Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Kisah Pasutri di Sukoharjo, Rela Tinggalkan Pekerjaan dengan Gaji Besar, Pilih Buka Usaha Mie Ayam

Tidak semua orang tergiur dengan gaji besar dan fasilitas serba mewah. Seperti pasangan suami istri (pasutri) di Sukoharjo ini memilih mandiri.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Muhammad Irfan Al Amin
Dias dan istrinya saat melayani pembeli susu dan mi ayam bakar di warungnya di Solo Baru, Sukoharjo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Tidak semua orang tergiur dengan gaji besar dan fasilitas serba mewah. 

Seperti pasangan suami istri (pasutri) di Sukoharjo ini, mereka rela meninggalkan pekerjaan dengan gaji besar dan memilih berusaha mandiri. 

Adalah Dias Kusuma Ardi (26) dan Amalia Ika (23). 

Baca juga: Sosok Asli Pemilik Jet Pribadi yang Kerap Dipakai Para Artis, Ternyata Pengusaha Kaya Raya

Baca juga: Abdee Slank Diangkat Jadi Komisaris PT Telkom, Terungkap Pengalamannya Duduki Sejumlah Perusahaan

Pasutri tersebut memilih keluar dari pekerjaan yang nyaman di Direktorat Jenderal Pajak. 

Keduanya merupakan alumni dari PKN STAN dan kini bekerja sebagai seorang wiraswasta dengan berjualan susu murni dan mie ayam bakar.

Dias menceritakan, keputusannya keluar dari kantor pajak tersebut telah dipertimbangkan dengan matang. 

"Kami sudah menimbang dengan sangat matang," katanya kepada TribunSolo.com pada Senin (7/6/2021). 

Baca juga: Gaji Eks Humas Persis Solo Tak Sesuai Kesepakatan, Ini Perusahaan yang Transfer Gaji ke Michelle

"Saya keluar dari kantor pajak sekitar 2019 dengan meninggalkan segala fasilitas di Jakarta," ujarnya. 

Walaupun pendapatannya berkurang drastis namun dirinya mengaku tak menyesal dengan keputusan yang dibuat. 

"Karena ini masalah prinsip tentunya saya tidak akan menyesal sama sekali," terangnya. 

"Beruntung, istri saya bisa mendukung dan mau ikut membuka usaha bersama," ungkapnya. 

Baca juga: Manchester United Kalah dari Villareal, Buktikan MU Kesusahan Saat Melawan Tim dari Spanyol

Kini mereka berdua telah dikaruniai seorang putri dan menempati sebuah rumah kontrakan di Solo Baru, Grogol, Sukoharjo. 

"Kita mulai merintis usaha di tempat yang sedikit masuk ke dalam perumahan, meskipun demikian kami menggunakan pemasaran via online, sehingga masih ramai oleh pembeli," ungkapnya.

Dalam usaha mereka banyak menerima cibiran dari orang sekitar, namun tidak membuat mereka menjadi patah semangat dalam berusaha. 

"Orang tua Alhamdulillah mendukung, tapi Keluarga yang agak jauh justru yang banyak berkomentar, namun kami sudah ikhlas dengan segala resiko," ujarnya.

Jual Mie Ayam Bakar

Bagi masyarakat yang sudah bosan dengan mie ayam pada umumnya, bisa mencoba kuliner mie ayam bakar di Solo Baru, Grogol, Sukoharjo. 

Mie ayam bakar ini dibuat dengan komposisi yang sama yakni ada mie dan taburan daging ayam, hanya cara masaknya berbeda. 

Bila mie ayam biasa hanya direbus dalam kuah, khusus mie ayam bakar ini ada proses tambahan yakni mie dibungkus daun pisang dan dibakar. 

Baca juga: Ramai Makan Mahal di Malioboro, Gibran Sebut di Solo Banyak Kuliner Murah: Tapi Tidak Murahan

Baca juga: Lika-liku Pusat Kuliner Galabo Solo : Pernah Tenarkan Nama Jokowi, Kini Dibangkitkan Oleh Gibran

Adalah Dias Kusuma Ardi (26) pemilik warung unik ini. 

Walaupun prosesnya sedikit lebih panjang dari pembuatan mie ayam biasa. 

Namun, rasa dan tekstur pada mie ayam ini tidak rusak. 

