Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Colt L300 Terjun ke Jurang Sedalam 15 Meter di Karanganyar, Sopir Selamat, Sempat Merangkak Naik

Nasib malang menimpa sopir Budi (18) karena mobil bak terbuka yang dikendarainya terjun ke jurang, Rabu (9/6/2021).

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.co/Istimewa
Mobil bak terbuka Mitsubushi Colt L300 yang terjun ke jurang di Dukuh Swareng, Desa Tunggulrejo, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Rabu (9/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati.

TRIBUNSOLO.COM, KARANGAYAR - Nasib malang menimpa sopir Budi (18) karena mobil bak terbuka yang dikendarainya terjun ke jurang, Rabu (9/6/2021).

Peristiwa itu tepatnya terjadi di Dukuh Swareng, Desa Tunggulrejo, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar.

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, saking terjalnya jurang dan sulitnya medan, maka evakuasi membutuhkan waktu berjam-jam lamanya.

Mobil Mitsubishi Colt L300 berplat nomor polisi AD-8625-DF itu yang berada di dasar jurang sedalam 15 meter pada pukul 14.00 WIB, bisa diangkat permukaan pada pukul 18.30 WIB.

Baca juga: Klaster Lamaran di Sragen Meledak, Belasan Orang Positif, Ada yang Pernah Mandikan Jenazah Covid-19

Baca juga: 6 Mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari Tewas, Usai Terlibat Kecelakaan Maut di Bombana

"Mobil atas nama pemilik Yoso Suwito Slamet warga Jatioso, tapi dikemudikan keponakannya (Budi)," ungkap Kapolsek Jumantono, AKP Darsito kepada TribunSolo.com.

Dia mengungkapkan, kejadian nahas itu terjadi karena pengedara mobil mengantuk saat mengemudi dari arah Jatioso menuju Karanganyar.

"Itu di tikungan Swareng, sopir diduga mengantuk sehingga hilang kendali," jelasnya.

Beruntung atas kejadian itu, sang sopir selamat meskipun mengalami trauma karena mobil yang dikendarai terjun ke bawah.

"Korban sempat naik merangkak ke tepi jurang, dan menghadang mobil pribadi lalu langsung dibawa ke rumah sakit," jelasnya.

Lebih lanjut dia menerangkan, proses evakuasi mobil bak terbuka dimulai pukul 15.30 WIB yang melibatkankan anggota Polsek Jumantono, Relawan Sedulur Jumantono Keren (Sejuk) Karangayar dan sejumlah relawan lainya.

"Total secara manual dibantu 30 relawan," aku dia.

Penangung Jawab Relawan Sejuk, Wijiyanto menjelaskan proses evakuasi berakhir pada pukul 18.30 WIB.

"Evakuasi secara manual menggunakan alat tarik dan ditarik masyarakat secara bersamaan dari kedalaman 15 meter," jelasnya.

Proses evakuasi terkendala kemiringan jurang di ekitar sungai tikungan Swareng, kemiringan sekitar 80 derajat.

"Penarikan lama, awalnya sempat dibantu truk warga tapi tidak bisa," jelasnya.

Adapun kondisi mobil yang terjun ke jurang kondisinya ringsek.

"Sopir terdapat luka ringga dan saat ini menjalani pemeriksaan lebih lanjut," aku dia.

Jatuh ke Jurang

Sementara itu, nasib pilu menimpa pemuda Kabupaten Klaten bernama Yusuf Adi Pamungkas (22) karena terjatuh ke jurang hingga tewas.

Warga Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo terpeleset ke jurang saat ngevlog di atas bukit di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

Tepatnya di obyek wisata Kali Talang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang.

Kapolsek Kemalang, AKP Suharto mengatakan, kronologi kejadiannya ialah saat dia sedang merekam video atau ngevlog dan posisi berjalan mundur.

Peristiwa itu pada Selasa (8/6/2021) sekitar pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Peserta Piala Wali Kota Solo Terancam Mreteli Satu per Satu, Gibran : Kita Pastikan Lagi

Baca juga: Dicari Polisi : Begal yang Tega Rampas Motor dan Hajar Kakek Ojol hingga Terluka di Baki Sukoharjo

"Tapi korban tidak tahu kalau di belakangnya ada jurang," katanya kepada TribunSolo.com.

Saat korban terpeleset ke jurang, temannya yang bernama Guntur sudah berusaha untuk menolong korban.

"Temannya sudah berusaha menolongnya namun tidak bisa dan akhirnya jatuh ke Kali Woro dengan kedalaman 80 meter," jelasnya.

Saat jajarannya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), kondisi Yusuf sudah meninggal dunia dengan luka parah di sekujur tubuh.

Pasalnya badannya jatuh ke jurang yang sangat dalam dengan di bawahnya banyak patu-batu besar.

"Dia tewas akibat luka benturan di kepala yang terkena batu," jelas dia.

"Sementara tulang di bagian bahu, tangan, dan paha patah," tuturnya.

Suharto menyebut tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.

"Tidak ada tanda kekerasan maupu penganiayaan. Jasad korban akan kami serahkan ke keluarganya," kata dia. 

Adapun kedatangan Yusuf Aji Pamungkas (23), saat itu dia datang bersama tujuh orang temannya.

Namun, dia memutuskan berpisah dari rombongan karena ingin merekam matahari terbit (sunrise).

Saat merekam momen sunrise dia berjalan mundur dan tak tahu kalau di belakangnya adalah jurang.

Baca juga: Ada Piala Wali Kota Solo, Uji Coba Persis vs PSIS Terancam Pupus, Coach Eko Tak Ambil Pusing

Baca juga: Buntut Kasus Corona Klaten Naik, Kapasitas Objek Wisata Diizinkan 30 Persen: Buka Sampai Jam 3 Sore

Menurut tetangga korban, Eko Riyadi, pada Senin (7/6/2021) malam dia berpamitan untuk mengunjungi kakaknya yang tinggal di Wonosari, Gunungkidul, DIY.

"Semalam pamit ke orang tuanya begitu (pergi ke rumah kakaknya)," terangnya.

Eko menyebut bahwa tidak tahu kalau Yusuf akan pergi ke Gunung Merapi.

"Tidak pamitan akan pergi ke sana. Padahal kakaknya juga sudah berpesan kepada korban untuk langsung pulang ke rumah setelah sampai di Wonosari," ujarnya.

Bahkan, kakak kandung korban pun tidak kenal dengan tujuh orang temannya yang saat itu ada di lokasi kejadian.

"Sepertinya mereka enggak saling kenal satu sama lain," katanya.

Korban selama ini bekerja sebagai penyuplai es batu.

"Pekerjaannya korban selama ini membantu kakak untuk suplay es batu," kata dia.

Memburu Matahari Terbit

Yusuf Adi Pamungkas (22) jatuh ke jurang di Kali Woro, tepatnya di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Desa Balerante, Kemalang, Klaten pada Selasa (8/6/2021) sekitar pukul 07.00 WIB.

Kaur Perencanaan Desa Balerante, Jainu menjelaskan, insiden tersebut bermula saat dia bersama temannya yang berjumlah delapan orang ingin memburu matahari terbit.

"Mereka tiba di TNGM pukul 06.00 WIB karena mau memotret sunrise," ungkapnya saat ditemui TribunSolo.com di lokasi, Selasa (8/6/2021).

Kemudian korban berpencar dari rombongan teman-temannya.

"Korban ini tadi sempat ngevlog, katanya mau bikin video," paparnya.

Namun saat merekam video, korban berjalan mundur dan tidak menyadari bahwa di belakangnya adalah jurang.

"Akhirnya dia terjatuh ke jurang sedalam 80 meter," terangnya.

Mengetahui kejadian itu, Jainu langsung melaporkan ke Polsek Kemalang.

"Saya lapor ke polisi sekitar pukul 08.15 WIB dan langsung menerjunkan tim untuk mengevakuasinya," katanya.

Proses evakuasi korban melalui jalur tambang pasir.

"Karena kalau mau turun ke bawah medannya tidak memungkinkan," jelasnya.

Saat dievakuasi, kondisi korban sudah mengalami luka parah.

"Luka Kepala, tulang kaki dan tangannya patah," katanya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved