Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Ada-ada Saja Warung Suyamti di Solo ini, Bikin Tulisan Nyeleneh di Spanduk, Pembeli Berdatangan

Berbagai cara unik digunakan pedagang untuk menarik perhatian pembeli. Suyamti, pemilik warung makan di Pasar Kliwon Solo, membuat spanduk nyeleneh.

Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Aji Bramastra
TribunSolo.com/Azhfar Muhammad Robbani
Suyamti berpose di lapak Jualannya di kawasan Mojo, Pasar Klowion saat dikunjungi TribunSolo.com, Minggu (30/5/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ada berbagai cara unik yang digunakan pedagang untuk menarik perhatian pembeli.

Seperti yang dilakukan Suyamti (50) Pedagang warung makan di Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo. 

Baca juga: Ogah Kasus Harga Pecel Lele di Yogyakarta Terjadi di Solo, Gibran : Semua Warung Wajib Ada Buku Menu

Warungnya mendadak viral karena memasang spanduk bertuliskan Budayakan Malas Masak.

Suyamti mengatakan, dia sudah sekitar dua tahun berjualan di depan Taman Cerdas Mojo, Pasar Kliwon.

Dia mengatakan, alasan dirinya memasang tulisan Budayakan Malas Masak tersebut berawal dari keisengan agar mengundang perhatian. 

“Agar pada tahu dan ini sebenarnya saya biar banyak pembeli sih, bisa jadi strategi,” kata Suyamti kepada TribunSolo.com, Minggu (30/5/2021).

“Di sini mengajak warga untuk membeli makan di warung saya saja, murah meriah Rp 5 ribu sudah mendapatkan nasi sayur porsi banyak,” tambahnya. 

Suyamti berharap pembeli di warungnya semakin banyak, jadi warga tidak perlu repot memasak di rumah.

“Kan kalau masak  Rp 20 ribu belum tentu habis, mending beli yang praktis Rp 5 Ribu sudah bisa dapat makan,” ujarnya.  

“Ya faktanya memang warga sini lebih banyak yang beli di warung saya  ini juga jadi barokah,” katanya. 

Dirinya menyampaikan warga sekitar sangat senang dengan masakan yang dibuat oleh Suyamti. 

“Warga sekitar malah seneng wong Rp 5 ribu sudah dapat macam-macam sayur,” ujarnya. 

“Soto Rp 5 Ribu,  Kare  Rp 5 ribu, sambel goreng Rp 5 ribu, yang lain gorengan dan tambahan lauk saja,” paparnya.

Sebagai informasi, warung bu Yamti buka setiap hari setiap pukul 09.00 - 16.00 WIB.

“Tidak apa - apa harga murah, yang penting bisa sejahterakan masyrakat sekitar,” tandasnya. 

Kehilangan Pekerjaan

Suyamti sudah dua tahun ini membuka usaha kuliner.

Sebelumnya, dia tak pernah berbisnis sama sekali.

“Sudah 2 tahun berjualan, dulu saya kerja di industri perumahan,” kata Suyatmi kepada TribunSolo.com, Minggu (30/5/2021). 

Dia mengatakan, mulai berjualan dan membuka warung saat awal pandemi beberapa waktu lalu.

Suyamti keluar dari pekerjaannya dan mulai berbisnis.

Baca juga: Ingat Avanza yang Gasak Warung di Karanganyar? Sopir Sempat Diduga Konsumsi Narkoba, Kini Dibebaskan

“Ya waktu itu saya memutuskan berjualan nasi setelah keluar dari bisnis industri saya,” ujarnya.

Dia mengatakan, ide awal membuka warung ini karena ibunya juga memiliki usaha angkringan atau wedangan.

Walaupun harga makanan di warungnya murah, namun dia bersyukur memiliki banyak pembeli.

Biasanya modal yang dia keluarkan untuk berjualan Rp 500 ribu.

Sementara, uang yang dia dapatkan di kisaran Rp 600 ribu, bila pengunjung sedang ramai bisa sampai Rp 800 ribu. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved