Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Cerita Mail, Warga Siswodipuran Boyolali Hobi Pelihara Ular Piton Liar: Sudah Tangkap Puluhan Ular

Ada - ada saja hobi yang dimiliki Mail (54) warga RT 2 RW 12 Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali Kota, Kabupaten Boyolali. 

TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Mail (54) warga dari Kampung Susiloharjo RT 2 RW 12, Siswodupuran, Boyolali Kota, Kabupaten Boyolali, menunjukan ular piton liar yang dia tangkap, Minggu (6/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Ada - ada saja hobi yang dimiliki Mail (54) warga RT 2 RW 12 Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali Kota, Kabupaten Boyolali. 

Dia hobi memelihara ular piton liar dan menangkap ular piton yang berkeliaran di sekitar rumah warga sekitar. 

Mail bercerita, awal mula dia menangkap ular ini, lantaran istrinya menemukan ular di dalam rumah. 

Baca juga: Ular Piton Sepanjang 8 Meter Gegerkan Warga Aceh, Nyaris Masuki Area Pemukiman

Baca juga: Teka-teki Temuan Bangkai Ular Piton di Belakang Hotel Asia Solo, Ternyata Dari Sini Asal Ular itu

"Dulu istri saya menemukan ular piton besar," kata Mail pada TribunSolo.com belum lama ini. 

Ular pertama yang dia tangkap berukuran 4 meter, ular itu masuk ke rumahnya. 

Awalnya, dia merasa takut untuk mengevakuasi ular tersebut. 

"Saya beranikan diri tangkap ular itu," kata dia. 

Setelah kejadian itu, Mail hingga kini malah ketagihan menangkap ular. 

Baca juga: Ular Piton Sebesar 2,5 Meter Masuk Rumah Warga Sragen Bikin Panik, Dievakuasi Malam Hari

Bila ada temuan ular oleh warga, dirinya akan dilapori. 

Sampai saat ini sudah ada puluhan ekor yang dia tangkap. 

"Saat ini, Saya sering mengevakuasi ular piton liar dari laporan warga, hingga saat ini sudah ada sekitar 50 ekor ular yang saya evakuasi," ucap Mail.

Sementara itu, bericara soal hobinya memelihara ular liar yang dia tangkap, itu lartaran merasa kasihan. 

Dia mengaku selalu memberi makan ular tersebut dengan daging ayam.

Baca juga: Sempat Ketakutan, Warga Jaten Karanganyar Ramai-ramai Tangkap Ular Piton Lalu Dijual

"Sekarang saya punya sisa 5 ular piton, sebagian besar ular yang saya temukan ada yang diambil pencinta ular untuk dirawat," tutur Mail.

Dia mengatakan, ular-ular tersebut berasal dari berbagai tempat seperti di sungai dan area makam.

Terakhir, dia mengevakuasi ular piton pada Kamis (3/6/2021) malam.

"Karyawan anak saya pulang dan saat perjalanan pulang dia temukan ular tak jauh dari rumah saya, terus melapor ke saya, kemudian saya evakuasi ular piton tersebut, panjang ular sekitar 2,5 meter," pungkasnya.

Temuan Bangkai Ular Piton di Solo

Masyarakat di kawasan RT 06 RW 05 Desa Tegalharjo, Kecamatan Jebres, Solo digegerkan dengan temuan bangkai ular piton besar, Selasa (16/3/2021). 

Bangkai tersebut langsung dievakuasi oleh petugas Pemadam Kebakaran Kota Solo.

Ular sepanjang 3,5 meter tersebut diduga mati karena tertabrak kereta api.

Baca juga: Wagub NTB dan Suami Tertular Covid Setelah 2 Kali Terima Vaksin Sinovac, Ini Kesaksiannya

Baca juga: Camat Klaten Selatan Positif Corona, Tertular dari Istri yang Sudah Vaksin Covid-19

Informasi yang dihimpun, warga awalnya mencium bau busuk dari lokasi tersebut, kemudian dilaporkan pada petugas terkait.

Ketua Exotic Animal Lovers Indonesia (Exalos) Indonesia, Janu Wahyu Widodo mengatakan, dirinya sudah mendengar kabar penemuan bangkai ular tersebut.

Dia mendapatkan informasi dari petuas damkar.

"Dugaan kami ular tersebut memang mati tertabrak oleh kereta api," kata dia, Selasa (16/3/2021).

Janu mengatakan, dugaan ditabrak kereta adalah terlihat dari badan ular piton tersebut yang tidak utuh.

Baca juga: Bukan Kali Pertama, Ternyata Beberapa Kali Ular Piton Muncul di Sumber Solo, Ada yang 5,5 Meter

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo, Sutarjo.

Dia membenarkan informasi temuan bangkai ular tersebut.

Sutarjo menceritakan, sebelumnya ia telah mendapatkan laporan warga sekitar pukul 11.00 WIB.

"Tadi langsung meluncur ke TKP," kata dia.

Saat berada di lapangan, petugas melihat bangkai ular tersebut sudah tidak utuh. Diperkirakan mati 3-4 hari.

"Dikonfirmasi, bahwa ular itu mati karena tertabrak kereta api yang melintas," ujar Sutarjo

Baca juga: Sempat Ketakutan, Warga Jaten Karanganyar Ramai-ramai Tangkap Ular Piton Lalu Dijual

Dalam proses evakuasi dan penanganan, Damkar dibantu oleh pihak TRC dan tim bagian evakuasi C2.

Setelah pihak Damkar melakukan evakuasi dan observasi bangkai tersebut dibawa ke warga setempat.

"Tadi setelah kita (damkar) observasi, kita memasukan kedalam karung dan diserahkan kepada pak RW setempat," jelas dia. 

Sebelumnya, temuan ular piton pernah ada di Sumber Solo, Tim Exalos Indonesia kembali melakukan evakuasi ular piton di kawasan Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (5/3/2021).

Ular piton ini masuk ke pekarangan warga sekira pukul 03.00 WIB dini hari. 

Ketua Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo mengatakan, mendapatkan laporan sekira pukul 03.10 WIB dan langsung melakukan evakuasi. 

Baca juga: Tak Sampai Sehari, Dua Ekor Ular Piton Berhasil Ditemukan di Mojosongo

Baca juga: Geger, Warga Jaten Karanganyar Temukan Ular Piton Sebesar Paha Manusia, Dijual Laku Segini

"Saat kami datang, ularnya dalam kondisi yang tenang. Tidak beranjak dari tempat yang semula dilaporkan," ucapnya.

Ular Piton itu memiliki panjang sekira 3 meter, dengan diameter sepaha orang dewasa. 

Janu mengatakan, ular tersebut belum memangsa hewan ternak dari warga.

Namun keberadaan ular tersebut sempat membuat warga takut. 

Diperkirakan, ular tersebut datang melalui saluran irigasi yang berada di sekitar perkampungan tersebut. 

Baca juga: Tiba-tiba Ular Piton Besar Nongol Masuk Rumah di Sumber Solo, Keluarga Teriak-teriak karena Panik

"Saat kami evakuasi, ularnya dalam kondisi yang sehat," kata dia.

"Dan tidak ada bekas-bekas luka. Warga tidak melakukan pemukulan terhadap ular itu," terangnya. 

Saat ini, ular tersebut dibawa anggota Exalos Indonesia yang berada di Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo. 

"Selanjutnya, ular tersebut akan kami lepas liarkan lagi ke habitatnya," tandasnya.

Kejadian serupa pernah terjadi di Sragen, sukarelawan dari Exalos Regional Sragen berhasil mengevakuasi dua ekor ular piton.

Ketua Exalos Regional Sragen, Lanjar Purbowo mengungkapkan, pihaknya dalam waktu dua hari telah mengevakuasi dua ekor ular piton.

"Jadi ular pertama kami evakuasi pada 27 Februari 2021 dan ular kedua pada 28 Februari 2021," tutur Lanjar kepada TribunSolo.com, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Warga Jaten Karanganyar Geger, Ada Temuan Ular Piton Sebesar Paha Manusia: Ditangkap Langsung Dijual

Baca juga: Mengejutkan, Hanya 30 Menit Tim Penjinak Ular Piton Temukan 1 Ekor Lagi di Sumber Solo, Total 5 Ekor

Lebih lanjut ia menjelaskan, ular piton pertama berada di Dukuh Kauman RT 03/RW 01, Desa Jenalas, Kecamatan Gemolong.

"Ukuran ularnya mencapai 2,5 meter dan kami butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk mengevakuasinya pada malam hari," ujarnya.

Sementara ular piton kedua ada di Sragen Lor, Kelurahan Nglorog, Sragen.

"Untuk yang ini ular pitonnya masih anakan, belum terlalu besar," katanya.

Pihaknya mendapat laporan dari warga bahwa ada ular di wilayah mereka.

"Karena mungkin takut ada apa-apa, warga menghubungi kami untuk mengevakuasinya," imbuhnya.

Kejadian serupa terjadi di Solo, seekor ular ditemukan di salah satu rumah warga yang beralamatkan di Jalan Tangkuban Perahu, Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo. 

Ular itu masuk di rumah warga pada Senin (22/2/2021) pukul 19.00 WIB. 

Baca juga: Tengah di Puncak Popularitas, Amanda Manopo Ketakutan karena Diancam Dibunuh, Siapa Pelakunya?

Sang pemilik rumah, Bagas, langsung menghubungi pihak Exalos guna mengevakuasi dan mengamankan ular tersebut agar tak melukai. 

Beruntung ular yang berjenis piton dan memiliki panjang 4,5 meter serta diameter sebesar paha orang dewasa itu langsung diamankan. 

Ular Ditemukan di Sungai

Keesokan harinya pihak Exalos juga menerima laporan sama tentang adanya ular piton yang berkeliaran. 

Namun kali ini ular tersebut ditemukan di salah satu sungai di Mojosongo saat petugas Sibat PMI dan DPUPR sedang melakukan pembersihan. 

Akhirnya ular yang memiliki panjang 3,5 meter dan diameter seukuran paha orang dewasa itu juga berhasil diamankan. 

Menurut Ketua Exalos Indonesia, Kopti Janu Wahyu Widodo, ular-ular itu akan di karantina sementara dan akan dilepasliarkan ke alam bebas.

"Nanti seperti biasa kami edukasi ke warga sebisa mungkin jangan sampai terbunuh, dan kemudian akan kami lepaskan ke habitatnya," kata Janu pada Selasa (23/2/2021).

Warga Jaten Karanganyar Temukan Ular Piton Sebesar Paha Manusia, Dijual Laku Segini

Sebelumnya seekor ular juga membuat warga Karanganyar tepatnya di Kampung Daleman RT 07/ RW 06, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar heboh.

Diberitakan sebelumnya, warga menemukan seekor ular piton yang dengan panjang 3 meter dan diameter sebesar paha orang dewasa ditemukan di pinggir Sungai Bengawan Solo.

Menurut Ketua RT setempat, Budi, ular itu sebelumnya muncul dari sungai dan memasuki salah satu kebun milik warga.

Baca juga: Suami Kini di Berada Puncak Popularitas, Putri Anne Diingatkan soal Istiqomah oleh Ranty Purnamasari

Baca juga: Warga Jaten Karanganyar Geger, Ada Temuan Ular Piton Sebesar Paha Manusia: Ditangkap Langsung Dijual

Hingga kemudian ular itu tanpa sengaja diinjak oleh salah seorang warga yang sedang berkebun.

Terkejut akan hal itu, dirinya langsung berteriak dan meminta tolong hingga akhirnya para tetangganya datang memberi pertolongan.

"Kami tangkap bersama-sama, karena kalau sendirian tidak ada yang berani," kata Budi kepada TribunSolo.com pada Sabtu (20/2/2021).

Budi menuturkan peristiwa itu terjadi di sore hari, sekira pukul 16.00 WIB.

Setelah ular itu ditangkap warga setempat langsung menjualnya dengan harga Rp 150 ribu.

"Langsung kami jual, karena warga sini tidak ada yang bisa dan berani merawat ular sebesar itu," tuturnya.

"Yang beli orang Solo, tidak tahu mau dibuat apa ular itu," ungkapnya.

Dirinya mengisahkan bahwa kejadian penemuan ular itu bukanlah yang pertama kali di wilayahnya.

"Sudah beberapa kali, apalagi di waktu banjir banyak ular kecil yang berhasil kami tangkap," ujarnya.

"Sudah resiko punya rumah pinggir sungai," akunya.

Tips Cegah Ular Masuk Rumah

Sejumlah kasus ular masuk rumah marak ditemukan di sejumlah lokasi di Solo Raya.

Ketua Umum Exalos Indonesia, Kopti Janu Wahyu Widodo mengatakan, saat tengah memasuki musim menetas telur ular.

Sehingga kasus ditemukannya ular masuk rumah banyak ditemui, seperti kasus di Sukoharjo, Karanganyar, Solo, dan Sragen.

Terutama bagi mereka yang bermukim di dekat area persawahan dan perkebunan.

Baca juga: Sudah Empat Kali Rumah Warga Colomadu Ini Dimasuki Ular, Ada yang Bersembunyi di Saku Celana

Baca juga: Asyik Bermain, Bocah Kampung Pelangi Mojosongo Tiba-tiba Menjerit, Temukan Ular Piton 6 Meter

Baca juga: Bikin Merinding, 5 Ekor Ular Kobra Bersarang di Bawah Lantai Keramik, Rumah Warga Jaten Karanganyar

Baca juga: Tengah Istirahat, Pegawai Gudang di Sukoharjo Kaget Lihat Anakan Ular Kobra, Disisir Temu 8 Ekor

Guna mengatasi hal itu Komunitas Relawan Pecinta Hewan Exalos Indonesia memberikan tips untuk mencegah hal itu terjadi.

Dia meminta setiap pemilik rumah harus menjaga kebersihan lingkungannya.

Sehingga celah-celah tersembunyi yang berpotensi menjadi sarang untuk ular bertelur.

"Rumah yang kotor akan menjadi sarang tikus dan tikus sendiri adalah mangsa dari ular sehingga ketika ada banyak tikus di rumah ular akan singgah," katanya pada Sabtu (2/1/2021).

Relawan Exalos Indonesia menunjukkan anak ular kobra yang memasuki rumah warga di Blulukan Regency II, Colomadu, Karanganyar, Minggu (3/1/2021).
Relawan Exalos Indonesia menunjukkan anak ular kobra yang memasuki rumah warga di Blulukan Regency II, Colomadu, Karanganyar, Minggu (3/1/2021). (TRIBUNSOLO.COM/ADI SURYA SAMODRA)

Selain itu dirinya menyarankan agar memelihara hewan peliharaan kucing atau anjing.

"Kedua hewan itu bisa menjadi alarm apabila ada ular yang bersembunyi," terangnya.

Kopti Janu juga menambahkan agar rumah setiap sudutnya diberi wewangian karena dapat menjauhkannya dari keberadaan ular.

"Ular itu tidak suka dengan aroma menyengat karena merusak sensor motoriknya," ungkapnya.

Adapun mereka yang memiliki pohon besar di rumah diharapkan untuk rajin memangkas dahannya agar tidak menjadi sarang ular' pohon.

"Banyak kejadian ular pohon yang hinggap di dahan lalu masuk ke rumah," imbuhnya.

Di akhir Kopti Janu menjelaskan banyaknya ular yang masuk ke pemukiman warga karena saat ini sarang ular untuk berkembang bias semakin sedikit.

"Sekarang banyak rumah yang masuk ke persawahan atau perkebunan sehingga mereka banyak yang kehilangan habitatnya," jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved