Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Alasan Gibran Tunda Pembelajaran Tatap Muka di Solo : Agar Anak-anak Bisa Sekolah dengan Nyaman

Menurut Gibran, penundaan PTM ini terpaksa dilakukan karena kasus Covid-19 di Kota Solo dan sekitarnya yang masih menggila.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com
Kolose Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan anak-anak sekolah tingkat SD saat sebelum adanya pandemi Corona. 

1. Nyawa manusia diselamatkan dulu.

2. Pengalihan anggaran ke dana tak terduga agar masyarakat tak kelaparan.

3. Memperketat penerapan protokol kesehatan.

Baca juga: Tak Ada Hidangan Kari Domba di Tempat Pengantin Wanita, Pria di India Langsung Batalkan Pernikahan

Dalam perkembangan kasus Covid-19 di Solo. Masyarakat dihantui varian baru virus corona delta.

"Kita harus perketat penggunaan masker dobel. Varian delta ini gak sampai 6 detik bisa tertular, papasan saja ada potensi tertular," ujarnya.

Dia menyarankan, Pemkot Solo memperketat dan lebih tegas lagi dalam penerapan PPKM Mikro.

Baca juga: Klaster ISI Solo, Mahasiwa Angkat Bicara soal Temuan Kasus Corona : Ada yang Bergejala saat Pameran

"Harus membuat sanksi tegas, jika tidak pakai masker dobel harus ditindak. Seperti warung atau pasarnya diancaman tutup 1-2 minggu. Karena kalau ini dibiarkan, RS di Solo akan semakin penuh," ujarnya.

"Kalau saat ini menurut saya kurang ketat. Lebih baik dimarahi orang, yang penting nyawa orang selamat," tambahnya.

Untuk tempat karantina terpusat, Rudi meminta Solo Teknopark yang sebelah utara dan selatan untuk disiapkan dan dibuka.

Baca juga: Bak Hujan di Tengah Kemarau, Sragen Dapat 10 Ribu Vaksin di Tengah Label Zona Merah & Corona Meroket

Dalem Joyokusuman juga harus dibuka lagi untuk tempat isolasi mandiri.

Selain itu, jika Gor Manahan sudah jadi bisa digunakan untuk lokasi isolasi mandiri, termasuk gedung-gedung yang lain di Solo.

Soal Program Pemkab Boyolali

Rudi menilai program Pemkab Boyolali yang menerapkan gerakan di rumah saja adalah hal yang sia-sia.

Pasalnya, gerakan itu hanya berlangsung satu hari saja.

Harusnya, kegiatan itu diberlakukan dalam waktu cukup lama, agar penyebaran Covid-19 dapat dicegah.

Baca juga: Ada 5 Ribu Dosis Vaksin Corona di Karanganyar, Mau? Tapi Khusus Pelaku UMKM, Ini Link Pendaftarannya

Hal itu seperti wacana rudy dahulu, yang ingin menerapkan Solo KLB.

"Waktu saya dulu, menerapkan KLB saya dicaci maki, tapi gak papa. Kalau kebijakan itu diterapkan, tidak apa-apa, harus diperketat. Itu efektif," ujarnya.

Dia menyarankan kepada Wali Kota Solo saat ini, Gibran Rakabuming Raka untuk mengevaluasi kebijakan-kebijakannya dahulu.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Riwayatmu Kini, Sudah di Depan Mata Malah Corona Menggila, Ini Kata Gibran

Jika ada kebijakan yang baik, bisa diterapkan. Namun untuk kebijakan yang kurang pas, tidak digunakan.

"Yang penting memiliki misi yang sama, menyelamatkan masyarakat Solo dari Covid-19. Mengantisipasi jangan sampai RS dan rumah Isoman penuh," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved