Berita Karanganyar Terbaru
Dicari Polisi, Sepasang Muda-mudi yang Berciuman di Kebun Teh Kemuning Karanganyar
Viral di media sosial, video CCTV sepasang muda-mudi yang sedang dimabuk cinta dengan melakukan aksi ciuman di kawasan Kebun Teh Kemuning.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Mardon Widiyanto
WNA yang terlibat dalam kasus ini masih terus dicari dan akan dideportasi jika diketahui masih berada di Indonesia.
Kementerian Hukum dan HAM wilayah Bali akan bekerjasama dengan pihak kepolisisan dan Satpol PP untuk melakukan penelusuran keberadaan pelaku.
Kemenkumham menduga WNA yang terlibat dalam video tersebut bersal dari salah satu negara di Eropa Timur dan Jerman.
Video pesta seks tersebut diduga direkam di salah satu villa yang ada di kawasan Canggu, Badung, Bali.
Baca juga: Terungkap, Kasus Pelecehan Seksual di Sebuah Masjid di Pangkalpinang Dilakukan Oleh Remaja SMK
Baca juga: Pengakuan Siswi SMP Pemeran dalam Video Setengah Bugil di Tasikmalaya: Ketagihan Seks
Kepala Kementrian Hukum dan HAM wilayah Bali mengatakan dari penelusuran petugas, video diunggah pelaku sejak 17 Mei 2021 lalu dan mulai viral sejak 2 hari terakhir.
Saat ini Kementerian Hukum dan HAM wilayah Bali telah bekerjasama dengan pihak kepolisian dan Satpol PP untuk melakukan pengejaran pelaku.
Sementara itu, warga Gianyar Bali resah, video pesta seks yang tersebar di media sosial bisa diakses anak-anak.
Warga juga berharap para pelaku yang terlibat video pesta seks segera ditangkap dan diproses secara hukum.
Baca juga: Diduga Terlibat Kasus Pelecehan Seksual IRT, Oknum DPRD di NTT Ditetapkan Sebagai Tersangka
WNA Buka Kelas Orgasme
Baru-baru ini media sosial dan juga masyarakat di Bali dihebohkan dengan adanya kelas Yoga yang bertajuk 'Orgasme' yang akan dilaksanakan di Bali.
Acara ini diketahui dilakukan oleh Warga Australia berinisial AB.
Pria ini kemudian diamankan aparat kepolisian setelah hendak mengadakan kelas orgasme di Bali.
AB berencana mengadakan kelas bertajuk "Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat", Sabtu (6/3/2021).
AB memasang tarif USD 500 atau setara Rp 7,2 juta pada setiap peserta, seperti dalam iklan yang tersebar di media sosial.
Polisi telah mengamankan AB terkait kasus ini.