Berita Persis Solo
Digoyang Tunggakan Gaji Rp 2 Miliar Lebih, Manajemen Persis Solo Era Kaesang Tunggu Surat Resmi
Persis Solo akan dihadapkan gugatan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).
TRIBUNSOLO.COM - Persis Solo akan dihadapkan gugatan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).
Asosiasi tersebut baru saja mengirimkan gugatan 7 pesepakbola lawas Persis Solo melalui NDRC Indonesia.
Mereka mengalami tunggakan gaji dari manajemen lawas atau sebelum Persis Solo diakuisisi Kaesang Pangarep, Eric Thohir, dan Kevin Nugroho.
Totalnya tak main-main. Tunggakna gaji 7 pemain Persis Solo itu mencapai Rp 2,33 miliar.
Media Officer Persis Solo, Bryan Barcelona mengatakan manajemen sudah berbicara dengan para pemain lawas itu.
Baca juga: Gemas dengan Manchester United, Paul Parker Minta Paul Pogba Dilego, Tawarkan Pemain Ini
Baca juga: Quique Setien Ungkap Bobroknya Internal Barcelona Hingga Dukung Kepindahan Messi ke PSG
"Kita udah ada inisiasi dengan pemain lama terkait kewajiban yang belum dibayarkan manajemen lama beberapa waktu lalu," kata Bryan kepada TribunSolo.com, Jumat (13/8/2021).
"Tapi untuk surat paling baru belum menerima surat resminya," tambahnya.
Manajemen Persis Solo nampaknya masih menunggu surat resmi terbaru sebelum melakukan tindakan lanjutan.
"Tim belum menerima surat resminya," ujar Bryan.
Gugatan APPI
Sebelumnya, kabar mengejutkan datang dari Persis Solo menjelang bergulirnya Liga Indonesia.
Klub milik Kaesang Pangarep itu masih dihadapkan dengan tunggakan gaji 7 pemain lama yang diduga belum dibayar manajemen lama.
Itu diungkapkan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).
Dilansir dari situs resmi APPI, mereka hari ini mengirimkan gugatan 7 dari 18 pesepakbola terhadap Persis Solo melalui NDRC Indonesia.
Besaran total tunggakan gaji 7 pesepakbola itu ditafsir sejumlah Rp 2.332.900.000.
APPI hanya dapat mengajukan gugatan terhadap 7 orang tersebut.
Itu karena 11 pemain lainnya tidak memiliki salinan kontrak dan tidak mendapatkan akses untuk meminta salinan tersebut dari pihak klub.
Baca juga: Quique Setien Ungkap Bobroknya Internal Barcelona Hingga Dukung Kepindahan Messi ke PSG
Baca juga: Moncer di Euro 2020, Denzel Dumfries Direkrut Inter Milan Hingga 2023 Senilai 12 Juta Euro
Merujuk pada peraturan FIFA, Circular no 1171/2008 mengenai Standar Minimum Kontrak Pesepakbola Profesional poin 1.2 yang berbunyi :
Each signatory party must receive a copy of the contract and one copy has to be forwarded to the Professional League and / or Member Association for registration according to the provisions of the competent football body
Berdasar peraturan tersebut, setiap pihak yang tercantum pada kontrak diharuskan untuk memiliki salinan atas kontrak tersebut dan salinan yang sama juga harus dikirimkan kepada badan yang berwenang dalam penyelenggaraan kompetisi, dalam hal ini, PSSI dan PT LIB sebagai operator liga.
“Bukan hanya Klub Persis Solo, masih banyak pesepakbola yang tidak memiliki salinan kontraknya, seperti Klub Mitra Kukar dan PSM Makassar. APPI berharap peraturan ini dapat ditaati oleh seluruh klub Profesional di Indonesia, baik di Liga 1 ataupun Liga 2," kata Executive Committee APPI, Riyandi Angki dikutip dari situs resmi APPI.
"Karena dengan tidak adanya salinan kontrak, selain melanggar peraturan FIFA, hal ini juga sangat merugikan bagi pesepakbola karena tidak dapat melakukan penyelesaian atas kasusnya melalui NDRC," tambahnya.
Menurut APPI, terjadinya peralihan penanggung jawab dan manajemen klub dari yang lama kepada yang baru, merupakan hal yang biasa dalam pengelolaan sebuah klub sepakbola profesional.
Maka jika terjadi hal yang demikian sudah sewajarnya segala hutang piutang yang terjadi pada saat pengelolaan sebuah klub dari penanggung jawab dan manajemen yang lama menjadi tanggung jawab dari penanggung jawab dan manajemen klub yang baru.
Demikian juga yang terjadi pada klub Persis Solo maupun klub-klub sepakbola lainnya, penanggung jawab dan manajement yang baru tidak bisa menghilangkan tanggung jawab atas kewajiban dari penanggung jawab dan management yang lama.
APPI mewakili seluruh pesepakbola profesional di Indonesia berharap akan ada penyelesaian segera atas tunggakan-tunggakan tersebut di atas maupun permasalahan-permasalahan di atas, agar musim kompetisi 2021/2022 untuk Liga 1 dan Liga 2 dapat berjalan dengan baik dengan diikuti seluruh klub pesertanya.