Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Tangis Rekan & Staf DPRD Boyolali Pecah, Jenazah S Paryanto Tiba di Kantor DPRD: Kami Kehilangan

Suasana haru terlihat saat para pegawai beri penghormatan terakhir kepada Jenazah S Paryanto Ketua DPRD Boyolali, saat di semayamkan di Kantor DPRD.

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Fristin Intan Sulistyowati
Jenazah S Paryanto Ketua DPRD Boyolali saat di semayamkan di Kantor DPRD Boyolali, Kamis (3/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Suasana haru terlihat saat para pegawai beri penghormatan terakhir kepada Jenazah S Paryanto Ketua DPRD Boyolali, saat di semayamkan di Kantor DPRD Boyolali, Kamis (3/6/2021).

Sekitar puluhan pelayat dari pegawai dari DPRD Boyolali, Pemerintah Boyolali, Rekan DPC PDIP Boyolali dan luar Kota, Pihak Kepolisian dan TNI turut hadir. 

Dari pantuan dilapangan Tribunsolo.com, Jenazah tiba di Kantor DPRD Boyolali menggunakan ambulans. 

Baca juga: Sosok Mendiang S Paryanto, Sudah Tiga Periode Jabat Ketua DPRD: Disebut Tokoh Pembangunan Boyolali

Baca juga: Ketua DPRD Boyolali S Paryanto Meninggal, Sekwan: Dapat Kabar saat Rapat Paripurna

Sampai di halaman, Jenazah langsung di bawa menuju tempat persemayaman ke depan ruang kerjanya.

Saat melewati lorong kantor, terlihat pegawai berdoa dan berbaris di depan pintu ruang kerja masing-masing.

Tak hanya berbaris dan berjejer rapi puluhan pegawai juga terlihat menangis dan mendoakan jenazah.

Baca juga: BREAKING NEWS : Ketua DPRD Boyolali S Paryanto Meninggal Dunia Hari Ini

Seperti yang disampaikan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali, Purwanto menjelaskan, persemayaman ini menjadi bentuk penghormatan terakhir dari para pegawai.

"Sangat-sangat kehilangan, putra terbaik Boyolali harus memberikan penghormatan terakhir untuknya," jelasnya kepada Tribunsolo.com di Kantor DPRD Boyolali, Kamis (3/6/2021).

Ketua DPRD Tiga Periode

Ketua DPRD Boyolali S Paryanto meninggal dunia setelah menjalani perawatan di ruang ICU RSUD Pandan Arang Boyolali, sekitar 13 hari karena sakit.

 S Paryanto disemayamkan di Kantor DPRD Boyolali pukul 13.00 WIB tepat di depan ruang kerjanya.

Sekretaris Dewan (Sekwan) Boyolali, Mulyono Santoso mengatakan, dirinya merasa kehilangan akan sosok tokoh pembangunaan Kota Boyolali.

Baca juga: Ketua DPRD Boyolali S Paryanto Meninggal, Sekwan: Dapat Kabar saat Rapat Paripurna

Baca juga: Bupati Karanganyar Terbitkan SE Bantu Palestina, Wakil Ketua DPRD dari PKB : Saya Rasa Kurang Tepat

"Tokoh yang luar biasa untuk membangun Boyolali," ungkapnya. 

Adapun riwayat almarhum semasa hidup merupakan Ketua DPRD Boyolali tiga periode. 

Tahun 2009-2014, 2014-2019 dan 2019 sampai sekarang.

Kemudian Ketua DPC PDI-P Boyolali dari tahun 2005 sampai dengan sekarang dan Ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Boyolali periode tahun 2016-2020 dan periode tahun 2020 sampai dengan sekarang.

Disemayamkan di Depan Ruang Kerja

Ketua DPRD Boyolali S Paryanto meninggal di RSU Pandan Arang (RSUPA) pada Kamis (3/6/2021) pukul 08.42 WIB.

Dia meninggal setelah 13 hari mendapatkan perawatan di ICU RSUPA.

Sebelum disemayamkan di Kantor DPRD Boyolali pukul 13.00 WIB.

Baca juga: Ketua DPRD Boyolali S Paryanto Meninggal, Sekwan: Dapat Kabar saat Rapat Paripurna

Baca juga: BREAKING NEWS : Ketua DPRD Boyolali S Paryanto Meninggal Dunia Hari Ini

Jenazah dibawa ke rumah duka di RT 06 RW 04 Dukuh Karangkepoh, Desa Banaran, Boyolali pukul 09.30 WIB.

Pantauan TribunSolo.com, suasana di depan ruang kerja mendiang S Paryanto sudah disiapkan meja dan foto semasa hidup.

Peralatan seperti sound sistem juga sudah disiapkan.

Ketua DPRD Boyolali meninggal dunia di usia 54 tahun.

Jenazah rencananya dimakamkan ke TPU  Dukuh Bakalan Desa Karanggeneng, Boyolali.

Almarhun S Paryanto meninggalkan seorang seorang istri Siti Juwariyah, dua orang putri Siska Rina Sita dan  Elvara Vanya Febriliana, serta dua cucu.

Kabar Mengagetkan

Kabar meninggalnya Ketua DPRD Boyolali S Paryanto membuat kaget rekan dan kolega.

S Paryanto menghembuskan nafas terakhir di RSU Pandan Arang, Kamis (3/6/2021) Pukul 08.40 WIB.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, Bupati Boyolali M Said Hidayat bersama Wakil Bupati Wahyu Irawan datang ke RS Pandanarang hari ini.

Kedatangan dua pimpinan di Boyolali ini untuk memastikan kebenaran kabar tersebut.

Baca juga: Siapa JN, Anggota Dewan yang Remas Payudara Ibu Rumah Tangga: Fraksi Nasdem, Pernah Jabat Ketua DPRD

Baca juga: Kronologi Anggota Positif Covid-19, Ketua DPRD Solo Benarkan Ada yang Hadir Pelantikan Gibran-Teguh

Sementara itu, Sekretariat DPRD Boyolali membenarkan kabar meninggalnya Ketua DPC PDIP Boyolali tersebut.

"Betul beliau (Ketua DPRD) meninggal. Kabar diterima pas Rapat paripurna tadi," ungkap Sekretaris Dewan (Sekwan) Boyolali, Mulyono Santoso.

Viral Anggota DPRD Solo

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait video viral Anggota DPRD Solo Siti Muslikah yang menyemprot pramugari karena keluhan AC mati.

Head of Marketing Communication Lion Air, Danang Mandala Prihantono mengatakan pihak maskapai sudah meminta maaf kepada penumpang yang bersangkutan.

“Permohonan maaf kepada yang komplain sudah kami chat secara personal melalui direktur kami,” ungkap dia kepada TribunSolo.com, Kamis (27/5/2021).

“Kami juga segera merilis permohonan maaf kepada seluruh penumpang yang ada apabila pada saat penerbangan merasakan terganggu,” katanya menekankan.

Ataupun kepada penumpang yang perjalanannya merasa tidak nyaman karena masalah AC yang timbul di dalam pesawat.

Kondisi sejumlah penumpang tengah kipas-kipas karena kepanasan yang dibagikan Anggota DPRD Solo Siti Muslikah di dalam pesawat Lion Air, Kamis (27/5/2021).
Kondisi sejumlah penumpang tengah kipas-kipas karena kepanasan yang dibagikan Anggota DPRD Solo Siti Muslikah di dalam pesawat Lion Air, Kamis (27/5/2021). (TribunSolo.com/Istimewa)

Baca juga: Asal-usul Warung Apung di Rawa Jombor Klaten : Berdiri Setelah Soeharto Lengser, Kini Akan Diratakan

Baca juga: Viral Video Anggota DPRD Solo Marahi Pramugari Lion Air, Gegara AC Mati saat Pesawat Sudah Terbang

“Sebelumnya kami (Lion) sebelum keberangkatan pesawat telah menjalani pemeriksaan secara menyeluruh,” paparnya.

Lion Air menurut Danang, sudah mengecek AC terlebih sistem pendingin udara sudah dinyalakan atau aktif dan bekerja selama penerbangan.

“Hal ini guna memastikan siklus udara bekerja saat di darat dan diudara bisa maksimal ketika di udara,” katanya.

“Dan sebenarnya memang layak untuk terbang dan seluruh komponen sudah aman sesuai prosedur,” tandasnya.

Jika memang sebelum keberangkatan itu kondisi pendingin pesawat menurun itu sebenarnya sudah dilakukan pengecekan.

“Sebelum berangkat dari Solo sudah dilakukan pemeriksaan,” katanya.

“Saat mendarat di Denpasar sudah kami telah cek ulang dan tetap layak terbang,” jelasnya. 

Viral Keluhan AC Mati

Sebelumnya, viral video berdurasi 37 detik anggota DPRD Solo dari Fraksi PDIP memarahi sejumlah pramugari Lion Air.

Adapun video tersebut mengambarkan situasi anggota legislatif bernama Siti Muslikah mengeluhkan pelayanan Lion Air.

Dalam rekaman, tampak pramugari yang dimarahi meminta maaf, berikut isinya :

Kami sangat kecewa dengan layanan Lion Air kali ini, tahu AC-nya mati kenapa tetap jalan?

Buru-buru dijawab pramugari.

"Iya mohon maaf, kami sampaikan nanti," kata seorang pramugari sembari menunjukkan tangan minta maaf.

Kita udah kandung terbang lho, kalian ini sembrono loh, nyawa 150 orang tergadai lho gara-gara anda nekat.

Mestinya kalau tahu dalam perbaikan jangan terbang dulu, jangan ambil keputusan nekat seperti ini.

Jangan cuma minta maaf lho, nyawa lho.

Anggota DPRD Solo dari Fraksi PDIP, Siti Muslikah.
Anggota DPRD Solo dari Fraksi PDIP, Siti Muslikah. (TribunSolo.com/Istimewa)

Baca juga: Akali Aturan Lockdown, Pria di India Menikah di Pesawat, Ratusan Orang Jadi Saksi di Udara

Baca juga: Viral Video Suara Gibran Marahi Netizen di Twitter, Ternyata Hoaks: Itu Bukan Suara Saya

Siti Muslikah yang merupakan Anggota Komisi IV itu membenarkan itu video yang diambil. 

Video tersebut viral dan menyebar melalui medsos di antaranya WhatsApp.

“Iya betul itu saya sendiri, saya bersama rombongan tadi pagi sangat kecewa,” kata Muslikah kepada TribunSolo.com, Kamis (27/5/2021).

“Bagaimana tidak kecewa sepanjang kami di pesawat sangat kepanasan dan itu memaksakan kehendak, untung selamat,” tambahnya.

Dirinya mengatakan kejadian itu menimpanya pada hari ini, Kamis (27/5/2021) saat hendak dirinya melakukan perjalanan ke Bali dalam rangka kunjungan kerja.

“Ya kami ke Bali ada kunjungan ke DPRD Tabanan,” katanya.

"Pesawatnya sih tadi on time jam 08.00 WIB, dan jam 08.00 juga sampai Bali on time karena beda selisih waktu," tambahnya.

Diakui oleh Muslikah beberapa fasilitas dari pesawat dari maskapai tersebut tidak beroperasi dengan baik.

Baca juga: Di Rapat Paripurna DPRD Solo, Gibran Diingatkan Agar Lanjutkan Program Unggulan FX Rudy, Apa Itu?

Baca juga: Tak Hanya Bongkar Makam, Tubuh Ridwan Pesilat PSHT yang Tewas Juga Dibedah, Organ Penting Dibawa

"AC tidak menyala, sebelum take off tidak dinyalakan sudah lebih dari setengah jam kami kepanasan,” katanya.

"Kondisi kita banyak di pesawat ya kepanasan kita, setelah take off nyala sih tapi anginya dikit,"paparnya.

Dari awal perjalanan Muslikah mengeluhkan kekecewan terhadap pramugari yang bertugas.

"AC-nya rusak dalam perbaikan kata pramugari, lah kok bisa diputuskan terbang," katanya.

"Akhirnya saya minta kertas untuk komplain sebagai penumpang dan lama sekali tak kunjung datang," ujarnya.

Sampai dirinya rela menulis kekesalan itu di kertas surat skrining Covid-19 genose-nya.

“Saya sampai nulis komplain untuk dikasih ke pihak maskapai di surat Covid saya,” ujarnya.

“Ini fatal, membahayakan dan menyangkut keselamatan, gimana gak kecewa, sepanjang jalan kami kepanasan karena AC yang keluar sangat minim” paparnya.

Bersama rombongannya sepanjang jalan Muslikah mengeluh dan bahkan ada yang mengatakan dari penumpang lain seperti naik angkutan kota.

"Naik pesawat rasa naik angkot, ini serasa naik bus," katanya.

Baca juga: Pesawat Batik Air Tiba-tiba Bergerak Hingga Tabrak Garbarata, Otoritas Bandara Lakukan Investigasi

Baca juga: Istri Sakit Autoimun, Anang Hermansyah Bawa Ashanty Berobat ke Turki, Arsy Antusias Naik Pesawat

Karena menyangkut nyawa, pihak maskapai harus lebih hati-hati untuk mengambil keputusan terbang dengan pesawat yang tengah diperbaiki.

"Udah tahu indikasinya tapi dipaksakan, itu kan secara mekanik bahaya," ujarnya.

"Jangan nekat, dan membahayakan semoga kejadian ini tidak terulang," tambahnya.

Dirinya mengaku pihak maskapai yaitu direktur operasional dari pihak penerbangan telah meminta maaf lewat WhatsApp pribadi.

"Permintaan maaf sih oke, tapi jangan dianggap enteng," katanya. 

Hingga berita ini diturunkan, TribunSolo.com mencoba mengkonfirmasi sejumlah nomor resmi pejabat Lion Air tetapi belum mendapat balasan.

Di antaranya kepada Corporate Communications Strategic,  Lion Air Tower Danang Mandala Prihantoro. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved