Berita Boyolali Terbaru
Tak Semua Nakes di Boyolali Langsung Dapat Suntikan Vaksin Tahap 3 Jenis Moderna, Ini Alasannya
Vaksinasi tahap ke 3 bagi tenaga kesehatan di Kabupaten Boyolali sudah bergulir, tapi belum seluruhnya bisa mendapatkan suntikan.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Vaksinasi tahap ke 3 bagi tenaga kesehatan di Kabupaten Boyolali sudah bergulir, tapi belum seluruhnya bisa mendapatkan suntikan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Ratri S Survivalina menerakan, hanya nakes yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat saja yang disuntik vaksin jenis Moderna ini.
“Dari Kementerian Kesehatan maupun Dinas Kesehatan Provinsi sudah menyampaikan Juknisnya (petunjuk teknis) serta meminta data berapa nakes yang menjadi sasaran untuk (vaksin) dosis ketiga,” kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (2/8/2021).
Lina menyebut sudah melakukan pendataan nakes yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat.
Baca juga: Link Pendaftaran Bantuan UMKM di Sragen : Berkas Ditunggu hingga 9 Agustus 2021, Berikut Syaratnya
Baca juga: Sebulan 500 Nakes di Boyolali Kena Corona, 3 di Antaranya Meninggal, Sejumlah Pelayanan Sempat Vakum
Ada sekitar 4.000 nakes mulai dari rumah sakit, puskesmas, klinik, praktek dokter dan lainnya yang diusulkan mendapatkan vaksin dosis ketiga.
“Nakes yang bekerja di Dinas Kesehatan itu nanti malah tidak mendapatkan alokasi vaksin,” jelas dia.
Lina menambahkan, vaksin dosis ketiga dengan jenis Moderna memang berbeda dengan jenis vaksin sebelumnya, yakni Sinovac dan AstaZeneca.
WHO justru merekomendasikan untuk vaksinasi dengan dua jenis vaksin yang berbeda dapat meningkatkan efektivitas.
“Beberapa negara yang lain juga sudah melaksanakan ini, menggunakan dua jenis vaksin yang berbeda,” jelasnya.
3 Nakes Meninggal
Di tengah gempuran varian baru jenis Delta, dalam sebulan 500 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Boyolali terinfeksi Covid-19.
Ya, keganasan Covid-19 memang tidak pandang bulu, siapapun bisa terpapar virus yang menyerang saluran pernafasan itu.
Jangankan masyarakat awam, tenaga kesehatan pun tidak luput dari serangan virus ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Ratri S Survivalina mengungkapkan selama bulan Juli lalu, dari sekitar 2.000 Nakes di Boyolali, tercatat ada 25 persen atau 500 orang terpapar Covid-19.

“Jadi memang bulan Juli (lalu) kita sempat mengalami kevakuman di beberapa pelayanan,” ujar dia kepada TribunSolo.com, Senin (2/8/2021).