Fakta Menarik Tentang Sukoharjo

Kenapa RSUD Ir Soekarno Sukoharjo Familiar Disebut DKR? Begini Sejarahnya, Bermula Tahun 1960

Bagi masyarakat lokal Sukoharjo dan sekitarnya, RSUD Ir. Soekarno ini sering disebut dengan nama DKR.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com / Anang Ma'ruf
SEJARAH RS SUKOHARJO - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir Soekarno, Sukoharjo, Jawa Tengah, dipotret beberapa waktu lalu. Beginilah asal-usul RSUD Ir Soekarno sering disebut DKR. 

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir. Soekarno Sukoharjo merupakan institusi kesehatan milik Pemerintah Kabupaten Sukoharjo yang memiliki perjalanan panjang sejak berdiri pada tahun 1960.

Bagi masyarakat lokal Sukoharjo dan sekitarnya, RSUD Ir. Soekarno ini sering disebut dengan nama DKR.

Lantas bagaimana sejarahnya bisa bertransformasi dari DKR menjadi RSUD Ir. Soekarno?

Baca juga: Sejarah Kue Keranjang yang Selalu Tersedia di Momen Imlek Khususnya di Even Grebeg Sudiro di Solo

RSUD Ir. Soekarno memang sudah mengalami berbagai transformasi baik dari sisi kelembagaan, pelayanan, maupun fasilitas hingga menjadi rumah sakit tipe B Non Pendidikan yang diakui secara nasional.

Dari DKR ke RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo

Awalnya, rumah sakit ini berdiri dengan nama Djawatan Kesehatan Rakyat (DKR) pada tanggal 14 Agustus 1960, yang kala itu hanya terdiri dari beberapa unit dasar seperti Balai Pengobatan (BP), Juru Imunisasi, BKIA, dan Juru Malaria.

Transformasi besar terjadi pada tahun 1976, saat berubah menjadi RSU Kabupaten Dati II Sukoharjo dengan status rumah sakit tipe D berdasarkan Perda Nomor 01 Tahun 1976.

Kemudian, pada tahun 1995, statusnya meningkat menjadi RS Tipe C melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 111/Menkes/I/1995.

Baca juga: Asal-usul Nama Kelurahan Penumping di Solo, Dulu Tempat Tinggal Para Pejabat Tinggi Kerajaan

Dalam upaya peningkatan mutu, rumah sakit ini mulai mengikuti proses akreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) sejak tahun 1999 dan terus meningkat, hingga pada tahun 2008 berhasil lulus akreditasi penuh untuk 16 pelayanan.

Perubahan Status dan Peningkatan Layanan

Perjalanan kelembagaan RSUD Sukoharjo mencatat tonggak penting ketika pada tahun 2003 berubah menjadi Badan RSUD Kabupaten Sukoharjo melalui Perda No. 9 Tahun 2003.

Lima tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2008, namanya berubah menjadi RSUD Kabupaten Sukoharjo sesuai Perda No. 4 Tahun 2008.

Pada bulan September 2009, rumah sakit ini resmi menjadi RS Kelas B Non Pendidikan melalui Keputusan Menkes No. 824/MENKES/SK/IX/2009.

Baca juga: Asal-usul Sahasra Adhi Pura: Pusat Meditasi Lintas Agama di Sukoharjo, Dibangun oleh Tokoh Spiritual

Tak hanya itu, pada tahun 2011, statusnya ditingkatkan menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) untuk meningkatkan kemandirian pengelolaan keuangan.

Puncaknya, pada 7 November 2017, rumah sakit ini berganti nama menjadi RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo melalui SK Bupati Nomor 445/632/2017 dan diresmikan oleh Menko PMK, Puan Maharani. Nama ini diambil untuk meneladani semangat proklamator dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved