Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Kagetnya Warga Sukodono Sragen, Buka Jendela Pagi-pagi,Tetangganya yang Sudah Tua Tewas Gantung Diri

Warga Desa Karanganom, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen digemparkan dengan kematian seorang kakek.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Polres Sragen
Penampakan tali yang dibuat untuk bunuh diri seorang kakek 89 tahun di Desa Karanganom, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen, Jumat (25/6/2021). 

"Kedua santri tersebut termasuk yang pulang pergi, bukan santri asrama, dan kejadian tersebut diluar program pondok," tambahnya. 

Selama menjadi santri, keduanya dikenal sebagai santri yang aktif. 

Baca juga: Imbas Tarif Parkir Selangit di Waduk Cengklik, Kini Dishub Boyolali Ogah Gampangan Keluarkan Izin

"Ya namanya anak-anak, sama seperti yang lainnya, dia sangat aktif sekali," ujarnya. 

Kepergian kedua santrinya yang mendadak, membuat pihak pondok pesantren merasa kehilangan. 

"Tentu saja, kami merasa kehilangan, ya semoga saja jadi ibrah (pelajaran) bagi semuanya," pungkasnya.

Dimakamkan Hari Ini

Kakak beradik yang ditemukan meninggal di Waduk Kedung Ombo (WKO) dimakamkan hari ini, Minggu (6/6/2021).

Keduanya dimakamkan di tempat pemakaman Desa Pendem, pukul 09.00 WIB. 

Pantauan TribunSolo.com, jenazah diantar oleh pengurus dan santri Pondok Pesantren Tahfidz Daarussallaf Al Islami ke peristirahatan terakhir tak jauh dari rumah duka. 

Baca juga: Kesaksian Warga Terkait Meninggalnya Kakak Adik di Aliran Waduk Kedung Ombo: Mereka Main Perahu

Baca juga: Fakta-Fakta Penemuan Jasad Remaja di Waduk Bade Boyolali : Sempat Meminta Uang Jajan Sebelumnya

Jenazah dimakamkan di 2 liang lahat yang saling berdekatan.

Nampak, tak ada isakan tangis yang terdengar dari para pelayat, keluarga terlihat ikhlas melepas kepergian 2 putra tercintanya. 

Paman korban, Abdurrahman mengatakan, kedua orangtuanya sangat terpukul, namun tak terlalu larut dalam kesedihan.

Baca juga: Reaksi Pemkab Soal Viral Tiket Parkir Selangit di Waduk Cengklik, Bisa Bikin Remuk Wisata Boyolali

"Pastinya kedua orangtuanya, terutama ibunya terpukul dengan kepergian 2 anaknya, namun tak larut-larut dalam kesedihan," ungkapnya kepada TribunSolo.com di rumah duka, Minggu (6/6/2021). 

Ia menyebutkan, kedua keponakannya selama ini dikenal sangat aktif, dan suka bersosialisasi kepada orang lain. 

"Anaknya itu PD banget, aktif, suka menyapa orang lewat, bahkan yang tidak dikenal, yang paling kecil yang paling aktif," kenangnya. 

Kejadian Tenggelam di WKO

Kakak beradik asal Dukuh/Desa Pendem, RT 12, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen tenggelam di aliran Waduk Kedung Ombo (WKO), Sabtu (5/6/2021) malam ternyata adalah Santri.

Keduanya Abdurrahman (10) dan Zakaria (7) ditemukan tak bernyawa, setelah sempat menghilang sejak sore hari.

Pengurus Pondok Pesantren Tahfidz Daarussallaf Al Islami, Fauzan membenarkan jika kedua korban tenggelam merupakan santri di pondok tersebut.

"Ananda Abdurrahman dan Ananda Zakaria benar salah satu dari santri kami, yang satu naik kelas 2, yang satu naik kelas 6," ungkapnya.

Sementara itu, Warga sekitar, Budi Kotong mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 20.30 WIB.

Baca juga: Fakta-Fakta Penemuan Jasad Remaja di Waduk Bade Boyolali : Sempat Meminta Uang Jajan Sebelumnya

Baca juga: Reaksi Pemkab Soal Viral Tiket Parkir Selangit di Waduk Cengklik, Bisa Bikin Remuk Wisata Boyolali

"Korban tenggelam kakak beradik, ditemukan meninggal sekitar pukul 20.30," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Minggu (6/6/2021).

Diduga, keduanya tenggelam, setelah bermain perahu yang berada di pinggir lokasi kejadian.

"Kemungkinan setelah bermain perahu, dipinggirnya ada perahu kecil, karena nggak bisa berenang, akhirnya tenggelam," paparnya.

Setelah ditemukan, korban disemayamkan di pondok pesantren Al Islam, pasalnya keduanya tercatat sebagai santri di pondok tersebut.

"Pagi hari ini di makamkan dirumah duka, sekitar jam 9 akan dimakamkan di dukuh pemakaman dukuh Pendem sini," pungkasnya.

Pemancing Tewas

Sebelumnya, Insiden memancing berujung petaka terjadi di Waduk Kedung Ombo, Desa Gilirejo, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, Minggu (30/5/2021).

Insiden itu menewaskan Siam Setiawan (22), warga Dukuh Banjarejo, RT 3, Desa Tuban, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. 

Kabag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso mengatakan korban datang ke lokasi pemancingan sendiri dan berniat untuk memancing. 

"Korban datang sekitar pukul 10.00 WIB datang sendirian ke Waduk Kedung Ombo untuk memancing," ungkapnya kepada TribunSolo.com, (30/05/2021). 

Suwarso menambahkan tak lama kemudian teman pemancing lainnya melihat korban sedang berenang hingga ke tengah yang kemudian tenggelam. 

"Menurut keterangan saksi-saksi yang melihat, korban masuk kedalam air dengan kedalaman kurang lebih 5 meter tanpa menggunakan alat pengaman," terangnya. 

Baca juga: Lokasi Penemuan Pemancing Tewas di Waduk Kedung Ombo : Spot Mancing Favorit, Ikan Melimpah

Baca juga: Kecelakaan Tol Solo - Semarang, Truk Muatan Rokok Sundul Truk Muatan Tiang Beton, Bodi Depan Ringsek

Kemudian, orang sekitar yang mengetahui kejadian tersebut langsung membantu mencari korban. 

Proses evakuasi yang dilakukan dengan peralatan seadanya yang hanya menggunakan jangkar dan jaring. 

"Kemudian orang-orang yang datang mencari korban dengan cara menggunakan jangkar dan jaring, sekitar satu jam korban di temukan tercantol di jangkar," paparnya. 

Ditemui terpisah, Kepala Desa Gilirejo, Parjo mengatakan setelah diidentifikasi, kemudian jenazah langsung dibawa ke rumah duka. 

"Setelah diidentifikasi dan dicek tidak terdapat luka penganiayaan atau apa, jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga, dan mereka menerima," ujarnya. 

Ambil Korek

Sebelumnya, kejadian tenggelamnya seorang pemancing di Waduk Kedung Ombo ternyata karena korban ingin mengambil korek dan rokok yang jatuh dalam air. 

Akhirnya korban kecapaian dan tenggelam di Waduk yang terletak Dukuh Ngroto RT 17 Desa Gilirejo Lama, Kecamata Miri, Kabupaten Sragen pada Minggu (30/05/2021). 

Berdasarkan data yang dihimpun TribunSolo.com, korban tenggelam bernama Siam Setiawan (22) warga Dukuh Banjarejo, RT 3, Desa Tuban, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. 

Kepala BPBD Sragen, Sugeng Priyono membenarkan kejadian tersebut. 

Baca juga: BREAKINGNEWS: Waduk Kedung Ombo Makan Korban Lagi, Kini Pemancing Tenggelam Dalam Pencarian

Baca juga: Potret Perahu Sebelum Terbalik, Harusnya Angkut Pakan Ikan di Kedung Ombo, Tapi Dipakai Bawa Orang

"Iya benar, laka air terjadi pukul 10.00 dan dan berhasil ditemukan pada pukul 13.15 siang tadi," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Minggu (30/05/2021).

Sugeng mengatakan, korban tenggelam karena tidak kuat berenang. 

"Korban ingin mengambil korek api dan rokok yang jatuh ke dalam air, kemudian korban berenang, tetapi karena kedalaman air akhirnya Siam tenggelam," paparnya. 

Setelah diidentifikasi, korban langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Spot Favorit Mancing

Sementara itu, Siam Setiawan (22) diketahui sering memancing di bantaran Waduk Kedung Ombo, Desa Gilirejo, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen sebelum ditemukan meninggal dunia karena tenggelam.

Hal itu disampaikan Kepada Desa Gilirejo, Parjo kepada TribunSolo.com. 

"Kelihatannya sering memancing di situ, dilihat dari peralatannya memang hobi memancing," katanya, Minggu (30/04/2021). 

Parjo menjelaskan, bantaran waduk yang menjadi lokasi kejadian memang menjadi salah satu spot mancing favorit.

Baca juga: Kronologi Pemancing Tewas di Waduk Kedung Ombo: Berenang Ambil Korek dan Rokok yang Jatuh ke Air

Baca juga: Pemancing Tenggelam di Waduk Kedung Ombo Ditemukan Meninggal, Korban Pemuda Asal Karanganyar

Itu karena ikan yang ada di lokasi tersebut melimpah ruah. 

"Bantaran sekitar Waduk Kedung Ombo memang sering digunakan untuk memancing, biasanya kalau pagi banyak, ikannya juga banyak," tambahnya. 

Terlepas dari itu, Parjo menungkapkan ini bukan kejadian kali pertama.

"Kalau di Kedung Ombo sering terjadi, setiap tahun selalu ada, kebanyakan orang luar, bukan orang sini," pungkasnya.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved