Berita Sragen Terbaru
Pencarian Penambang Pasir yang Dilaporkan Tenggelam di Sragen Dilanjutkan Besok: Radius 5 Km
Tim SAR gabungan terus mencari korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo, hingga Sabtu (24/7/2021) malam.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Agil Trisetiawan
"Warga sini belum berani menyelam, nggak ada yang bisa, karena memang dalam," katanya.
Baca juga: Penambang Pasir di Sragen Dilaporkan Tenggelam di Sungai Bengawan Solo: Dipanggil Istri Tak Dijawab
Baca juga: Gerakan Dapur Umum Geliatkan Ekonomi Mikro di Sragen: Bisa Pekerjakan lagi Karyawan yang Dirumahkan
Baca juga: Jeritan Pedagang di Rest Area Tol Masaran Sragen: Jalan Tol Sepi, Rasanya Mau Nangis
Baca juga: PMI Sragen Cari Pendonor Plasma Konvalesen, Bantu Kesembuhan Pasien Covid-19, Ini Syaratnya
Kedalaman sungai Bengawan Solo dimana korban dilaporkan hilang sedalam empat meter.
Sehingga sangat berbahaya bagi warga untuk menyelam melakukan pencarian.
Warga hanya bisa mengapati permukaan sungai, dengan harapan menemukan tanda-tanda keberadaan Sarwan.
Sarwan sendiri dilaporkan tenggelam oleh istrinya.
Terakhir, sang istri mengetahui suaminya tengah bekerja menambang pasir.
Namun saat dicari, keberadaan korban belum diketahui hingga saat ini.
Sehingga disimpulkan korban diduga tenggelam.
"Istrinya kan mau membantu mengangkat pasirnya, waktu sudah sampai di sungai, dipanggil tidak ada jawaban," jelasnya.
Tim Sar gabungan dari BPBD Sragen dan sejumlah relawan telah tiba dilokasi kejadian.
Kasus Lain di Sragen
Nasib malang tak bisa ditolak Sagimin, kakek 58 tahun asal Dukuh Mentir, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen.
Ya, Mbah Gimin tewas di pinggir Bengawan Solo, Minggu (20/6/2021).
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, dia ditemukan sudah tak bernyawa di depo pasir pinggir Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh Patikan RT 6, Desa Karangudi, Kecamatan Ngrampal.
Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso mengatakan kejadian bemula saat korban bersama anak perempuannya, BN, mendatangi Sungai Bengawan Solo.