Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Fasilitas di Tempat Isolasi OTG Boyolali : Kasur Juga Bantal Bak Hotel, Makan 3 Kali & Ada Dispenser

Gedung bekas PGRI Kabupaten Boyolali dijadikan tempat isolasi terpusat Brotowali 3.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Kondisi untuk isolasi terpusat Brotowali ke 3 di gedung bekas PGRI di Singkil, Desa Karanggeng, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Senin (12/7/2021). 

"Tempat isolasi terpusat Brotowali 3 ini akan beroperasi mulai Selasa," kata dia.

Bantu Buat Peti Mati

Kelangkaan peti mati di Boyolali juga disikapi anggota Polsek Sambi, Boyolali. 

Mereka ikut terjun membantu masyarakat dengan cara lembur membuat peti mati. 

Peti tersebut digratiskan untuk Jenazah yang meninggal dunia karena Covid-19 dan warga yang tidak mampu. 

Baca juga: Angka Kematian Tinggi, Peti Mati Jadi Barang Langka di Boyolali, Polisi Sampai Ikut Lembur Membuat

Baca juga: Banyak Bisnis Goyah saat Pandemi, Penjualan Peti Mati Justru Melonjak, Perajin: Naik 10 Kali Lipat

Kapolsek Sambi Sunarto mengatakan, dia bersama anggotanya membuat peti ini untuk masyarakat Sambi maupun Boyolali yang membutuhkan. 

"“InsyaAllah kami sedekahkan peti mati ini untuk masyarakat Sambi maupun Kabupaten Boyolali yang membutuhkan, " ucap Sunarto, kepada TribunSolo.com, Minggu (11/7/2021).

Sunarto mengatakan, peti mati tersebut nantinya akan diperuntukkan khusus untuk jenazah meninggal dunia terkena Covid-19, dan keluarga jenazah yang tidak mampu.

Baca juga: Penampakan 100 Peti Mati Kuno di Mesir: Ada Mumi, Sudah Terkubur 2500 Tahun Lalu

"Jika ada warga yang minta, caranya mudah, tinggal salah satu anggota keluarga atau petugas desa kemari (Polsek Sambi),” kata Sunarto.

Dia mengaku membuat peti mati tersebut dilakukan secara patungan dirinya dengan anggotanya.

Itu untuk membeli bahan seperti papan kayu, paku, kain mori dan lainnya.

Baca juga: Edukasi Soal Bahaya Corona Pada Warganya, Bupati Ini Keliling Kampung Bawa Peti Mati

“Membuat peti mati ini dengan cara patungan, Jadi saya dan beberapa anggota iuran sendiri untuk beli bahan-bahannya,” jelasnya.

Ia mengatakan, dalam mengerjakan peti mati tersebut bersama secara gotong royong di malam hari.

Jadi tidak mengganggu tugas anggota polisi.

Baca juga: Banyak Bisnis Goyah saat Pandemi, Penjualan Peti Mati Justru Melonjak, Perajin: Naik 10 Kali Lipat

"Kami sengaja kerjakan malam agar tidak mengganggu tugas pokok kami," ujar Sunarto.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved