Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Hoax! Vaksinasi Bagi Warga KTP Bebas di RSAU dr Siswanto Lanud Adi Soemarmo Solo, Begini Faktanya

Beredar kabar bohong (hoax) soal vaksinasi di RSAU dr Siswanto di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Tangkapan layar soal pesan berantai vaksinasi. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Beredar kabar bohong (hoax) soal vaksinasi di RSAU dr Siswanto di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Pesan tersebut menyebutkan ajakan untuk lakukan vaksin Covid-19 di RSAU dr Siswanto Lanud Adi Soemarmo pada 21-23 Juni 2021 mendatang.

Berikut detail pesan berantai yang diterima Tribunsolo.com, pada Sabtu (19/6/2021),

"Yuk, teman² yg mau vaksin
usia diatas 18th
Apalagi kita² yg blm 50th
bisa vaksin di RS AURI Colomadu
Buka Senin ,Selasa, Rabu
Tgl 21/6 sd 23/6
Jam 7.00-selesai.
KTP bebas ( tdk harus Surakarta)
Kalau mau dapat antrian datang pagi ya.
Karena kuota terbatas.
Saat ini pakai Az,".

Baca juga: Sosok Hariadi Saptono Meninggal, Gibran Belum Tampak Melayat di Rumah Duka, Baru Ada Karangan Bunga

Baca juga: HUT TNI AU ke-75 di Lanud Adi Soemarmo, Danlanud Sampaikan Pesan Kasau : TNI AU Harus Disegani

Namun, setelah dilakukan konfirmasi, Kepala RSAU dr Siswanto Lanud Adi Soemarmo, Letkol (Kes) Randy Zainubun, menegaskan kabar tersebut hoax.

"Kami pastikan bahwa berita itu tidak benar," jelasnya kepada TribunSolo.com.

Dia menambahkan bahwa ada kenjangalan dipesan berantai untuk memperkuat ketidakbenarkan inforomasi liar tersebut.

"Kita lihat kata-kata, tidak sesuai prosedur kami, baik di penulisan Rumah Sakit serta lainya," jelasnya.

Selain itu Randy Zainubun, menegaskan adanya vaksinasi akan disampaikan secara resmi oleh kedinasan.

Akan tetapi RSAU dr Siswanto masih menunggu arahan dari Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto terkait pelaksanaan vaksinasi.

Bagi personil TNI AU dan masyarakat umum di sekitar lingkungan Rumah Sakit.

"Hingga saat ini sudah lebih dari 3.000 orang yang melaksanakan vaksinasi di RSAU dr Siswanto," terang dia.

Tak hanya itu, pihaknya juga mendukung program percepatan vaksin Covid-19.

"Semaksimal mungkin sesuai kemampuan kami dan mendukung percepatan vaksin dari pemerintah," harapnya.

Baca juga: Resmi, Kolonel Penerbang Agus Setiawan Jabat Danlanud Adi Soemarmo yang Baru, Ini Sosoknya

Baca juga: Penampakan Helikopter Lanud ATS Bogor yang Diterjunkan Cari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Membuat Hercules

Sementara, kreativitas untuk membuat sesuatu mengalahkan kondisi dan keterbatasan.

Cerita dua anak muda asal Ngemplak, Kabupaten Boyolali, ini contohnya.

Baca juga: Sepeda Raksasa Made in Klaten ala Sarijo, Berawal dari Iseng, Kini Laku Rp 10 Juta Per Unit

Meski tak pernah menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi, mereka bisa membuat pesawat remote atau aeromodelling nan canggih.

Hebatnya lagi, mereka membuat pesawat dari bahan gabus alias styrofoam.

Dua pemuda tersebut bernama Pungky Sasando Widora (25) warga Desa Gagaksipat dan Deni Kurniawan (30) warga Desa Dibal.

Salah satu karya mereka adalah pesawat Hercules dari gabus.

Pesawat mini ini punya panjang badan pesawat 300 meter dan panjang sayap sekitar 307 sentimeter.

Biasanya, pesawat dengan ukuran bentang sayap 120-150cm dibanderol Rp 2,5-3 juta.

Sementara pesawat besar seperti Hercules, yang punya bentang 3 meter, dibanderol Rp 5 juta.

"Kami menerima pesanan dari teman kami di Ponpes Gontor, Ngawi, untuk membuat pesawat ini," kata Pungky, saat ditemui TribunSolo.com, Jum'at (18/6/2021).

Pungky mengaku, ia bersama rekannya Deni membuat pesawat tersebut selama 2 minggu.

"Pesawat ini juga dipasang kabel, baterai, serta penangkap sinyal untuk menangkap sinyal remote pesawat," kata Pungky.

Sebelum dilepas ke pelanggan, pesawat Hercules mini dari Boyolali ini mereka coba dulu kelaikan terbangnya. 

Biasanya, di Sirkuit Boyolali.

"Kami juga berencana akan uji coba kembali menerbangkan pesawat ini lagi besok Sabtu," pungkasnya.

Ketemu di Bandara

Keduanya bekerja bareng membuat pesawat aeromodelling Hercules ini.

Sebelum bekerja sama, mereka bertemu tak sengaja di sekitar Bandara saat  mereka sedang melihat aktivitas pesawat di sana.

"Saat itu, saya melihat pesawat di sana dan kebetulan dia (Deni) juga berada di sana juga," kata Pungky, kepada TribunSolo.com, Jum'at (18/6/2021).

Kemudian Pungky mengatakan saat itu, ia dan Deni mulai saling berkenalan dan membagikan pengalaman berdua.

Pungky saat itu sudah bekerja membuat pesawat remote kecil, sementara Deni bekerja sebagai pembuat miniatur pesawat.

"Kemudian kami berkenalan, lalu tukar nomor dan  menunjukan hasil karya masing-masing," ujar Pungky.

Ia mengaku dirinya mulai bekerjasama dengan Deni pada mulai tahun 2016.

Saat itu, Pungky dan Deni tengah membuat pesawat Hercules yang pertama pesanan dari Indramayu.

"Dari tahun 2016 kami mulai bekerjasama hingga sampai sekarang," ucap Pungky .

Pungky mengatakan dia dan Deni sudah membuat pesawat Hercules ini sebanyak 3 kali.

Namun pesawat yang ke-dua tidak jadi karena sang pemesan sudah mengambil sebelum disempurnakan.

"Saat ini, saya mendapat pesanan dari Ngawi membuat pesawat Hercules lagi, saya mengajak Deni kembali untuk bersama-sama membuat pesawat tersebut kembali," tuturnya.

Pesawat Hercules yang terbaru mereka buat dengan ukuran panjang badan pesawat 300 meter dan panjang sayap sekitar 307 sentimeter.

"Kami menerima pesanan dari teman kami di  Ponpes Gontor, Ngawi, untuk membuat pesawat ini," ujar Pungky.

Pungky mengaku, ia bersama rekannya Deni membuat pesawat tersebut selama 2 minggu. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved