Viral
Viral Video Pria Tidak Percaya Covid-19 di Kuningan, Kini Telah Ditangkap, Begini Penjelasan Polisi
Video berdurasi 2 menit 50 detik ini menjadi viral dan dianggap dapat memprovokasi masyarakat luas.
TRIBUNSOLO.COM - Sebuah video yang menampilkan pria tak percaya adanya Covid-19 viral di media sosial.
Video tersebut diketahui seorang pria di Kuningan, Jawa Barat.
Baca juga: Pemuda di Lampung Tengah Ditangkap Polisi, Aniaya Hingga Cekik Gadis di Warung
Sosok pria tersebut berinisial AS usia 32 tahun, warga di Kecamatan Ciwaru, Kuningan, Jawa Barat.
Video berdurasi 2 menit 50 detik ini menjadi viral dan dianggap dapat memprovokasi masyarakat luas.
Akibat video ini para tenaga kesehatan pun menyoroti hal ini.
Kabar terbarunya pelaku pembuat konten video viral yang berisi tentang tidak percaya Covid-19 di Kuningan sudah diamankan polisi.
Pelaku itu adalah seorang pria berinisial AS usia 32 tahun, warga di Kecamatan Ciwaru.
Akibat ulahnya, video viral itu sudah tersebar di media sosial dan membuat heboh warganet Kuningan.
Kapolsek Ciwaru Iptu Nurjani saat ditemui di Mapolsek setempat mengatakan, penangkapan dilakukan akibat muncul video heboh yang di lakukan pria tersebut.
Kemudian diketahui pembuat video itu dilakukan salah seorang warga di Kecamatan Ciwaru.
"Awalnya kami menerima informasi terkait viralnya video itu yang dibuat salah satu warga Ciwaru, ramai di medsos pada Jumat malam. Kami langsung mencari keberadaan pria tersebut dan baru diamankan hari ini," kata Kapolsek Ciwaru, Sabtu (19/6/2021).
Baca juga: Fakta Baru Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Pegat Sukoharjo, Dikenali dari Baju Anaknya
Diketahui sebelumnya, kata Kapolsek Ciwaru mengemuka itu ada ucapannya dalam video berdurasi 2 menit 50 detik itu dianggap dapat memprovokasi masyarakat luas.
Bahkan banyak tenaga kesehatan yang tidak terima dengan pernyataan AS.
Sehingga tidak sedikit informasi masuk dan minta izin untuk melakukan penangkapan oleh kalangan tenaga medis tersebut.
"Karena khawatir memprovokasi dan mencederai teman-teman nakes karena banyak juga nakes yang kemudian menghubungi kita karena tidak terima dengan ucapan pelaku.