Berita Persis Solo
Kantongi Lisensi C AFC, Gelandang Persis Solo Sandi Sute Ingin Poles Talenta di Kampung Halamannya
Sandi Darma Sute saat ini menjadi salah seorang pemain Persis Solo, selain Alberto Goncalves yang mengantongi lisensi kepelatihan.
TRIBUNSOLO.COM - Sandi Darma Sute saat ini menjadi salah seorang pemain Persis Solo, selain Alberto Goncalves yang mengantongi lisensi kepelatihan.
Saat ini, gelandang Laskar Sambernyawa itu mendapat lisensi C AFC.
Itu didapatkanya setelah ia mengikuti kursus kepelatihan di Jakarta medio Desember 2020 lalu atau sebelum bergabung dengan Persis Solo.
Sertifikat lisensinya ditandatangani Ketua PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.
"Saya ikut kursus di Jakarta kemarin (Desember 2020), waktunya itu sekitar 2 minggu. Alhamdulillah, saya dapat lisensi C AFC," kata Sandi kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Bek Tangguh Arsenal Segera Hengkang, Muncul Pewaris Nomor 10 Mesut Ozil
Baca juga: Prediksi Starting XI Seharga 1,4 Juta Euro Ala Persis Solo, Pantas Dijuluki Los Galacticos
Sandi menceritakan dirinya memutuskan ikut kursus kepelatihan karena efek pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 membuat pelaksanaan liga di Indonesia menjadi tak menentu kapan akan kembali diselenggarakan.
"Jadi, saya berinisiatif ikut kepelatihan daripada cuma di rumah saja, mending saya gunakan waktu untuj hal yang lebih baik," kata dia.
Selain itu, lisensi C AFC yang didapatkannya bisa menjadi bekal setelah Sandi memutuskan gantung sepatu.
"Jadi di umur saya sekarang, 28 tahun, saya sudah bisa menambah pengalaman lagi serta untuk jaminan masa tua saya," ucap Sandi.
Sandi mengungkapkan beberapa kali dirinya sempat diminta melatih sekolah sepak bola atau klub-klub di kampung.
"Kalau untuk melatih (klub profesional) saya belum pernah, paling cuma melatih di kampung saja," ungkapnya.
Dengan lisensi itu, Sandi berhasrat mengembangkan iklim sepak bola di kampung halamannya, Palu, Sulawesi Tengah.
Dilansir dari Bolasport.com, menurut Sandi, banyak pemain di daerahnya yang memiliki kualitas.
Tetapi, pemain tersebut tidak bisa mengembangkan bakat yang dimilikinya karena minimnya sosok pelatih.