Berita Sukoharjo Terbaru
Dibutuhkan Ratusan Tenaga Medis Tangani Corona di Sukoharjo : Mulai Perawat hingga Dokter Spesialis
Kebutuhan tenaga medis di Kabupaten Sukoharjo meningkat, seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Masih ditambah dengan tenaga medis lain seperti dokter spesialis, tenaga laboratorium, dan lain sebagainya," aku dia.
Kasus Merembet
Sedikitnya 60 ASN dari tiga organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Setda Sukoharjo dilakukan pemeriksaan swab antigen.
Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, tiga OPD itu meliputi Bagian Humas, Bagian Umum, dan Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo.
Pemeriksaan tersebut dilakukan karena ditemukannya ASN yang raktif Covid-19, dari kontak erat dengan anggota keluarganya yang positif Covid-19.
"Kami melakukan tracing, dan didapati ada ASN yang reaktif lagi, karena kasus serupa, yakni kontak erat dari keluarga," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Ini Alasan Presiden Jokowi Pilih PPKM Mikro Ketimbang Lockdown: Keduanya Punya Esensi yang Sama
Baca juga: Wajah Boyolali Malam Hari : Biasanya Ramai Kini Sepi Bak Kota Mati,Ada Jam Malam di Jalan Pandanaran
Tracing kemudian diperluas di lingkungan ASN di Menara Wijaya Setda Sukoharjo.
"Ada sekitar 60 ASN yang diambil sampel antigennya, hasil sekitar 5 orang reaktif," jelasnya.
"Jadi kita butuh memperluas tracing lagi," imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo itu menjelaskan, mereka yang masuk dalam tracing belum dilakukan pemeriksaan wajib melakukan isolasi mandiri.
Hal tersebut juga berlaku bagi mereka yang hasil pemeriksaannya reaktif.
"Jadi untuk sementara WFH dulu, mengerjakan tugas-tugasnya dari rumah," pungkasnya.
Kejari Reaktif
Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Sukoharjo, Tatang Agus Volleyantono reaktif Covid-19 setelah melakukan pemeriksaan swab antigen.
Hal tersebut membuat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo melakukan tracing terhadap kontak erat dari Tatang.