Berita Boyolali Terbaru
Beredar Video Pasien Corona Asal Kudus Curhat Telat Makan di Asrama Donohudan, Ini Fakta Sebenarnya
Sebuah video curhatan pasien Covid-19 asal Kudus yang menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Donohudan Boyolali dikabarkan tersebar di media sosial.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
"Ada yang mencari terus digantungkan ke pintu masuk Asrama Haji, lalu petugasnya nanti yang mengantar ke pasien," akunya.
Kepala hijau yang dibeli biasanya dicampur dengan beberapa bahan, diantaranya madu.
"Biasanya dicampur madu, perasan jeruk pecel dan dikasih garam sedikit. Kemudian, itu diwadahi botol atau plastik," kata Bibit.
"Mereka biasanya beli tiap tiga hari sekali. Satu atau dua buah," tambahnya.
Kamar Dibedakan
Ruang isolasi pasien Covid-19 asal Kudus di Asrama Haji Donohudan Boyolali dibedakan dengan para pasien lain.
Hal itu disampaikan penanggung Jawab Isolasi Mandiri Orang Tanpa Gejala Wilayah Solo Raya, Sigit Armunanto.
"Pasien Covid-19 asal Kudus kita konsentrasikan di gedung yang berbeda," kata Sigit, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Tak Percaya Corona & Berani Ancam Bunuh Kapolsek di Klaten, Dua Pria Boyolali Lemas, Hanya Menunduk
Baca juga: Sebanyak 15 Pasien Corona Klaster Desa Pelemgadung Sragen Sembuh, Kini Pulang ke Rumah
Mereka menempati bangsal Mekkah yang tiap ruangnya bisa menampung lebih kurang 8 pasien.
Bangsal tersebut terpisah dengan 112 pasien asal Solo Raya yang sudah lebih dulu menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Donohudan.
Sigit mengungkapkan, ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan para pasien selama menjalani isolasi mandiri. Itu untuk memberikan kebahagiaan kepada mereka.
Baca juga: Kabar Baik : Puluhan Warga Sumber Solo yang Kena Corona Pulang, Sempat Diisolasi di Asrama Donohudan
"Pagi diajak senam terus kemudian mereka kita beri tugas mandiri membersihkan kamar. Selain itu, juga kita ajak kerja bakti di sekitar gedung," ungkapnya.
Hiburan musik, sambung Sigit, juga disiapkan. Itu dilakukan seminggu sekali. Tiap hari Selasa atau Kamis.
"Kita undang grup musik akustik dari dinas setempat. Itu tetap menerapkan protokoler kesehatan," ucap dia.
"Tetap ada jarak. Mik kita sediakan sendiri (beda dengan yang dipakai grup akustik). Itu juga sudah kita sterilkan," tambahnya.