikan dalam operasi ini.
Bahkan, petugas juga menghentikan satu unit bus yang tengah melintas.
Kapos Pam Solo Baru Iptu Agus Suyanto, mengatakan bus tersebut membawa rombongan pelayat dari Kecamatan Kartasura.
Baca juga: Viral Ibu Muda di Sragen Hilang Misterius, Dua Anak Balitanya Terus Merengek & Menyebut Namanya
Baca juga: Viral di Boyolali, Pria Modus Beli NMax Malah Bawa Kabur Motornya, Tapi Pacar Ditinggal
"Rombongan itu hendak ke Wonogiri untuk melayat," katanya kepada TribunSolo.com.
Untuk memastikan penumpang didalam bus bebas Covid-19, DKK Sukoharjo mengambil sempel dengan memeriksa sejumlah orang didalam bus tersebut.
"Sopir, kernet, dan satu penumpangnya kita periksa hasilnya negatif," ujarnya.
Dalam operasi ini, sebanyak 25 orang dilakukan rapid antigen.
Iptu Agus menjelaskan, 25 orang yang diperiksa hasilnya negatif.
Dia menambahkan, operasi yustisi yang menyasar pemudik atau masyarakat luar kota ini masih rutin digelar.
"Operasi Yustisi ini rutin kita lakukan sehari tiga kali di berbagai wilayah yang kita pilih secara acak," katanya.
Terbaru, satu orang reaktif saat dilakukan rapid antigen di Pospam Kartasura kemarin.
"Yang reaktif langsung kita berikan tata laksananya dengan melakukan tes PCR, dan diminta isolasi mandiri," pungkasnya.
Kena Razia
Puluhan kendaraan terjaring razia oleh petugas gabungan Boyolali di rest area 487 B Jalan Tol Solo-Semarang, Minggu (23/5/2021).
Petugas gabungan tersebut terdiri dari TNI/Polri Boyolali dan Satpol PP.
Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Yuli Anggraeni mengatakan, ada 35 kendaraan yang diberhentikan dalam operasi tersebut.
Baca juga: Aksi Solidaritas Palestina di Gatak Sukoharjo: Polisi Gelar Penyekatan, Antisipasi Kerumunan
Baca juga: Viral Polisi Cegat Mobil saat Penyekatan, Ternyata Ditumpangi Kang Mus Preman Pensiun, Ini Endingnya
"Hari ini kami telah melakukan operasi penyekatan di rest area 478 B tol Solo-Semarang dan 35 kendaraan yang kami berhentikan," kata Yuli, Minggu (23/6/2021).
Yuli mengatakan, puluhan kendaraan yang dihentikan termasuk mobil pribadi, travel maupun bus.
Puluhan kendaraan yang diberhentikan di lokasi tersebut akan keluar dari provinsi Jawa tengah.
"Jika ada masyarakat yang membawa kartu bebas Covid-19, maka dipersilahkan untuk melanjutkan perjalanannya," ujar Yuli.
Baca juga: Protes Penyekatan Lebaran Bikin Rugi Dagangan, PKL Sempat Adu Mulut dengan Polisi di Tawangmangu
Dari puluhan kendaraan yang terjaring razia, sebanyak 47 orang menjalani swab antigen.
Namun, hasil dari semua orang yang diperiksa negatif.
Operasi tersebut dimulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Operasi tersebut akan dilaksanakan hingga Senin (24/5/2021) .
"Dengan adannya operasi ini, mata rantai Covid-19 di Kabupaten Boyolali bisa terputus," harapnya.
Penyekatan Sragen
Dua orang pemudik dilaporkan terdeteksi positif Covid-19, setelah menjalani uji rapid antigen di pos penyekatan rest area KM 529B, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.
Perwira Pengendali Pospam Rest Area KM 519B, Masaran, Ipda Sigit Krisyanto menjumpai satu pemudik yang diketahui terpapar covid-19.
"Kemarin ditemukan seorang pemudik berdasarkan hasil rapid antigen positif covid-19," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Rabu (19/05/2021).
Diketahui pemudik tersebut merupakan warga Ngawi, Jawa Timur yang akan melanjutkan perjalanan menuju daerah Ibukota.
Temuan tersebut merupakan kali pertama, pasca pergerakan arus balik oleh masyarakat mulai terjadi.
Selain itu, seorang pemudik yang merupakan warga Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen juga diketahui positif covid-19, pasca menjalani rapid antigen di pospam exit tol Sragen.
"Hari ini juga ditemukan pemudik yang positif covid-19 di pospam exit tol, warga Sambungmacan," imbuhnya.
Kedua pasien covid-19 tersebut, selanjutnya dibawa oleh petugas kesehatan menuju Technopark Sragen untuk menjalani perawatan.
"Pemudik yang positif langsung dibawa ke Technopark Sragen, yang diantar menggunakan ambulance yang bersiaga oleh dinas kesehatan," pungkasnya.
Penyekatan Diperpanjang
Sementara itu, penyekatan pemudik di Kota Solo dipastikan berlangsung hingga selesainya Operasi Ketupat 2021 pada 17 Mei besok.
Meskipun demikian, polisi tetap akan memantau pergerakan pemudik dengan aturan putar balik hingga 24 Mei mendatang.
Kasatlantas Polresta Surakarta, Kompol Adhytiawarman mengatakan penyekatan pemudik masih akan dilakukan sesuai dengan aturan.
“Untuk operasi masih ada,” kata dia kepada TribunSolo.com (16/5/2021).
Dirinya sampaikan untuk pengamanan kendaraan di beberapa titik penyekatan masih diberlakukan.
Baca juga: Banyak Kendaraan Luar Kota Berseliweran di Tawangmangu Tapi Tak Ditindak, Begini Penjelasan Polisi
Baca juga: Asal Usul Warung Apung di Kedung Ombo : Ternyata Diincar Wisatawan, Ingin Sensasi Makan di Atas Air
“Pos pengaman dan penyakatan masih ada, akan tetapi untuk sementara ini kami berfokus kepada Pelayanan arus Pengamanan arus balik,” ujarnya.
“Untuk pemutar balikan kendaran dari Solo ke luar tentu kita lihat terlebih dahulu kelengkapan suratnya,” tambahnya.
Menurutnya pemeriksaan yang dilakukan akan berfokus pada kendaraan dengan plat nomor luar daerah seperti Jakarta.
“Kita (Satlantas) masih menunggu dari arahan dari pusat terkait ada beberapa adendum atau aturan tambahan,” katanya.
“Perubahan masih nunggu dari pusat, itu seperti perpanjangan waktu dari keputusan yang ditentukan,” tambahnya.
Ia sampaikan operasi ketupat yang seharusnya selesai di tanggal 17 Mei menurunya akan diperpanjang hingga tanggal 24 Mei mendatang.
“Kemarin saya mendapatkan update dari korlantanas diperpanjangan hingga tanggal 24 Mei 2021,” ujarnya
“Berjalanan atau tidaknya penyekatan, kami masih stand by dan mengamankan arus balik kendaraan yang keluar dari kota,” akunya menekankan.
Baca juga: Banyak Kendaraan Luar Kota Berseliweran di Tawangmangu Tapi Tak Ditindak, Begini Penjelasan Polisi
Baca juga: Tak Ada Larangan, Ratusan Pendatang Bebas Masuk ke Jakarta Pada H+3 Lebaran
Jumlah Kendaraan Meroket
Arus lalu lintas kendaraan yang masuk dan keluar Kota Solo saat momen Idul Fitri 2021 lebih tinggi dibandingkan Idul Fitri 2020.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo Ari Wibowo.
"Benar, adanya peningkatan kendaraan sepeda motor, mobil hingga bus atau truk yang masuk ke Kota dan alami penurunan untuk yang keluar Solo," jelasnya kepada TribunSolo.com, Jumat (14/5/2021).
Berdasarkan data yang dimiliki Dishub Kota Solo, jumlah sepeda motor yang keluar Kota Solo saat momen Idul Fitri 2020 mencapai 35.271 unit sedangkan Idul Fitri 2021 mengalami peningkat hingga mencapai 43.575 unit.
Baca juga: Daftar Kuliner Legendaris di Solo yang Tetap Buka Selama Libur Lebaran, Sampai Membludak
Baca juga: Penjual Bunga Tabur Solo Bersyukur, Dagangan Masih Diburu Saat Lebaran, Meski Masih Pandemi Covid-19
Sementara kendaraan mobil, ada sebanyak 15.877 unit saat Idul Fitri 2020 dan meningkat sampai menjadi 20.401 unit saat Idul Fitri 2021.
Sementara jumlah bus atau truk yang masuk ke Solo mengalami penurun. Bila saat Idul Fitri 2020 ada 16.712 unit, kini hanya sebanyak 904 unit.
"Secara total penurunan untuk kendara dari Solo yang keluar, dari 67860 menjadi 64883 unit kendaraan," ungkapnya.
Rincian kendara yang masuk ke Solo, pada kendaran sepeda motor dari 38096 unit tahun 2020 menjadi 49558 unit yahun 2021.
Untuk kendaraan mobil, 21243 unit tahun 2020 menjadi 28592 unit tahun 2021.
Selanjutnya bus atau truk, 6763 unit 2020 menjadi 7681 unit 20121.
"Sedangkan total kenaikan untuk kendaran masuk ke Solo, dari 66102 unit pada tahun 2020 menjadi 85831 unit kendaraan ditahun 2021," jelasnya.
Sehingga dapat disimpulkan perbandingan kendaraan masuk perbandingan dari tahun 2020 dan 2021 mencapai 19729 unit kendaraan, sedangkan perbandingan yang keluar 2979 unit kendaraan.
Ari menjelaskan meningkatnya jumlah kendaraan yang masuk ke Solo karena masyarakat melakukan silaturahmi di wilayah aglomerasi.
“Masyarakat banyak melakukan kegiatan silaturahmi atau kegiatan lokal Solo Raya. Setelah tidak diperbolehkan keluar aglomerasi,” jelasnya. (*)