Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Kisah Warga Garut Adu Nasib di Boyolali, Jual Bendera dan Umbul-umbul Jelang HUT RI: Semoga Rezeki

Selain dikenal sebagai “Kota Dodol”, Garut ternyata juga dikenal dengan kota umbul-umbul dan benderanya.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Warga Garut yang berjualan bendera dan umbul - umbul di Dukuh Bantulan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Selain dikenal sebagai Kota Dodol, Garut ternyata juga dikenal dengan kota umbul-umbul dan benderanya.

Terbukti, jelang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-76 banyak warga Garut yang menjual berbagai macam umbul-umbul serta bendera di Boyolali.

Ado (38) salah satu penjual Umbul-umbul di ruas jalan Dukuh Bantulan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono.

Baca juga: Kibarkan Bendera Putih, Pedagang di Surabaya Mengaku Tak Sanggup dengan Aturan PPKM: Sudah Terpuruk

Baca juga: Tak Puas Bagikan 1000 Bendera, Pasoepati Jalur Merah 1923 : Semoga Terus Bertambah

Dia datang jauh-jauh dari Garut, Jawa Barat ke Boyolali ini khusus untuk berjualan bendera merah putih serta umbul-umbul yang banyak dicari masyarakat jelang HUT Kemerdekaan RI.

Kondisi jalan yang cukup ramai, menjadikan penjualan umbul-umbul dan bendera laku.

“Sudah empat hari ini berjualan, lumayan. Setiap hari bisa laku beberapa buah,” katanya, Senin (2/8/2021).

Baca juga: Wesley Fofana Bek Leicester City Pengibar Bendera Palestina, Pemain Muslim yang Dikenal Rajin Puasa

Ado tak sendirian datang ke Boyolali. Dia bersama 9 orang temannya dalam satu grup datang ke Boyolali.

“Karena masih PPKM, maka kami hanya bersama 9 teman saja. Kalau sebelum pandemi bisa lebih banyak lagi,” ujarnya.

Karena produk yang dijual sama, dia dan 9 temannya berjualan secara berpencar.

Ada yang di jalan utama Solo-Semarang serta pinggir-pinggir jalan lainnya yang strategis.

Baca juga: Cara The Jakmania Dukung Persija Lawan Persib di Manahan Solo : Pasang Bendera di Depan Rumah

“Untuk tinggal, kami menyewa sebuah rumah sederhana di wilayah Kecamatan Teras,” tambahnya.

Sementara itu, Pandemi  Covid-19 dan PPKM turut berdampak terhadap penjualan bendera dan umbul- umbul.

Tahun lalu sebelum pandemi, bisa laku belasan lembar bendera dan umbul- umbul per hari.

“Namun, kini hanya laku beberapa lembar saja. Yah, namanya rezeki, banyak sedikit tetap disyukuri,” tambah Ahmad (31). (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved