Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Sepeda Raksasa Made in Klaten ala Sarijo, Berawal dari Iseng, Kini Laku Rp 10 Juta Per Unit

Sarijo membuat sepeda unik dari kayu. Ia membuat sepeda raksasa berbahan dasar kayu. Karya seni Sarijo ini menawarkan naik sepeda dengan sensasi unik

Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Aji Bramastra
TribunSolo.com/Azfar Muhammad
Sepeda kayu made in Klaten ala Sarijo, 6 unit sudah laku seharga Rp 10 juta tiap sepedanya. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kalau pria sudah punya keinginan soal hobinya, apapun akan diwujudkan.

Itu juga yang dilakukan Sarijo (42), pria asal RT 13 RW 06 Seworagan, Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Baca juga: Bangun Sepeda Modal Rp 1 Juta Sudah Ditawar 4 Juta, Inilah Penampakan Sepeda Kayu Buatan Kartasura

Sarijo membuat sepeda unik dari kayu.

Ia membuat sepeda raksasa berbahan dasar kayu.

Karya seni Sarijo ini menawarkan orang naik sepeda dengan sensasi unik.

Sarijo mengatakan, ia awalnya iseng membuat sepeda dari kayu ini.

“Kalau yang lain kan kayu biasanya buat miniatur sepeda, kalau saya sekalian bikin yang besar,"

"Lalu saya putuskan membuat beda dari yang lain, yaitu sepeda kayu yang unik ini,” kata Sarijo kepada TribunSolo.com, Minggu (13/6/2021).

Di samping itu, Sarijo mengatakan dia mencoba untuk membuat sepeda kayu dengan perkakas dan bahan seadanya.

“Ya modalnya nekad, terus ambil beberapa onderdil bekas, lalu kayu saya harus beli,” ungkapnya.

“Modal tak sampai Rp 500 Ribu, paling untuk kayunya yang lain onderdil ada yang baru ada yang bekas,” urainya.

Dirinya mengaku membuat sepeda dari kayu adalah bukan yang pertama kali.

“Sejak 2016 saya buat iseng terus dilihat pas sepedahan dan ternyata pernah laku dan ditawar juga dengan harga Rp 10 Juta,” ujarnya.

“Akhirnya saya jual, dan produksi lagi, ini udah ke-6 kali saya buat sepeda ini,” paparnya.

Untuk estimasi, Sarijo mampu membuat 1 unit sepeda ini dalam waktu 10 hari.

“Awal pertama buat ya 15 harian, terus karena sudah biasa, ya jadi 10 hari kurang lebih,” ujarnya.

Tak dibutuhkan perawatan khusus untuk sepeda unik milik Sarijo ini.

Ia mengaku, perawatannya hanya soal kebersihan saja supaya awet.

Meskipun sudah lumayan meraup untung jutaan rupiah dari hasil jualannya, Sarijo mengaku ingin lebih mengenalkan sepedanya ke banyak komunitas.

“Belum pernah ikut even banyak, paling ya sekali dua kali, masih kurang banyak relasi dan kenalan juga,” paparnya.

Meskipun demikian, ia akan terus melebarkan sayap dan banyak ikut even untuk mengenalkan sepedanya yang antik dan menarik banyak perhatian.

Kan saya suka pakai setiap minggu untuk sepedaan ya di kampung ya lapangan, kadang saya sepedaan sama istri,” paparnya.

“Ya nanti saya kembangkan lagi, lumayan menguntungkan dan banyak yang mendukung juga,” tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved