Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Gibran Bertemu Menko Luhut di Solo, Ini Pesan yang Disampaikan: Percepat Vaksinasi Covid-19

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengecek kondisi di Pasar Klewer, Kota Solo, Kamis (5/8/2021). 

TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berbincang di depan Pasar Klewer, Kamis (5/8/2021). 

Di Klaten mereka meninjau dua tempat yaitu GOR Gelar Sena yang jadi isolasi terpusat pria, dan Rumah Ret-Ret Panti Semedi yang jadi isolasi terpusat wanita.

Klaten menjadi menutup rangkaian perjalanan di Solo Raya sebelum bertolak menuju Jakarta melalui bandara di Yogyakarta.

Solo Disorot Luhut

Pemerintah Kota Solo menjadi sorotan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi perihal tingginya angka kematian akibat Covid-19.

Bahkan, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan langsung menegur Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka soal ini. 

Menanggapi hal tersebut, Gibran langsung menepis perihal angka kematian yang tinggi itu.

Baca juga: Pria yang Tularkan Corona Varian Delta di Brisbane Australia, Ternyata Baru Datang dari Indonesia

Baca juga: RS Darurat Corona di Asrama Donohudan di Depan Mata, Tapi Nakes Diakui Terbatas, Bagaimana Nasibnya?

"Saya sudah menjelaskan kepada Pak Luhut, bahwa angka kematian di Solo tinggi karena menerima pasien dari luar kota juga," katanya pada Kamis (29/7/2021).

Gibran menegaskan, bahwa angka kematian kebanyakan dari pasien Covid-19 berasal dari luar kota.

"Apabila dibandingkan, pasien dari Solo dan dari luar, kematian lebih tinggi dari yang luar Solo," ungkapnya.

Baca juga: Alasan Untung Wiyono Siaga 24 Jam Beri Ivermectin untuk Pasien Corona Sragen : Tak Ada Efek Samping

Dirinya menjelaskan, bahwa rumah sakit di Solo tidak akan menolak pasien dari luar kota, apapun alasannya.

"Kita tidak mungkin menolak pasien, jadi kalau ada yang datang pasti diterima, bahkan dari luar Solo Raya, hingga Jawa Timur juga ada," jelasnya.

Gibran menambahkan sebagian besar angka kematian berasal dari pasien yang belum mendapatkan vaksin.

"Mereka kebanyakan belum vaksin sehingga anti bodinya lemah," ujarnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved