Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Fasilitas di Tempat Isolasi OTG Boyolali : Kasur Juga Bantal Bak Hotel, Makan 3 Kali & Ada Dispenser

Gedung bekas PGRI Kabupaten Boyolali dijadikan tempat isolasi terpusat Brotowali 3.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Kondisi untuk isolasi terpusat Brotowali ke 3 di gedung bekas PGRI di Singkil, Desa Karanggeng, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Senin (12/7/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Gedung bekas PGRI Kabupaten Boyolali dijadikan tempat isolasi terpusat Brotowali 3.

Lalu apa saja fasilitas yang ada di tempat isolasi terpusat tersebut?

Berdasarkan pantauan TribunSolo.com, terlihat di dalam gedung tersebut diberi sekat dinding.

Kemudian, di sana ada beberapa fasilitas yang disediakan disana seperti kasur, bantal, meja, kipas angin serta dispenser.

Selain itu, disetiap ruangan yang didekati dinding, juga dipasangi lampu penerangan.

Petugas mempersiapkan kasur untuk isolasi terpusat Brotowali ke 3 di gedung bekas PGRI di Singkil, Desa Karanggeng, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Senin (12/7/2021).
Petugas mempersiapkan kasur untuk isolasi terpusat Brotowali ke 3 di gedung bekas PGRI di Singkil, Desa Karanggeng, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Senin (12/7/2021). (TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)

Kemudian, juga tersedia kamar mandi laki-laki dan perempuan yang dipisah.

Kabid Pelayanan RSU Pandanaran, Astrid Fitria Purwandari, mengatakan pihaknya mengerahkan 37 relawan untuk menangani pasien di lokasi tersebut.

"Dalam pelaksanaan ini kami mengerahkan relawan yang terdiri dari tenaga kesehatan, asisten apoteker, ahli gizi, pramusaji, pengemudi, serta cleaning servis," ucap dia.

Baca juga: Ambyar! Organ Tunggal Gagal, Hiburan saat Pesta Nikah di Grogol Sukoharjo Tercium Satgas Covid-19

Baca juga: Catat! Sanksi Pelanggar PPKM Darurat di Solo Lebih Berat, Disiapkan Tipiring,Bisa Didenda Rp 50 Juta

Bahkan di tempat isolasi, pasien akan diberikan makanan setiap harinya senyak tiga kali.

Astrid mengatakan, pihaknya mengaku sudah bekerja sama dengan anggota TNI-Polri.

Pihaknya bekerja dengan anggota TNI-POLRI di Kabupaten Boyolali untuk menjaga keamanan pasien OTG yang diisolasi di lokasi tersebut.

"Saat ini kami mempersiapkan semuanya baik sarana, prasarana dan juga SDM," ungkapnya.

Dia mengatakan lokasi tersebut, ada 60 tempat tidur yang disiapkan disana.

Selain itu, pihaknya berencana menambah sebanyak 27 tempat tidur.

"Tempat isolasi terpusat Brotowali 3 ini akan beroperasi mulai Selasa," kata dia.

Bantu Buat Peti Mati

Kelangkaan peti mati di Boyolali juga disikapi anggota Polsek Sambi, Boyolali. 

Mereka ikut terjun membantu masyarakat dengan cara lembur membuat peti mati. 

Peti tersebut digratiskan untuk Jenazah yang meninggal dunia karena Covid-19 dan warga yang tidak mampu. 

Baca juga: Angka Kematian Tinggi, Peti Mati Jadi Barang Langka di Boyolali, Polisi Sampai Ikut Lembur Membuat

Baca juga: Banyak Bisnis Goyah saat Pandemi, Penjualan Peti Mati Justru Melonjak, Perajin: Naik 10 Kali Lipat

Kapolsek Sambi Sunarto mengatakan, dia bersama anggotanya membuat peti ini untuk masyarakat Sambi maupun Boyolali yang membutuhkan. 

"“InsyaAllah kami sedekahkan peti mati ini untuk masyarakat Sambi maupun Kabupaten Boyolali yang membutuhkan, " ucap Sunarto, kepada TribunSolo.com, Minggu (11/7/2021).

Sunarto mengatakan, peti mati tersebut nantinya akan diperuntukkan khusus untuk jenazah meninggal dunia terkena Covid-19, dan keluarga jenazah yang tidak mampu.

Baca juga: Penampakan 100 Peti Mati Kuno di Mesir: Ada Mumi, Sudah Terkubur 2500 Tahun Lalu

"Jika ada warga yang minta, caranya mudah, tinggal salah satu anggota keluarga atau petugas desa kemari (Polsek Sambi),” kata Sunarto.

Dia mengaku membuat peti mati tersebut dilakukan secara patungan dirinya dengan anggotanya.

Itu untuk membeli bahan seperti papan kayu, paku, kain mori dan lainnya.

Baca juga: Edukasi Soal Bahaya Corona Pada Warganya, Bupati Ini Keliling Kampung Bawa Peti Mati

“Membuat peti mati ini dengan cara patungan, Jadi saya dan beberapa anggota iuran sendiri untuk beli bahan-bahannya,” jelasnya.

Ia mengatakan, dalam mengerjakan peti mati tersebut bersama secara gotong royong di malam hari.

Jadi tidak mengganggu tugas anggota polisi.

Baca juga: Banyak Bisnis Goyah saat Pandemi, Penjualan Peti Mati Justru Melonjak, Perajin: Naik 10 Kali Lipat

"Kami sengaja kerjakan malam agar tidak mengganggu tugas pokok kami," ujar Sunarto.

Dalam pembuatan peti mati ini, mereka juga mengundang tukang untuk belajar. 

Dari tukang tersebut, para anggota kemudian mulai belajar dan memperhatikan cara membuat peti mati.

"Baik pengukuran papan sampai pelapisan peti dengan kain kafan, pengerjaan dilakukannya bersama anggota," pungkas Sunarto.

Sementara itu, berdasarkan pantauan TribunSolo.com, di halaman belakang Mapolsek Sambi terdapat banyak peti mati hasil karya Polsek Sambi.

Terlihat sudah lebih dari 10 peti bertumpuk di halaman Polsek Sambi. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved