Berita Solo Terbaru
Dilema Bisnis Peti Jenazah, Pernah Sehari Kirim 20 Peti untuk Pasien Covid-19 di RSUD Moewardi Solo
Meningkatnya kasus Covid-19 disertai kematian akibat terpapar virus, membuat perajin peti jenazah kewalahan.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Apalagi tak jarang dirinya harus menerima pesanan saat malam hingga dini hari karena tingginya kebutuhan.
Baca juga: Daftar 3 Rumah Sakit Rujukan Corona di Karanganyar : Dinas Kesehatan Juga Tambah Tempat Tidur Pasien
Baca juga: Petaka Kejar Lampu Hijau, Toyota Avanza Plat B Berkecepatan Tinggi Gasak 2 Pemotor di Serengan Solo
"Malam sekitar jam 1 atau 2 dini hari ada juga yang minta dibuatkan," ungkapnya.
Riyani juga berharap agar angka Covid-19 bisa segera turun dan penjualan peti jenazahnya bisa kembali normal.
"Ini saya juga kewalahan, banyak pesanan yang sering saya tolak," aku dia.
Donse UNS Meninggal
Sebanyak 3 dosen dan satu tenaga pendidikan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo meninggal dunia setelah berjuang melawan Covid-19.
Tiga dosen itu, yakni, Didiek Sri Wiyono, Arief Taufiqurrahman, dan Mediyanto.
Baca juga: UNS Solo Berduka Cita: 3 Dosen dan 1 Alumni Meninggal Usai Terpapar Covid-19, Kini Kampus Lockdwon
Sementara, seorang tenaga pendidikan diketahui bernama Maretta Elly Susilowati.
Pihak UNS sudah melakukan tracing kontak erat dan dekat pasien.
Beberapa diantaranya kini menjalani isolasi mandiri dan dirawat di rumah sakit.
Itu diungkapkan Rektor UNS Solo, Jamal Wiwoho.
"Pada saat ini, ada beberapa dosen dan pejabat dan karyawan yang ada di rumah sakit, juga banyak yang isolasi mandiri," kata Jamal, Jumat (18/6/2021).
Mereka ada yang masuk maupun tidak dalam kontak erat pasien.
Namun, jamal tidak menyebut secara pasti.
Jamal menerima laporan hampir setiap fakultas di UNS ditemukan kasus pasien positif Covid-19 pada Kamis (17/6/2021).