Berita Solo Terbaru
Momen Haru, Keluarga Menangis Lepas Keberangkatan Jenazah Mangkunegara IX Menuju Astana Girilayu
Kepergian sang Raja dari Puro Mangkunegaran meninggalkan duka mendalam bagi keluarga hingga rakyat Solo pada Minggu (15/8/2021).
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Menurut salah seorang abdi dalem, Umi Hartono, tembang yang dinyanyikan berjudul Ketawang Tampur Dudo Kasmaran.
"Tembang ini mengiringi proses keberangkatan mendiang almarhum hingga pusara," katanya.
Dirinya menyebut tembang ini diambil dari syair Serat Wedotomo karya KGPAA Mangkunegara IV.
Baca juga: 33 Tahun Mangkunegara IX Menjabat Sebagai Raja : Begini Kiprahnya Dari Lokal Hingga Internasional
"Ini sudah dilakukan secara turun temurun sejak dahulu," jelasnya.
Adapun personil yang menyanyi dan memainkan musik berjumlah 30 orang.
"Nanti di muka halaman juga akan ada personel pemain tabuh gamelan monggang saat jenazah akan berangkat," ucapnya.
Gibran Melayat
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka melayat ke KGPAA Mangkunegara IX di Pura Mangkunegara, Sabtu (14/8/2021).
Gibran datang ditemani Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa dan Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak di Jalan Ronggowarsito, Kelurahan Keprabon, Kacamatan Banjarsari.
Berdasarkan pantauan TribunSolo.com, Gibran bersama rombongan yang juga dari jajaran pejabat Pemkot itu, tiba di Pura Mangkunegaran sekitar pukul 08.15 WIB.
Rombongan datang menggunakan bus milik Pemkot Solo.

Kedatangan Gibran di antaranya disambut oleh istri almarhum Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX dan putra bungsu GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo.
Gibran beserta rombongannya kemudian menuju ke arah Ndalem Ageng Pura Mengkunegaran, tempat disemayamkan jenazah.
Tampak Gibran sempat melihat jenazah Raja Mangkunegaran yang berada di dalam peti mati.
Usai menemui mereka, rombongan Gibran lalu berpamitan kepada keluarga almarhum dan meninggalkan Ndalem Ageng.
Gibran mengaku mengajak sejumlah pimpinan di Solo untuk datang melayat.
Baca juga: Keluarga Besar Gelar Tahlilan dan Doa untuk KGPAA Mangkunegara IX, Diikuti Anak hingga Kerabat
Baca juga: Pesan Raja Mangkunegara IX pada Putranya GPH Bhre Cakrahutomo, Beri yang Terbaik untuk Mengkunegaran
"Tadi pagi setelah memimpin upacara saya ajak mereka ke sini untuk takziah sebentar," ucap dia.
Pihaknya sudah bertemu dengan istri dan anak almarhum di Ndalem Ageng.
Ia juga menyampaikan rasa berbelasungkawa kepada keluarga almarhum.
"Semoga acara besok lancar dengan prokes dan almarhum husnul khotimah," harapnya.
Keluarga Gelar Tahlilan
Keluarga besar Pura Mangkunegaran menggelar tahlilan dan doa untuk KGPAA Mangkunegara IX, Jumat (13/8/2021) malam.
Jenazah KGPAA Mangkunegara IX disemayamkan di Ndalem Ageng Puro Mangkunegaran.
Acara bertajuk Caos Dongo Nderekaken Tindakipun SIJ KGPAA Mangkunegara IX itu, dimulai pukul 19.00 WIB yang diisi dengan pembacaan tahlil dan doa bersama.
Tahlilan dilaksanakan secara tertutup, dan dihadiri oleh putra dan putri Raja Mangkunegara IX, serta kerabat Mangkunegaran.
Satu persatu kerabat mendekat ke peti jenazah, untuk mendoakan dan memberi penghormatan terakhir untuk KGPAA Mangkunegara IX.
Acara yang digelar hingga pukul 20.30 WIB tersebut, berjalan dengan penuh khidmat dan kekusyukan.
