Alami Gangguan Kejiwaan Karena Sering Menghisap Lem, Pemuda di Sumsel Bunuh Diri Didepan Sang Ayah
Seorang pemuda di Empat Lawang, Sumatera Selatan, nekat mengakhiri hidupnya dengan menyayat leher dengan pisau, Senin (31/5/2021) pagi.
TRIBUNSOLO.COM - AC (21) warga Empat Lawang, Sumatera Selatan, nekat mengakhiri hidupnya senidiri.
Korban bunuh diri dengan cara menyayat lehernya sendiri dengan pisau, Senin (31/5/2021) pagi.
Tindakan bunuh diri dilakukan korban didepan sang ayah.
Sang ayah yang menyaksikan kejadian itu, kalah cepat saat berusah merebut pisau yang digunakan korban untuk menyayat lehernya.
Nyawa korban pun akhirnya tak terlolong dan tewas di lokasi kejadian.
Ayah korban berinisial R mengatakan, sebelum melalukan bunuh diri anaknya sempat mengeluhkan sakit gatal.
"Ayah korban mendapati korban sedang menggorok lehernya dengan menggunakan pisau" Ungkap Kapolsek Muara Pinang AKP Purwanto.
Baca juga: Viral di Klaten, Pria Telanjang Bulat Konvoi di Atas Motor, Padahal Banyak Pengendara Melintas
Baca juga: Diduga Karena Hubungan Asmara, Pelajar STM di Semarang Nekat Gantung Diri: Sempat V-Call Kekasih
Orangtua Korban sempat berusaha untuk mencegah perbuatannya dengan merampas pisau akan tetapi Korban sudah dalam keadaan terluka.
"Akibat kejadian ini korban alami luka sayat di bagian belakang leher dengan panjang 20 cm dan di bagian depan leher bawah dagu dengan panjang 25 cm", Katanya.
Dari keterangan keluarga, korban sebelumnya sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri.
Korban juga mengalami gangguan kejiwaan yang disebabkan karena sering menghisap lem aica aibon.
Pelajar di Semarang Bunuh Diri
Warga Kelurahan Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang dikejutkan dengan penemuan seorang remaja pria yang tewas gantung diri.
Remaja pria yang masih seorang pelajar STM di Kota Semarang itu diketahui berinisial MTH (17).
Dia ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya.
Ia ditemukan tergantung di dapur dengan leher terikat tali tambang, diduga kuat ia melakukan bunuh diri.
Ditemukan juga ponsel miliknya yang masih menyala di sekitar korban.
Dari informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, Thaufiq yang sedang sendirian di rumah melakukan gantung diri sambil video call atau panggilan video via WhatsApp dengan kekasihnya.
Diduga ia nekat mengakhiri hidupnya lantaran masalah asmara.
Baca juga: Polemik Desiree Tarigan dan Hotma Sitompul, Hotman Paris Beberkan Sinyal Damai: Sudah Mulai Baikan
Baca juga: Lemasnya Sopir Truk Ugal-ugalan di Boyolali, Diamankan Polisi saat Masih Distribusi Barang di Klaten
Baca juga: Penampakan Jersey Timnas Thailand yang Menjiplak Jersey Timnas Indonesia: Tuai Banyak Kritikan
Baca juga: Viral Kisah Perempuan Tertipu saat Belanja di Olshop, Beli Drone yang Datang Malah Air Mineral
Kapolsek Ngaliyan, Kompol Christian Chrisye Lolowang, mengatakan bahwa korban sempat mengancam akan bunuh diri jika diputus hubungan oleh pacarnya.
Pacar korban, SDW (17), dalam video call itu mengungkapkan bahwa ia ingin menyudahi hubungannya hingga membuat Thaufiq memutuskan mengakhiri hidupnya saat itu juga.
SDW kemudian menyaksikan langsung kejadian bunuh diri yang dilakukan Thaufiq dalam panggilan video itu.
“Pacar korban kemudian menghubungi keluarga korban yang saat itu tidak berada di rumah,” ungkapnya kepada tribunjateng.com.
“Teman korban yang juga dihubungi langsung mendatangi lokasi kejadian dengan mendobrak pintu depan dan menemukan korban,” imbuhnya.
Anggota Polsek Ngaliyan dan Inafis Polrestabes Semarang yang mendatangi lokasi kejadian langsung melakukan pemeriksaan.
Para relawan juga terlihat berada di lokasi membantu proses evakuasi.
“Dari hasil pemeriksaan Inafis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan,” pungkas Kompol Chris.
Jenazah korban rencananya akan dimakamkan di daerah Ngaliyan.

DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Warga Semarang dan Jawa Tengah bisa menghubungi RSJ Amino Gondohutomo Semarang telp (024) 6722565 atau RSJ Prof Dr Soerojo Magelang telp (0293) 363601.
(*)
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Ayah Kalah Cepat, Gagal Rebut Pisau di Tangan Anaknya, Pemuda di Empat Lawang Sayat Lehernya
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul BREAKING NEWS: Seorang Pelajar di Semarang Gantung Diri Sembari Video Call dengan Kekasihnya