Berita Karanganyar Terbaru
Update Kasus Klaster Pabrik Sepatu Karanganyar, Kini Total 108 Buruh Positif Covid-19
Kasus klaster buruh pabrik di Karanganyar makin bertambah. Sampai saat ini diketahui total ada 108 orang yang terpapar corona, Rabu (23/6/2021).
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Kasus klaster buruh pabrik sepatu di Jaten, Karanganyar makin bertambah.
Sampai saat ini diketahui total ada 108 orang yang terpapar corona, Rabu (23/6/2021).
Kepala Desa Jaten, Hargo Satoto mengatakan, diketahui sebanyak 800 buruh di pabrik tersebut melakukan swab antigen.
Baca juga: Awas Kecele! Mulai Malam Ini Jalan Pandanaran Boyolali Ditutup, Ada PPKM Mikro di Tengah Corona Naik
Baca juga: Asal Mula Klaster Corona di Pabrik Jaten Karanganyar : Tak Jujur, Ada Keluarga Positif Tapi Bekerja
"Totalnya ada 13 kecamatan dari Karanganyar dan lainya dari luar kota," jelasnya.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, Satgas Covid-19 Karanganyar sudah datang ke Pabrik untuk melakukan peninjauan pasca penemuan klaster pabrik ini.
Dari hasil peninjauan, pihak manajemen Pabrik diminta untuk membuat bilik hand sanitizer, pengecekan suhu tiga lapis dan penataan ulang ruang produksi dengan berjarak.
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Riwayatmu Kini, Sudah di Depan Mata Malah Corona Menggila, Ini Kata Gibran
Selain itu, penyemprotan disinfektan juga dilakukan oleh Satgas Covid-19 Karanganyar sore ini.
Rencananya, Senin (28/6/2021) lockdown pabrik akan berakhir.
Untuk mekanisme, pembukaan pabrik pihak Satgas Desa akan lakukan pemantauan dan pengawasan secara ketat.
"Wajib menunjukan surat swab antigen bagi seluruh karyawan, dan penerapan protokol kesehatan yang ada," jelas Hargo Satoto.
Baca juga: Penjelasan Ilmiah Dokter Tentang Corona Varian Baru, Warga Sekitar Asrama Donohudan Tak Perlu Panik
Sementara itu, data karyawan yang positif corona sebagai berikut:
Desa Jatipuro 2 orang, Ngargoyoso 2 orang, Sukoharjo 11 orang, Kebumen 7 orang, Wonogiri 9 orang, Sragen 2 orang, Magetan 2 orang, Rembang 1 orang, dan Solo 1 orang.
Selanjutnya, Ngawi 2 orang, Pucatan 1 orang, Purworejo 1 orang, Depok 1 orang, Klaten 1 orang, Karanganyar 14 orang, Jaten 5 orang, Jumantono 8 orang, Jumapolo 4 orang, Tasikmadu 9 orang, Matesih 9 orang, Kerjo 4 orang, Karangpandan 6 orang, dan Mojogedang 6 orang.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar belum menerima data rinci nama dan alamat buruh pabrik sepatu di Jaten yang positif Covid-19.
Kepala Dinkes Karanganyar, Purwati membenarkan memang ada laporan 95 buruh pabrik sepatu yang positif, tetapi hanya data awal yang diterimanya.
“Memang betul 95 karyawan terkonfirmasi positif Covid-19," terangnya kepada TribunSolo.com, Senin (21/6/2021).
"Hanya saja siapa saja nama karyawan tersebut, sampai saat ini kami belum menerima laporan,” jelas dia menekankan.
Baca juga: Nasib 4 PKL Bermobil dari Pekalongan Positif : Batal Jualan di Solo,Malah Dibawa ke Asrama Donohudan
Baca juga: 95 Buruh Pabrik Sepatu di Jaten Karanganyar Positif Corona, Muncul Usai Mengeluh Batuk & Sesak Napas
Saat ini pihaknya sedang berkordinasi dengan Satgas Penanggulangan Covid-19 tingkat desa.
Purwati mengungkapkan, data yang dia terima sampai pukul 12.00 WIB tadi hanya jumlah yang karyawan positif Covid-19 saja.
"Untuk segera mengirimkan daftar nama karyawan yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 itu," jelasnya.
Purwanti akan melakukan pemilahan antar warga Karanganyar dan lainnya, sehingga akan dilakukan tidak lanjut seperti tracing demi swab antingen atau PCR.
Selain itu kasus penyebaran Covid-19 telah berkembang, tidak hanya melalui kluster keluarga, klaster hajatan, tapi meluas ke klaster pabrik.
“Kami kembali mengingatkan agar menerapkan protokol kesehatan ketat,” jelasnya.
Berstatus Zona Merah
Di lain hal, kasus Covid-19 di Karanganyar melonjak sehinghga ada 5 desa dan 2 kecamatan berstatus zona merah.
Data itu sesuai data Covid-19 Jawa Tengah untuk Kabupaten Karanganyar, pada Minggu (20/5/2021), menyatakan ada 2 kecamatan dan 5 desa masuk zona merah.
5 desa diantaranya Jantiharjo, Tawangmangu, Papahan, Pandean Tasikmadu, dan Dagen Jaten juga berstatus zona merah.
Baca juga: Rekor Tertinggi Selama Pandemi, Covid-19 di Karanganyar Tembus 810 Kasus dalam Kurun Waktu 2 Bulan
Baca juga: Ambil Botol Susu Jatuh, Sopir Hilang Kendali, Daihatsu Taruna Malah Masuk ke Selokan di Tawangmangu
Serta ada 36 desa masuk zona orange, 25 zona kuning dan 44 desa zona hijau.
Purwati mengatakan, karena adanya temuan berbagi klaster Covid-19 d wilayah tersebut.
"Sekarang sudah merebah tak hanya klaster keluarga, dari klaster ibadah, wisata dan hajatan," jelasnya,.
Dia menjelaskannya masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas.
"Dari penemuan, ada saja masyarakat yang tak menggunakan masker," ujarnya.
Untuk itu Purwati menegaskan akan berupaya untuk lalukan antisipasi penekanan Covid-19 dengan melalukan tracking pasien yang telah terkonfirmasi.
"Kita fokuskan pada tracking kontak erat pasien," tegasnya.
95 Buruh Positif
Ledakan kasus Covid-19 di Kabupaten Karanganyar benar-benar terjadi, Senin (21/6/2021).
Bukan warga di permukiman, kini ada puluhan buruh di pabrik sepatu di Dusun Jumog, Desa/Kecamatan Jaten positif Covid-19,
Kades Jaten Hargo Satoto menjelaskan, hasil swab antigen dan swab PCR yang menyasar ratusan buruh itu dilakukan mandiri oleh management pabrik, ada 95 orang positif.
Penemuan kasus Covid-19, diketahui pada lima hari lalu yakni banyak karyawan mengeluh panas, batuk dan sesak nafas.
Baca juga: Rekor Tertinggi Selama Pandemi, Covid-19 di Karanganyar Tembus 810 Kasus dalam Kurun Waktu 2 Bulan
Baca juga: Kisah Pembantu di Ngringo Karanganyar, Tertular Covid 19 Setelah Mengeroki Majikannya
"Karyawan yang positif Covid-19 berasal bukan hanya dari daerah Jaten," jelasnya kepada TribunSolo.com.
Hasil penelusuran Satgas Covid-19 Desa Jaten, menyatakan karyawan yang berstatus positif wajib isolasi mandiri (isoma) di rumah atau kos.
"Ada sekira 11 karyawan lakukan isoma di kos dekat pabrik dan sisinya di rumah masing-masing menyebar di berbagai daerah," jelasnya.
Dia menjabarkan, karyawan yang lakukan isolasi berasal dari wilayah Jaten, Kabupaten Sukoharjo, hingga hampir semua wilayah Karanganyar.
"Satgas Desa melakukan pemantauan secara berkala ke karyawan," aku dia.
Selain itu, Hargo mengatakan pabrik yang berjumlah sekitar 1.100 karyawan ini sudah dilakukan lockdown.
"Sejak lima hari lalu, sampai nanti lima hari ke depan," tegasnya.
"Tapi hanya karyawan tertentu yang bisa masuk ke pabrik," aku dia. (*)