Baca juga: Rute Pemakaman KGPAA Mangkunegara IX : Berangkat dari Pura Mangkunegaran Solo ke Girilayu Matesih
Baca juga: KGPAA Mangkunegara IX Wafat, Ini Harapan Besar Warga Solo Terhadap Sosok Raja Penggantinya
Pesan Raja Mangkunegaran
Putra bungsu KPGPAA Mangkunegaran IX, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo mengaku kaget dengan kabar meninggalnya ayahnya tersebut karena dirinya sempat menelpon almarhum.
"Kejadiannya mendadak, kemarin saya teleponan sama bapak, masih sehat ," ucap Wira di Pura Mangkunegaran, Jum'at (13/8/2021).
Wira mengatakan kepergian ayahandanya merupakan pukulan yang berat bagi keluarga.
"Ini kehilangan yang besar untuk Mangkunegaran, untuk keluarga," kata dia.
Lanjut, meskipun dirinya masih dirundung duka, dirinya tak ingin terlalu belarut dalam kesedihan.
Dirinya ingin melanjutkan semangat yang dilakukan ayahnya selama ini.
"Kita harus bisa melanjutkan semangat Kanjeng Gusti, melakukan yang terbaik untuk Mangkunegaran, untuk abdi-abdi bersama dengan keluarga," aku dia.
"Meneruskan semangat Kanjeng Gusti ke depannya," kata Wira.
Kemudian dia mengungkapkan pesan terakhir dari ayahnya ke keluarga.
Pesan itu berisi harapan almarhum agar dapat melanjutkan cita-cita dan semangat yang almarhum ingin capai.
"Semoga keluarga selalu bisa mengenang masa-masa indah yang sehubungan dengan Kanjeng Gusti," tuturnya.
Dimakamkan Minggu
Jenazah KGPAA Mangkunegara IX tidak dimakamkan pada Sabtu (14/8/2021).
Ternyata ada sejarah kenapa hari Sabtu menjadi pantangan, di antaranya untuk pemakaman.
Plt Pengageng Kabupaten Mondrokuro, Supriyanto Waluyo mengatakan pemakaman almarhum dipastikan akan dilaksanakan Minggu (15/8/2021) mendatang.
Meskipun Raja Mangkunegaran itu meninggal Jumat (13/8/2021).
"Pemakamannya pasti di Astana Girilayu Matesih Karanganyar," kata dia kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Isak Tangis Pun Pecah, saat Peti Jenazah KPGPAA Mangkunegara IX Tiba di Pura Mangkunegaran
Baca juga: Gunakan Pakaian Kebesaran Raja Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara IX Dimakamkan Tanpa Kain Kafan
Ia menuturkan, pemakaman dilakukan hari minggu, karena sesuai dengan adat Jawa Mataram.
Adat yang dimaksud, yaitu tidak boleh melakukan pemakaman pada hari Sabtu.
"Itu pantangan, ziarah juga tidak boleh dilakukan hari Sabtu," ujar dia.
Lanjut, ia menuturkan peristiwa tersebut tidak pertama terjadi dalam pemakaman pemimpin-pemimpin.
Dia mengatakan kejadian tersebut pernah terjadi pada pemakaman Paku Buwono XII yang meninggal pada Jum'at lampau.
"Ini persis saat PB 12 meninggal, Jum'at pagi, sehingga dimakamkan Minggunya," pungkasnya.
Disambut Isak Tangis
Sementara itu kedatangan jenazah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX tiba di Pura Mangkunegaran sore tadi dari Jakarta.
Kedatangan sosok yang memiliki nama Gusti Pangeran Haryo Sudjiwo Kusumo itu, disambut tangis keluarga dan kerabat yang telah menunggunya.
Dari pantauan TribunSolo.com, jenazah Raja Mangkunegaran itu berada di ambulans putih yang dikawal ketat mobil patroli polisi.
Jenazah tiba di Pura Mangkunegaran sekira pukul 16.09 WIB dari Jakarta.
Saat masuk ke Pura Mangkunegaran di Jalan Ronggowarsito, Kelurahan Keprabon, Kacamatan Banjarsari disambut keluarga dan saudara.
Baca juga: Banjir Karangan Bunga untuk Raja Mangkunegaran Solo KGPAA Mangkunegara IX : Ada dari Presiden Jokowi
Polisi yang berjaga-jaga meminta untuk para pelayat jaga jarak.
Adapun di dalam mobil jenazah tampak sejumlah orang dikabarkan anak dan keluarga dari KGPAA Mangkuneharan IX.
Mereka tampak memakai pakaian serba hitam.
Setelah dikeluarkan dari mobil ambulans, peti jenazah dibawa ke dalam ruangan untuk disemanyamkan dahulu.
Pakai Baju Kebesaran Raja
Jenazah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX akan dimakamkan di Astana Girilayu Karanganyar.
Wedhono Satrio, KRMT Lilik Priharso Tirto Diningrat, mengatakan Raja Mangkunegaran itu akan dimakamkan lengkap dengan pakaian kebesarannya.
Nantinya jenazah KGPAA Mangkunegaran dimakamkan dengan menggunakan ageman atau pakaian kebesarannya selama menjabat sebagai raja.
“Jadi sejak dulu itu tidak ada yang menggunakan kain kafan, semua pakai ageman atau pakaian kebesaran," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Jumat (13/8/2021).
Baca juga: Banjir Karangan Bunga untuk Raja Mangkunegaran Solo KGPAA Mangkunegara IX : Ada dari Presiden Jokowi
Baca juga: BREAKING NEWS : Jenazah KGPAA Mangkunegara IX Baru Tiba di Pura Mangkunegaran, Dikawal Ketat Polisi
"Almarhum nanti dimasukan kedalam peti dan tidak dikeluarkan,” jelas dia.
Dalam prosesi pemakaman, almarhum nantinya akan dibawa dari Mangkuneran dengan menggunakan mobil sampai dengan Astana Girilayu.
Barulah sesampainya di Astana Girilayu, almarhum akan dibawa ke liang lahat dengan prosesi adat Jawa.
"Para kerabat yang datang dan pembawa peti jenazah akan menggunakan pakaian Jawa," aku dia.
Pantuan di lapangan sejak pukul 12.30 WIB, para pengurus Astana Girilayu bersama kerabat Pura Mangkunegaran sedang mempersiapkan makam untuk KGPAA Mangkunegara IX.
Diminta Tetap di Rumah
Masyarakat Solo diminta untuk mendoakan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX dari rumah.
Mereka diimbau tidak perlu datang ke Istana Mangkunegaran untuk melayat.
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, yang diizinkan melayat hanya keluarga dan kerabat Istana Mangkunegaran saja.
Baca juga: Raja Mangkunegaran Solo Disebut Sosok yang Tidak Kaku, Penggiat Budaya: Figur Pimpinan yang Ideal
Baca juga: Pemakaman Raja Mangkunegaran Solo, Juru Kunci Astana Girilayu Tunggu Keputusan dari Keluarga
"Warga yang akan melayat, untuk tidak datang ke rumah duka, warga bisa melantunkan doa kepada almarhum di rumah masing-masing," kata Ade, kepada TribunSolo.com, Jumat (13/8/2021).
Ade mengatakan, para pelayat hanya akan diberikan satu pintu menuju ke tempat disemayamkannya jenazah Raja Mangkunegaran.
Selain itu, pelayat diminta untuk patuh dengan menjalani prokes ketat.
Baca juga: Menjelang Usia 70 Tahun, Sang Raja Mangkunegaran: Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkoenagoro IX Wafat
"Nantinya pelayat hanya diberikan satu pintu dengan prokes ketat," ujar Ade.
Kemudian dia mengaku sudah berkoodinasi dengan Polres Karanganyar mengingat lokasi Astana Girilayu berada di wilayah hukum Karanganyar.
Selain itu sebanyak 275 personel bakal diterjunkan mengamankan prosesi dari mulai awal hingga pemakaman berjalan dengan aman dan sesuai prokes.
"Kita melibatkan Polresta Solo, Kodim 0735 Solo, satgas Covid-19 Kota dan Kecamatan, selain itu kami juga berkoordinasi dengan Polres Karanganyar," pungkasnya.
Dimakamkan di Girilayu
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX telah tutup usia, Jumat (13/8/2021).
Raja Mangkunegaran Solo itu, dipastikan di tempat pemakaman khusus di Astana Girilayu di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar.
