Berita Solo Terbaru
Dilema Bisnis Peti Jenazah, Pernah Sehari Kirim 20 Peti untuk Pasien Covid-19 di RSUD Moewardi Solo
Meningkatnya kasus Covid-19 disertai kematian akibat terpapar virus, membuat perajin peti jenazah kewalahan.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Meningkatnya kasus Covid-19 disertai kematian akibat terpapar virus, membuat perajin peti jenazah kewalahan.
Di antaranya pemilik usaha pembuatan peti jenazah Riyani Febriyanti (33) di Kampung Menangan, Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.
Bahkan sempat, dirinya menerima pesanan hingga puluhan peti dalam sehari atau paling sedikit 20 peti dalam sehari.
Dirinya membuka usaha peti jenazah bersama 6 pengrajin lainnya.
Baca juga: Kamu Warga Solo Tapi Belum Divaksin? Yuk Daftar Vaksinasi Gratis pada 5-15 Juli 2021, Ini Linknya
Baca juga: 21 Mahasiswa ISI Solo Positif & Jadi Klaster, Gibran : Banyak yang Komplain, Pameran Tak Izin Satgas
"Dalam sehari kami bisa melakukan empat kali pengiriman selama masa Covid-19," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (26/6/2021).
"Sekali pengiriman 4-6 peti yang diberangkatkan," ujarnya membeberkan.
Dirinya saat ini hanya berfokus pada pelayanan pesanan peti untuk kebutuhan RSUD Dr Moewardi Solo yang melayani pasien di Jawa Tengah.
"Hanya untuk RSDM saja, kalau yang lainnya saya kewalahan," ungkapnya.
"Kalau mau pesan secara pribadi haruslah mengantre," terang dia.
Bahkan hari ini pihak RSDM sedang menantikan pengiriman 4 peti jenazah buatannya.
"Ini masih ada 4 peti yang harus segera diberangkatkan," ucapnya.
Untuk satu peti dengan bahan baku kayu sengon dirinya mematok harga berkisar Rp 500 ribu.
"Itu sudah lengkap dengan kain kafan atau kelambu penutup dari jasad," ujarnya.
Di balik meroketnya permintaan, dirinya dilema antara senang tidak karena pandemi terus terjadi hampir dua tahun ini.