"Kami memilih mie yang bagus, sehingga walaupun sudah direbus dan dibakar, tidak akan rusak bentuknya," katanya pada Senin (7/6/2021). 

Baca juga: Daftar Kuliner Legendaris di Solo yang Tetap Buka Selama Libur Lebaran, Sampai Membludak

Dia juga memaparkan, daging untuk mie yang dia buat tidak sembarangan proses masaknya. 

Bumbu dijamin meresap pada daging. 

"Kami sajikan daging dalam kondisi kering, sehingga rempahnya sudah merasuk ke dalam," ujarnya. 

Proses pembakaran tidak lama, hanya lima menit dan sudah bisa disantap. 

TribunSolo.com juga mencoba langsung mie ayam bakar tersebut. 

Baca juga: Libur Lebaran di Solo? Jangan Lupa Kunjungi 5 Tempat Kuliner Legendaris Berikut Ini

Terlihat dari tekstur sangat berbeda dengan mie ayam pada umumnya. Sebab, penyajiannya mie ini dibungkus daun pisang dan kuah terpisah. 

Saat dicoba, kekayaan bumbu terasa mendominasi di lidah. 

"Kuahnya bisa dicocol dengan mi atau dituangkan ke dalam mangkuk," terangnya. 

Untuk menikmati mie ayam tersebut, setidaknya pelanggan menyiapkan kocek sebesar Rp10 ribu saja. 

Baca juga: Libur Lebaran di Solo? Jangan Lupa Kunjungi 5 Tempat Kuliner Legendaris Berikut Ini

"Ada dua varian yaitu original dan rempah, bila original akan kami kurangi kadar rempahnya," jelasnya. 

Dia mengatakan, bahwa sebagian besar pembelinya tahu dari media sosial mengenai keberadaan warungnya. 

"Warung ini sudah direview beberapa YouTuber," kisahnya. 

Tak hanya mi ayam bakar, ada juga warung susu murni yang juga bisa menjadi teman santapan.

Kuliner Melegenda Sragen

Sragen ternyata memiliki kuliner Soto yang melegenda, sering dikunjungi artis dan pejabat. 

Adalah Soto Girin yang berada di Jalan Brigjen Katamso No 8, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan/Kabupaten Sragen.

Warung Soto tersebut sudah berdiri selama 68 tahun lamanya, sejak tahun 1953.

Baca juga: 5 Kuliner Soto Ini Wajib Dicoba Wisatawan Saat Berada di Solo, Salah Satunya Hidangan Favorit Jokowi

Baca juga: Kebaikan Sri Wahyuni di Sragen : Jual Soto Sangat Murah Rp 1.000, Bahkan Setiap Jumat Gratis

Disajikan di mangkuk kecil, satu porsi soto Girin terdiri dari nasi, kecambah, daun seledri, irisan daging sapi yang lembut, bawang goreng, serta kuahnya yang khas. 

Tampilan kuah soto cenderung keruh, karena kaya akan rempah. 

Yang menambah istimewa, Soto Girin dimasak di dalam kuali yang terbuat dari tanah liat, dengan perapian dari kayu dan arang. 

Baca juga: Indahnya Toleransi, Eks Teroris Bom Bali I Ini Pekerjakan Karyawan Non Muslim di Warung Sotonya

Satu porsi soto Girin mangkok kecil dibanderol Rp 8.000, sedangkan mangkok besar seharga Rp 12.000.

Selain itu, juga disediakan aneka macam goreng, babat, paru, dan kerupuk. 

Pemilik Soto, Girin (64) mengatakan, usaha kuliner yang dijalankan turun temurun tersebut, pertama kali didirikan oleh sang ayah. 

"Soto Girin sudah ada sejak tahun 1953, sekarang saya yang melanjutkan, yang mendirikan bapak saya," kata perempuan ini kepada TribunSolo.com, Rabu (2/6/2021). 

Baca juga: Kesaksian Eks Teroris Bom Bali : Meski Mantap Jualan Soto di Sukoharjo, Masih Saja Dirayu Racik Bom

Tetap mempertahankan cita rasa, yang membuat soto girin bisa bertahan hingga 68 tahun lamanya. 

"Rasa tetap, disini yang terpenting menjaga rasanya, jadi kualitas terjamin," tambahnya. 

Selain mempertahankan cita rasa, bangunan tempat makannya pun tidak diubah sama sekali sejak pertama kali didirikan. 

"Bangunannya ya sama seperti dulu, tidak ada perbedaan, kan itu juga rumah bapak saya yang dulu, suasananya masih sama," paparnya. 

Nuansa kehidupan jaman dulu kental terasa, dengan ditambah alunan radio yang memutarkan tembang-tembang Jawa. 

Baca juga: Nestapa Asisten Pelatih Persis Solo saat Kompetisi Mandeg, Jadi Kuli Bangunan hingga Jualan Soto

Tak heran, banyak perantau yang sedang pulang ke Sragen, tak lengkap rasanya, jika tidak mengisi perutnya dengan semangkuk Soto Girin. 

Bahkan, mulai dari pejabat hingga artis ibu kota ketagihan untuk menikmati Soto Girin ini. 

"Penggemar soto sekarang banyak, ada Didi Kempot, Dalang Mantep, Dalang Anom, Yati Pesek, sampai band Sheila on 7 sering kesini, pejabat dari Menteri Kehutanan, Wakil Gubernur, Bupati Ngawi, hingga DPRD Surabaya itu sering mampir," jelasnya. 

Tidak tanggung-tanggung, kini Soto Girin telah membuka 9 cabang di Kabupaten Sragen. 

"Sekarang sudah ada 9 cabang, di jalan Brigjen Katamso, Pilangsari, pasar, di Margoasri, dan masih banyak, semua dikelola anak cucu dari Bapak saya," pungkasnya.

Soto Sewu Repes di Sukoharjo 

Soal soto, lain Sragen, lain pula kisah soal soto di Sukoharjo.

Ada soto di Sukoharjo yang dijual seharga Rp 1.000 per porsinya.

Penjual soto ini bisa ditemui di Warung Hik Soto Sewu di Dukuh Suruh, RT 03/RW 02, Desa Jatisobo, Sukoharjo.

Baca juga: 5 Kuliner Soto Ini Wajib Dicoba Wisatawan Saat Berada di Solo, Salah Satunya Hidangan Favorit Jokowi

Baca juga: Viral Soto dan Es Teh Harga Rp 1000 di Sragen, Ternyata Ada Kisah Inspiratif di Baliknya

Lokasi tepatnya berada di Jalan raya Sukoharjo-Karanganyar, atau sebelah timur Kantor Balai Desa Jatisobo.

Menurut pemilik Warung Hik Soto Sewu, Agus Muladi, menyebutkan ada tiga varian soto yang ia tawarkan.

"Untuk mangkuk kecil harganya Rp 1.000, mangkuk sedang Rp 3.000, dan mangkuk besar Rp 5.000," katanya.

Warung soto ini buka dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

Soto yang dinilai sangat murah itu dijual di Warung Hik Soto Sewu di Dukuh Suruh, RT 03 RW 02, Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Kamis (26/12/2019).
Soto yang dinilai sangat murah itu dijual di Warung Hik Soto Sewu di Dukuh Suruh, RT 03 RW 02, Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Kamis (26/12/2019). (TribunSolo.com/Agil Tri)

Namun tidak jarang, warung soto sudah tutup sebelum pukul 13.00 WIB karena sudah habis diserbu pelanggan.

"Kita buka setiap hari, dan Alhamdulilah belum pernah libur," imbuhnya.

Dia mengaku setiap Sabtu, Minggu, dan hari libur, pengunjungnya meningkat.

"Kalau biasanya pelanggan orang sekitar sini, tapi kalau hari libur banyak juga yang dari luar kota."

"Banyak yang mau touring ke Tawangmangu, terus mampir sini dulu," jelasnya.

Warung yang dikeloloa oleh Agus dan istrinya ini sudah buka selama tiga bulan ini, dan menjadi salah satu primadona warga setempat.

Meski harganya murah, namun rasanya masih tetap enak.

Satu porsi soto di sini komposisinya adalah nasi, sayatan daging sapi atau ayam, tauge, kentang, dan kauh soto yang gurih.

Salah satu pelanggannya bernama Sumarmi mengaku sering makan soto di Warung Hik Soto Sewu.

"Rasanya enak, dan harganya murah meriah, tidak menyiksa kantong," tutupnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved