Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kisah Mbah Mardi Ikhlas Ditipu, 8 Bebeknya Dibayar Pakai Uang Palsu, Kini Ia Diganjar Rp 2 Juta

Raut wajah haru bahagia diperlihatkan Mardi, saat ia membuka amplop isi uang. Ia mendapat uang itu karena keikhlasannya ditipu orang.

Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.com/DANI JULIUS ZEBUA
Mbah Mardi (81) dan istrinya (70) asal Pedukuhan Pringinan, Kalurahan Tirtorahayu, Kapanewon Galur, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerima bantuan Rp 2.000.000 dari seorang pejabat di lingkungan istana. Mardi, pedagang yang kena tipu uang palsu selagi menjual delapan bebek senilai Rp 400.000 di pasar. 

TRIBUNSOLO.COM -- Di usia senja, kisah sedih harus dialami Mardi Wiyono.

Ia menjadi korban penipuan oleh orang tak dikenal, kisahnya pun memantik perhatian dari warganet.

Baca juga: Heboh Hiu Paus Muncul di Pantai Ngrenehan Gunungkidul, Ini Tanggapan BKSDA Yogyakarta

Baca juga: Dicari : Pemilk Tumpukan Uang Palsu hingga Rp 10 Juta di Masaran Sragen, Identitas Dikantongi Polisi

Adapun Mardi merupakan kakek 81 tahun asal Pedukuhan III Pringinan, Kalurahan Tirtorahayu, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Raut wajah haru bahagia diperlihatkan Mardi, saat ia membuka amplop isi uang, mengambilnya, tapi tidak menghitung karena makin hebatnya tangan bergetar.

“Tanganku sudah tidak bisa (normal),” kata Mardi di rumahnya, Sabtu (14/8/2021). Ia menunjukkan tangannya yang terus menerus gemetar seperti orang dengan parkinson.

Sementara itu, Sadiyem (70), istrinya yang memakai kebaya, duduk di sebelah Mardi di teras rumah. Sadiyem yang kemudian menghitung uang itu. Total uang dalam amplop itu Rp 2.000.000.

Mbah Mardi, begitu warga menyebutnya. Menerima uang dari orang yang tidak dikenalnya. Ia hanya diberitahu kalau uang itu berasal dari orang yang tersentuh pada Mardi yang merupakan korban penipuan uang palsu.

“Saya dikasih bantuan karena kena tipu Rp 400.000 waktu menjual itik. Saya matur nuwun sebesar-besarnya. Saya akan memanfaatkan uang ini untuk kehidupan (keluarga) saya,” kata Mardi.

Mbah Mardi korban peredaran uang palsu saat menjual itik di Pasar Kliwon di Kalurahan Kranggan, Kapanewon Galur pada 29 April 2021. Pelaku menggunakan uang palsu untuk membeli delapan ekor bebek senilai Rp 400.000 milik Mbah Mardi.

Pelaku memanfaatkan kelemahan Mbah Mardi yang sudah tua, sulit membaca dan tangan yang tremor.

Peristiwa tersebut sebenarnya sudah berselang lama namun belum ada titik terang sampai sekarang. Mardi belum lupa pada peristiwa itu. Ia masih menyimpan rapi selembar kertas laporan kasusnya pada polisi.

 Ia pun mengaku tidak merisaukannya lagi.

 “Saya tidak susah karena uang itu. Bebek (milik) ku masih banyak. Besok-besok Gusti Allah yang mengganti,” katanya kemudian.

Mardi dulunya pemain ketoprak. Ia mengaku bangga pernah menjadi seniman lokal di masa lalu. Secara fisik ia masih tegak. Ia tunjukkan bagaimana masih mampu mengayuh sepeda onthel. Genggamannya pun kencang.

Tubuhnya tampak kuat meski berjalan terpincang karena pinggul kirinya pernah nyaris patah akibat ditabrak pemuda mabuk pada 2011. Pemuda yang menabrak mengalami gegar otak.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved