Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Nasib Anak Punk Kena Razia & Digunduli, Lantas Jalani Swab Hasilnya Reaktif,Kini Dibawa ke Karantina

Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo melakukan swab antigen kepada 12 anak punk yang terjaring razia Satpol PP.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Agil Tri
DKK Sukoharjo saat melakukan swab antigen kepada anak punk di halaman Setda Sukoharjo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo melakukan swab antigen kepada 12 anak punk yang terjaring razia Satpol PP.

Mereka dilakukan swab antigen di halaman Setda Sukoharjo.

Menurut Kepala DKK Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, satu dari 12 anak punk itu reaktif saat diantigen.

"Iya, satu reaktif. Kita bawa ke Asrama Haji Donohudan untuk isolasi mandiri," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (15/7/2021).

Mereka dilakukan swab antigen karena saat ini masih pandemi covid-19.

Kabid Penegakan Perundang-undangan Satpol PP Sukoharjo Sunarto mengatakan, untuk mencegah penularan covid-19 ini, pihaknya mengusulkan untuk dilakukan swab antigen.

"Yang positif bernama Rendi dari Magelang," ujarnya.

Baca juga: Awalnya Bak Jagoan Balapan dengan Ambulans, Kini 2 ABG Klaten Mewek Dicokok Polisi, Apa Hukumannya?

Baca juga: Belasan Anak Punk Nongkrong di Jalanan Sukoharjo Kena Ciduk PPKM Darurat, Digunduli Satpol PP

Sementara sebelas anak punk yang non reaktif, diminta petugas Satpol PP untuk kembali ke rumah masing-masing.

Sunarto mengatakan, pihaknya akan terus melakukan razia gelandangan dan pengemis serta orang terlantar (PGOT).

Hal ini dilakukan untuk menjaga ketenangan dan kenyamanan masyarakat.

"Mereka sudah kami data. Jika mengulangi perbuatannya lagi, akan kami proses," jelasnya.

Digunduli Petugas

Sebanyak 12 anak punk yang terdiri dari 9 pria dan 3 perempuan, terjaring razia Satpol PP dan Polres Sukoharjo, Rabu (14/7/2021).

Mereka kedapatan nongkrong di Kecamatan Grogol, Sukoharjo. 

Baca juga: Bergaul dengan Anak Punk, Bocah Asal Tasikmalaya Hilang Selama Setahun, Ditemukan di Tegal

Petugas patroli yang curiga, mendatangi anak-anak punk tersebut. 

Kabid Penegakan Perundang-undangan Satpol PP Sukoharjo Sunarto mengatakan, dari hasil pemeriksaan, mereka kedapatan membawa 13 botol miras oplosan jenis ciu. 

"Mereka kemudian dibawa ke Mapolres Sukoharjo untuk didata, kemudian dibawa ke sini (Setda Sukoharjo) untuk kami berikan pembinaan," ujarnya. 

Nampak anak-anak punk yang masih berusia belasan tahun tidak nampak takut saat dijaring petugas. 

Mereka kemudian diberikan hukuman fisik berupa pushup dan scotchjump. 

"Kita juga berikan sanksi lainnya, berupa mencukur gundul anak yang laki-laki agar penampilan mereka lebih rapi," jelasnya. 

Setelah mendapatkan pembinaan, mereka kemudian diminta petugas untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. 

"Kita sudah mendata mereka, semoga mereka tidak mengulangi perbuatannya," ujarnya.

"Jika mereka mengulangi lagi, akan kami tindak sesuai peraturan yang berlaku," imbuhnya. 

Dari Berbagai Daerah

Menurut salah satu bocah yang terkena razia, Ardi (18), mereka berasal dari berbagai daerah. 

Seperti Magelang, banyumas, purbalingga, cilacap, kebumen, dan Sukoharjo.

Mereka hendak pergi ke Yogyakarta, namun mampir ke Sukoharjo untuk membeli ciu. 

"Kami beli di Bekonang. Harga Rp 150 ribu, dapat 15 botol," ucapnya.

Namun yang dua botol ciu itu sudah ditenggak oleh anak-anak punk ini. 

"Ini ciu rencananya buat diminum bareng-bareng saja," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved