Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Gegara Harga Kedelai Impor Mahal, Perajin Tahu di Sragen Sempat Mogok 2 Hari, Peternak Kelimpungan

Para peternak sempat dibikin bingung saat para perajin tahu di Kampung Teguhan, Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen mogok produksi selama 2 hari.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/ Septi Ana
Sejumlah sapi yang diternak warga di rumahnya, Kampung Teguhan, Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Para peternak sempat dibikin bingung saat para perajin tahu di Kampung Teguhan, Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen memilih mogok produksi selama 2 hari dari 27 sampai 28 Mei 2021.

Mogok produksi tersebut, untuk diketahui, disebabkan karena harga kedelai impor semakin melambung tinggi.

Kondisi itu sempat membuat para peternak harus memutar otak guna mencukup pakan ternak. Mereka harus menggunakan pakan alternatif. Tak terkecuali, Fajar. 

"Kemarin saat mogok 2 hari (para peternak) tidak dapat ampas tahu, ya terpaksa pakai pakan alternatif, pakai pollard biasanya," kata Fajar kepada TribunSolo.com. 

Baca juga: Perajin Tahu di Boyolali Menjerit, Harga Kedelai Masih Tinggi: Pilih Kurangi Produksi

Baca juga: Disperindag Sragen Tak Bisa Kendalikan Harga Kedelai Impor, Pengrajin Tahu dan Tempe Minta Subsisdi

Fajar menyebutkan, ampas tahu merupakan makanan ternak yang paling bagus dan murah jika dibandingkan dengan pakan ternak lainnya. 

"Ampas tahu paling bagus buat sapi, kalau nggak ada ampas tahu ya boros sekali, ampas tahu 1 ember biasanya 6 ribu rupiah" tambahnya. 

Jika menggunakan pakan alternatif, yakni pollard pihaknya mengaku keberatan, pasalnya satu karung pollard dipatok harga Rp 175 ribu.

"Bayangin saja, kemarin dalam 2 hari hampir habis 1 karung, kalau begini terus nggak bisa," terangnya. 

Selain  itu, naiknya harga kedelai juga berimbas pada harga ampas tahu.

"Harga kedelai naik, ampas tahu juga ikut naik, kalau normalnya bisa 6 ribu, sekarang 8 ribu bahkan ada yang 10 ribu," kata dia. 

Dengan belum adanya tanda-tanda penurunan harga kedelai, pihaknya berharap harga kedelai dapat segera normal kembali. 

"Harapannya bisa kembali normal, harga kedelai normal lagi, biar ampas tahu juga ikut normal," harapnya.

Mogok Selesai

Sebelumnya, perajin tahu di Kampung Teguhan, Sragen Wetan, Kabupaten Sragen kembali beroperasi, jumat (28/5/2021).

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved