Berita Solo Terbaru
PPKM Diperpanjang Lagi, Gibran Sebut Masih Tunggu Surat Edaran Soal Pembukaan Mal di Solo
Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang PPKM sampai Senin (16/9/2021). Sejumlah daerah di Indonesia bakal melakukan uji coba pembukaan mal.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Saat dikonfirmasi kepada pihak manajemen Java Terrace Kitchen yang enggan disebut namanya, mereka menjelaskan, bahwa tidak ada acara pesta hanya sekedar syukuran.
Baca juga: Pernikahan Gadis di Boyolali Kandas Gara-gara Bertemu Mantan, Padahal Undangan Sudah Kadung Disebar
Baca juga: Terungkap, Isi Chat Lesti untuk Rizky Billar Usai Pernikahan Mereka Ditunda, Singgung soal Kesabaran
"Acara akadnya dilakukan di KUA Laweyan disini hanya tasyakuran kecil dihadiri keluarga internal," katanya pada Senin (9/8/2021).
"Satpol PP sempat datang dan kondisi tidak ada kerumunan dan makanan hanya take-away secara drive thru," ujarnya.
Kepala Satpol PP Kota Solo, Arif Darmawan membenarkan bahwa anak buahnya diterjunkan untuk mengawasi pernikahan tersebut, apakah melanggar aturan PPKM level 4 atau tidak?
Baca juga: Rekor Pernikahan di Nguntoronadi Wonogiri, Sehari Ada 15 Pasangan yang Menikah
"Kami suruh pindah agar akad nikahnya di KUA saja," jelasnya.
"Namun anak buah saya tidak tahu apakah itu tokoh nasional atau bukan, karena tidak terlalu memerhatikan sosoknya," ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menuturkan, bahwa tindakan yang melakukan resepsi tersebut melanggar aturan.
Baca juga: Adik Meninggal Dunia Jelang Pernikahan, Asri Welas Kuatkan Calon Ipar dan Ingatkan Rencana Tuhan
"Kemarin saya sudah menyampaikan bahwa pejabat harus menjadi contoh," tegasnya.
"Bahkan bila ada undangan, meski dari pejabat saya tidak akan datang karena melanggar PPKM," ungkapnya.
"Kalau saya datang maka hanya untuk membubarkan," jelasnya.
Baca juga: Jelang Pernikahan dengan Lesti Kejora, Rizky Billar Malah Mengeluh Sakit: Ada Masalah Sama Punggung
Dirinya mengakui bahwa atas perintahnya petugas Satpol PP datang ke acara pernikahan tersebut.
"Saya menyuruh Pak Arif (Kepala Satpol PP) untuk datang ke lokasi," ujarnya.
TribunSolo.com mencoba menghubungi pihak keluarga, namun mereka enggan untuk diwawancarai.
Pernikahan di Boyolali
Sebanyak 8 pasangan calon pengantin di Boyolali harus rela menunda pernikahannya.
Itu disebabkan salah satu calon pengantinnya terpapar Corona.
Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Kemenag Boyolali, Tukirin mengatakan, penundaan terhadap 8 calon pasangan pengantin itu terjadi sejak akhir Juli lalu.
Baca juga: Corona Mengganas, Eks Timnas U-19 Indonesia Besutan Shin Tae-yong Ini Kembali ke Eropa
Baca juga: Pria yang Tularkan Corona Varian Delta di Brisbane Australia, Ternyata Baru Datang dari Indonesia
Hasil swab antigen dari salah satu calon pengantin positif Corona.
"Ada di beberapa kecamatan antara lain di Kecamatan Mojosongo dan Teras," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (6/8/2021).
Bagi calon pengantin yang positif, pernikahannya ditunda sampai isolasi mandiri selesai atau keluar hasil negatif.
Baca juga: Ini KH Zumroni, Imam Masjid Agung Solo Wafat karena Corona : Hafiz Al Quran, Adem saat Beri Tausiah
Dia menyebut selama PPKM ini, selain syarat utama dokumen menikah, calon pengantin wajib serta swab antigen yang berlaku 1x24 jam untuk calon pengantin, wali, dan dua saksi.
Sedangkan jika wali nikah diwakilkan penghulu, maka juga harus ikut melampirkan bukti swab.
Kewajiban melampirkan hasil swab ini untuk melindungi penghulu sekaligus meminimalisir potensi penularan.
Baca juga: Daftar Lengkap Lokasi Isolasi Terpusat dan Daya Tampung Pasien Corona di Solo: Berikut Rinciannya
Sebab di Boyolali sudah ada satu penghulu yang terkonfirmasi positif covid-19 dan menjalani isolasi mandiri.
Diduga tertular saat prosesi ijab kabul.
"Alhamdulillah biaya swab untuk pernikahan digratiskan sampai 9 Agustus mendatang," terangnya.
Baca juga: Daftar Lengkap Lokasi Isolasi Terpusat dan Daya Tampung Pasien Corona di Solo: Berikut Rinciannya
Sementara itu, Kepala KUA Teras Mahmuduzzaman menambahkan, meski dimasa pandemi, animo pernikahan cukup tinggi.
Tercatat selama Juli ada 47 pernikahan di KUA. Sedangkan bulan ini sudah ada 11 pasangan yang mengajukan nikah.
"Ada satu yang ditunda karena mempelai ada yang positif, lalu ditunda. Setelah sembuh ternyata gantian orangtuanya yang positif, ditunda lagi," tambahnya.(*)