Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Pendaki Gigit Jari, Malam 1 Suro Gunung Merbabu Ditutup, Termasuk Mereka yang Mau Melakukan Ritual

Gunung yang  memiliki ketinggian 3.145 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Kabupaten Boyolali itu ditutup untuk pendakian, Senin (9/8/2021).

Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Tri Widodo
Ratusan Pendaki  memadati kawasan Padang Sabana 1, Gunung Merbabu, Kabupaten Boyolali sebelum adanya pandemi Covid-19. 

Gunung Merbabu juga dipadati  pendaki saat hari Kemerdekaan RI 17 Agustus.

Nah khusus 17 Agustus nanti pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah 

"Masih menunggu keputus11an pemerintah. Mengenai dibuka tidaknya jalur pendakian gunung Merbabu ini," jelasnya.

Baca juga: Masih Ada Burung Elang di Gunung Merbabu, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu: Jumlahnya Tak Banyak

Baca juga: Nekat Naik Gunung Merbabu saat Jalur Ditutup, Muda-mudi Disanksi Tak Boleh Mendaki Selama 2 Tahun 

Tak Kirab 1 Suro

Warga Kota Solo dan sekitarnya harus gigit jari tak bisa menyaksikan Kirab Pusaka dan arak-arakan Kebo Bule Kyai Slamet malam ini, Senin (9/8/2021).

Ya, tradisi tahunan yang biasanya ada saat menyambut malam 1 Suro itu ditiadakan karena masih terjadinya pandemi dan adanya PPKM Level 4.

Namun pihak internal tetap menggelar acara adat, berikut pengumumannya :

KARATON KASUNAN SURAKARTA HADINGRAT

DIBERITAHUKAN BAHWA DALAM MASA PANDEMI COVID-19 SERTA PEMBERLAKUKAN PPKM OLEH PEMERINTAH, MAKA HAJAD DALEM KIRAB PUSAKA MALAM 1 SURA TAHUN ALIP 1955 (9 AGUSTUS 2021) DITIADAKAN.

KARATON KASUNAN SURAKARTA HADINGRAT TETAP MENGGELAR UPACARA ADAT SESUAI DENGAN PROTOKOL KESEHATAN YANG BERLAKU

MUGI RAHAYU WILUJENG INGKANG SAMI PINANGGIH

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Dani Nur Adiningrat mengatakan, Keraton Solo juga tidak menggelar arak-arakan di jalanan seperti saat sebelum pandemi terjadi.

Di mana sebelumnya saat masih suasana normal, kirab diwarnai dengan arak-arakan kerbau Kiai Slamet dengan dibarengi pusaka-pusaka.

Tetapi menggelar Kirab 1 Suro secara internal dengan protokol kesehatan ketat.

"Kami menimbang angka Covid-19 yang masih tinggi, kami hanya membatasi untuk abdi dalem dan keluarga Kraton saja," jelas dia kepada TribunSolo.com.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved