Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Malam 1 Suro Kelabu Bagi Kakek Paiman, Biasa Dagangan Ludes, Kini Tak Ada yang Naik ke Gunung Lawu

Perayaan malam 1 Suro di Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar biasanya dijejali ratusan pendaki.

Editor: Asep Abdullah Rowi
Tribun Jateng/Agus Iswadi
Pedagang di warung Pos I, Paimin (62) yang akrab disapa Mbah Sulis berjualan di depan gapura Basecamp Cemoro Kandang Tawangmangu Kabupaten Karanganyar lantaran jalur pendakian ditutup sementara karena PPKM, Minggu (8/8/2021). 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Perayaan malam 1 Suro di Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar biasanya dijejali ratusan pendaki.

Namun kali ini, kondisinya berbeda karena masih pandemi dan PPKM Level 4.

Bahkan karena tak tahu informasi, ada pedagang kecele.

Dia bernama Paimin (62) yang berjualan di depan gapura Basecamp Cemoro Kandang Tawangmangu.

Yakni pintu masuk ke jalur pendakian Gunung Lawu.

Baca juga: Pasien Covid-19 di Sragen Resmi Diobati Ivermectin, Tapi Bagi Meraka yang Bergejala Ringan dan OTG

Baca juga: Pembukaan Jalur Pendakian Gunung Lawu saat Malam 1 Suro Belum Bisa Dipastikan: Belum Ada Instruksi

Di mana pendaki dilarang ke Lawu karena masih ditutup sementara, Minggu (8/8/2021).

Jalur pendakian Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar telah tutup sejak diberlakukannya PPKM darurat pada 3 Juli 2021 hingga saat ini.

Biasanya Kakek yang akrab disapa Mbah Sulis itu berjualan di warung sekitar Pos I jalur pendakian Cemoro Kandang setiap akhir pekan.

Warga Sedayu Desa Tengklik tersebut telah berjualan seorang diri di warung Pos I sekitar 15 tahun.

Kakek berusia 62 tahun itu biasanya menjajakan air mineral, mie instan dan gorengan kepada para pendaki.

"Tidak tahu kalau tutup, karena sudah kulakan (belanja) ya jualan di sini. Tadi pinjam meja di basecamp," katanya kepada Tribunjateng.com.

Kakek Sulis tidak berjualan di warung Pos I sekitar 4 bulan lamanya.

Dia memutuskan tidak berjualan sementara waktu karena tidak banyak pendaki yang melakukan pendakian ke Gunung Lawu jalur Cemoro Kandang di tengah kondisi pandemi.

"Niatnya hari ini mau jualan tapi ternyata jalur pendakian tutup," jelasnya.

Berkebun dan mencari rumput untuk pakan sapi menjadi rutinitas Kakek Sulis selama berada di rumah.

"Biasanya jualan hanya Sabtu dan Minggu. Tidak menginap. Pagi naik, sore turun," ungkapnya.

Estimasi waktu dari basecamp hingga Pos I ditempuh Sulis selama 1 jam.

Barang dagangan seberat 30 Kg dipikulnya seorang diri.

Baca juga: Jadwal Pengumuman Hasil Sanggahan CPNS Solo dan PPPK 2021, Kapan Tes SKD Dilaksanakan?

Baca juga: Jalan Lawu di Pusat Karanganyar Ditutup 12 Jam, Blokade Dilakukan Mulai Hari Ini hingga 20 Juli 2021

"Biasanya diantar saudara ke basecamp, pagi. Naik sendiri. Nanti pulangnya, nebeng mobil sayur," ucap kakek yang kini memilik enam cucu itu.

Dia menceritakan, warung di Pos I itu dulu menjadi tempat jualan adiknya.

Lantaran adiknya memutuskan pindah tempat tinggal ke Mojokerto Jawa Timur, Sulis pun lantas meneruskan usaha tersebut.

Lebih lanjut, dapat bercengkrama dengan para pendaki yang singgah ke warung menjadi kesenangan tersendiri bagi kakek tersebut.

"Senang jualan, saget guyon (bisa bercanda dengan pendaki). Biasanya itu (para pendaki) manggilnya, Mbah Sulis," terangnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Jalur Pendakian Gunung Lawu Ditutup, Kakek Ini Tetap Jualan di Gerbang Basecamp Cemoro Kandang

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved