Berita Persis Solo
Kisah Dani Suryadi, Mantan Asisten Pelatih Persis Solo : Dulu Buruh Cuci, Kini Ikut Klub Italia Como
Dani Suryadi mendapat kini kesempatan menimba ilmu tentang pengembangan usia muda di klub promosi Serie B, Como 1907.
TRIBUNSOLO.COM - Dani Suryadi mendapat kini kesempatan menimba ilmu tentang pengembangan usia muda di klub promosi Serie B, Como 1907.
Ya, ia dipercaya menjadi salah seorang staf pelatih pengembangan usia dini, khususnya U-19 klub milik Djarum Group itu.
Namun pencapaiannya saat ini tidak ia gapai dengan mudah.
Hasrat Dani menjadi pelatih mulai muncul saat tahun 2012 karena kecintaannya terhadap sepak bola.
Itu mendapat dukungan dari orang tuanya, khususnya ibu.
"Saya dari kecil single parent dan ibu mendukung saya. Saya bisa menjelaskan tujuannya apa, tidak ada penolakan," ucapnya kepada TribunSolo.com, Senin (1/8/2021).
Baca juga: Petualangan Dani Suryadi : Pernah di Persis Solo & Leicester City, Kini Gabung Klub Italia Como
Baca juga: Suporter Persis Solo Pasoepati Dapat Kuota Vaksin dari Gibran, Jumlahnya Disiapkan 10 Ribu Dosis
Pria asal Bandung Jawa Barat itu kemudian mencari tahu informasi-informasi yang bersinggungan dengan kepelatihan.
Selama mencari itu, Dani belajar secara otodidak mengenai hal-hal yang bersinggungan soal kepelatihan.
"Waktu itu saya ingin mencoba ke PSSI, mendaftar dan sudah diwawancarai, saya juga sudah dimintai nomor HP dan email, mereka bilang akan mengabari," kata Dani.
"Tetapi sampai detik ini, tidak ada kabar," tambahnya.
Kecewa atas ketidakjelasan kabar membuat Dani kemudian mencari peruntungan di tempat lain.
Ia lalu memutuskan mencari informasi kursus kepelatihan di internet dan dapatlah informasi kepelatihan di Inggris.
Tanpa berpikir panjang, Dani menjajalnya.
Apalagi biaya kursus kepelatihannya gratis pada saat itu dan alur serta persyaratannya tergolong mudah dipenuhi.
Ia dipastikan lolos dan berangkatlah ia ke Inggris berbekal uang tabungan dan restu ibunya.
Selama di Inggris, Dani terkadang harus menghemat pengeluarannya atau mengambil pekerjaan paruh waktu.
"Kadang mencuci piring (buruh cuci), kadang saya berhemat gila -gilaan. Tapi lebih banyak menghemat uang, berangkat ke tempat kursus jalan kaki," ucap Dani.
Baca juga: Terlalu Mahal, Gelandang Leicester City Tak Jadi Diboyong Arsenal
Baca juga: Kantongi Lisensi C AFC, Gelandang Persis Solo Sandi Sute Ingin Poles Talenta di Kampung Halamannya
Dani kemudian mendapat kesempatan magang tiga empat bulan di salah satu klub afiliasi milik Hull City tahun 2016.
Setelahnya, ia bergabung ke salah satu klub afiliasi milik Leicester City di tahun yang sama.
"(Magang di Hull City dan Leicester City) hitungannya bulan, rata rata tiga sampai empat bulan, karena banyak ujian praktikumnya juga," jelas Dani.
Dani kemudian mendapat semacam 'disertasi' dari lokasi kursusnya. Ia lalu memilih Diklat Persib Bandung untuk menunaikan itu.
Di sana, ia mencoba membuat program lalu didokumentasikan dan dilaporkan ke supervisornya untuk penilaian kelayakannya mendapat lisensi.
Tahun 2016, Dani mendapatkan lisensi 2 FA UEFA dan pulang ke Indonesia.
Ia sempat melatih beberapa sekolah sepak bola (SSB) sebelum bergabung ke klub Liga 3, Jakarta United milik Vijaya Fitriyasa.
Vijaya Fitriyasa sempat mengakuisisi Persis Solo setelah membeli 70 persen saham milik Sigid Haryo Wibisono tahun 2019.
Itu membuat Dani kemudian diajak ikut dalam staf kepelatihan Laskar Sambernyawa sebagai analis sebelum saham Persis Solo berpindah tangan ke Kaesang Pangarep.
Kebersamaan dengan Persis Solo terhenti dan kini, Dani dipercaya mengembangkan talenta muda milik Cono 1907. (*)