Diduga Karena Hubungan Asmara, Pelajar STM di Semarang Nekat Gantung Diri: Sempat V-Call Kekasih
Seorang pelajar STM ditemukan tewas gantung diri di dalam ruamhnya di Kelurahan Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang.
TRIBUNSOLO.COM - Warga Kelurahan Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang dikejutkan dengan penemuan seorang remaja pria yang tewas gantung diri.
Remaja pria yang masih seorang pelajar STM di Kota Semarang itu diketahui berinisial MTH (17).
Dia ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya.
Ia ditemukan tergantung di dapur dengan leher terikat tali tambang, diduga kuat ia melakukan bunuh diri.
Ditemukan juga ponsel miliknya yang masih menyala di sekitar korban.
Dari informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, Thaufiq yang sedang sendirian di rumah melakukan gantung diri sambil video call atau panggilan video via WhatsApp dengan kekasihnya.
Diduga ia nekat mengakhiri hidupnya lantaran masalah asmara.
Baca juga: Polemik Desiree Tarigan dan Hotma Sitompul, Hotman Paris Beberkan Sinyal Damai: Sudah Mulai Baikan
Baca juga: Lemasnya Sopir Truk Ugal-ugalan di Boyolali, Diamankan Polisi saat Masih Distribusi Barang di Klaten
Baca juga: Penampakan Jersey Timnas Thailand yang Menjiplak Jersey Timnas Indonesia: Tuai Banyak Kritikan
Baca juga: Viral Kisah Perempuan Tertipu saat Belanja di Olshop, Beli Drone yang Datang Malah Air Mineral
Kapolsek Ngaliyan, Kompol Christian Chrisye Lolowang, mengatakan bahwa korban sempat mengancam akan bunuh diri jika diputus hubungan oleh pacarnya.
Pacar korban, SDW (17), dalam video call itu mengungkapkan bahwa ia ingin menyudahi hubungannya hingga membuat Thaufiq memutuskan mengakhiri hidupnya saat itu juga.
SDW kemudian menyaksikan langsung kejadian bunuh diri yang dilakukan Thaufiq dalam panggilan video itu.
“Pacar korban kemudian menghubungi keluarga korban yang saat itu tidak berada di rumah,” ungkapnya kepada tribunjateng.com.
“Teman korban yang juga dihubungi langsung mendatangi lokasi kejadian dengan mendobrak pintu depan dan menemukan korban,” imbuhnya.
Anggota Polsek Ngaliyan dan Inafis Polrestabes Semarang yang mendatangi lokasi kejadian langsung melakukan pemeriksaan.
Para relawan juga terlihat berada di lokasi membantu proses evakuasi.
“Dari hasil pemeriksaan Inafis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan,” pungkas Kompol Chris.