Lantas sebenarnya apa Astana Girilayu dan bagaimana di dalamnya?
Ya, Astana Girilayu merupakan tempat pemakaman trah Mangkunegaran.
Letaknya berada di atas puncak bukit Mangadeg di bawah lereng Gunung Lawu nan sejuk.

Tak jauh dari itu, ada makam Presiden Soeharto di Astana Giribangun yang juga berada di desa yang sama Desa Girilayu, Kecamatan Matesih.
Pantauan TribunSolo.com di lokasi, pemakaman khusus trah Mangkunegaran itu terlihat besar dan luas.
Saat masuk ke pemakaman tertulis 'Astana Girilayu'.
Makam itu dikeliling tembok yang misahkan Astana Girilayu dengan lainnya.
Di sekitarnya terdapat pohon-pohon besar usia ratusan tahun yang rindang dan terpelihara dengan baik.
Sementara saat masuk dalamnya, ada sejumlah bangunan yang di dalamnya terdapat makam-makam.
Baca juga: Alasan Pemakaman Raja Mangkunegaran Solo Digelar Hari Minggu, Ini Penjelasannya
Baca juga: Raja Mangkunegaran Solo Wafat, Karangan Bunga Berdatangan: Wali Kota Solo hingga Putra Soekarno
Satu di antaranya ada bangunan megah dengan arsitektur menawan berwarna putih yang di dalamnya terdapat makam serta foto-foto mendiang raja.
Berdasarkan informasi dari Juru Kunci Astana Girilayu, Hadi Suyanto, di pemakaman tersebut bersemayam beberapa raja dan anggota keluarga inti Mangkunegaran.
Di antaranya KGPAA Mangkunegara IV, KGPAA Mangkunegara V, KGPAA Mangkunegara VII, dan KGPAA Mangkunegara VIII.
Selain itu ada makam putri dalem KGPAA Mangkunegara VII, G.R.Ay. Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Koesoemowardhani Soerjosoejarso atau Gusti Noeroel.
"KGPAA Mangkunegara IX akan dimakamkan di Astana Girilayu juga," kata dia kepada TribunSolo.com.
Namun, saat ini waktu pemakaman masih menunggu keputusan dari keluarga.
Hadi mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan dari pihak Mangkunegaran Solo.
"Masih dirapatkan," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Kendati demikian, pihaknya mengaku telah mempersiapkan lokasi pemakaman.
Baca juga: Resmi, Keraton Solo & Pura Mangkunegaran Tiadakan Kirab Pusaka & Kerbau Bule saat Malam 1 Suro
Yang terletak di samping kompleks dari Raja Mangkunegaran IIX.
"Sudah dibersihkan dan siapkan, tapi untuk pengalian makam belum," ungkapanya.
Terlepas dari lokasi pemakamannya, pihaknya mengatakan ada dua waktu yang direncanakan untuk pemakamannya.
"Rencananya kalau keputusan besok pemakaian, akan dilakukan pengalian tanah hari ini," aku dia.
"Tapi kalau keputusan besok minggu pemakaman maka akan dilakukan pengalian besok Sabtu, intinya masih nunggu," ungkapnya.
Sakit Jantung
Raja Mangkunegaran Solo, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX dikabarkan meninggal karena sakit jantung pada Jumat (13/8/2021) pukul 02.30 WIB.
Kabar ini membawa duka bagi keluarga dan masyarakat Solo.
Berita duka itu telah tersebar secara berantai di sosial media.
TribunSolo.com mengonfirmasinya kepada Humas Pura Mangkunegaran, Joko Pramudya.
Baca juga: Awas Kecele, Malam 1 Suro Ini Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran Tak Gelar Kirab Pusaka
Baca juga: Es Ketel Alam Ghoib di Mangkunegaran Solo Rp 4000, Ada Menu Es Genderuwo
"Iya benar beliau wafat dini hari tadi pada pukul 02.30 WIB," katanya pada Jumat (13/8/2021).
"Karena sakit jantung," imbuhnya.
Mangkunegara IX wafat di Jakarta dan rencananya akan dimakamkan di Astana Giri Layu, Matesih Karanganyar.
"Untuk proses pemakaman masih dirapatkan dan keterangan resminya akan menyusul," ujarnya. (*)